SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
GEOLOGI STRUKTUR
“ Perbedaan Struktur Geologi Primer
Dan
Struktur Geologi Sekunder “
Disusun Oleh:
Kristoforus K. Kokomaking
(12.2019.1.00383)
Agustinus Ghebree T.S
(12.2019.1.00393)
TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
BAB 1
PEDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Geologi Struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektur
kulit bumi dan gejala-gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan pada kulit bumi. Yang dipelajari dalam geologi struktur adalah
unsur-unsur dari struktur itu sendiri yang terdapat pada satuan batuan,
dengan perkataan lain, bahan yang dipelajari dalam geologi struktur
disebut struktur geologi. Struktur geologi ini tidak lain merupakan struktur
dari batuan yang berdasarkan terjadinya dikenal adanya dua macam
struktur batuan : struktur primer dan struktur sekunder.
1. 2 Rumusan Masalah
 Perbedaan struktur primer dan struktur sekunder
 Temukan jenis-jenis struktur geologi primer
 Temukan jenis-jenis struktur geologi sekunder
1. 3 Maksud dan Tujuan
 Mengetahui perbedaan struktur primer dan struktur sekunder
 Menemukan jenis-jenis struktur geologi primer
 Mengetaui jenis-jenis struktur geologi sekunder
BAB 11
PEMBAHASAN
Struktur Primer
Struktur primer : sruktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya
batuan beku. Struktur ini dijadikan acuan dalam penentuan arah muda suatu
lapisan batuan (younging direction)ntuknya batuan
Proses Pembentukan
Terjadi pada saat terbentuknya batuan beku dan batuan sedimen
Jenis struktur primer yang terjadi pada saat pembentukan batuan
beku
o Dike
o Batolit
o Lacolit
o Sill
o Stock
o Lopolit
Dike
Bentuk tubuh batuan beku yang memotong
struktur batuan disekitarnya yang memiliki
bentuk tabular dengan kedua sisinya sejajar
Dimensi lebar : cm-m
Dimensi panjang : km
manganut hukum cross-cutting relationship
Batholit
Dimensi paling besar
Bentuk tidak beraturan
Kumpulan massa dari sejumlah
tubuh-tubuh intrusi yang
berkomposisi agak berbeda
Panjang : > 1000 km
Lebar :> 250 km
Ketebalan : 20-30 km
Stock
Sama seperti batholit namun
dengan dimensi yang lebih kecil
Bagian atas batholith
Sill
Intrusi batuan beku yang
konkordan atau sejajar terhadap
perlapisan batuan yang
diterobosnya.
Lakolit
Batuan beku yang menerobos
diantara batuan sedimen
batuan yang diterobosnya
melengkung atau cembung ke
atas, membentuk kubah landau
Lopolit
Bentuknya mirip dengan lakolit
hanya saja bagian atas dan
bawahnya cekung ke atas.
Batholit
Dike
Stock
Sill
Lakolit Lapolit
Jenis struktur primer yang terjadi pada saat pembentukan batuan
sedimen
 Cross bedding
 Flat bedding
 Flame struktur
 Flute cast
 Pillow structure
 Vesicle
 Ripple mark
 Load cast
Cross Bedding
o Struktur sedimen yang
dihasilkan oleh kegiatan arus
air atau arus angin dengan
arah yang bervariasi
o Terbentuk dalam struktur
bedforms oleh gerakan
sedimen akibat fluida yang
mengalir
o Fungsinya yaitu untuk
menunjukkan pola terjadinya
arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) pada dimana
media cross bedded (batuan, tanah) pada masa lampau.
Flat Bedding
Flat Bedding memiliki struktur per lapisan yang hampir sama dengan cross
bedding. Hanya saja bentuk per lapisannya secara mendatar
Ripple Mark
o Terbentuk akibat aktivitas erosi
o Ripple : suatu bentuk struktur yang
menunjukkan undulasi berjarak
teratur pada permukaan pasir
o Berasal dari adanya suatu arus
,misalnya arus angin membawa
material pasir sebagai material
transport kemudian dengan
mekanisme pergerakan arus
mengendapkan material pasir tadi
pada bagian depan suatu ripple.
o Ripple mark dapat digunakan untuk
menentukan arah arus dan
menentukan top dan bottom.
Graded Bedding
o Terdapat gradasi ukuran butir dari
kasar ke halus (dicirikan oleh
perubahan sistematis butir clast atau
ukuran butir dari dasar ke atas,dimana
sedimen berstruktur kasar ada di
dasar, semakin ke atas, semakin halus
butirannya)T
o Terjadi karena longsoran batuan di
bawah permukaan air di daerah
berlereng terjal
o Fungsinya untuk menentukan ukuran butir dan untuk menentukan letak
bedded top dan bottom.
Load Cast
o Tanda tunggal yang terdiri dari pembengkakan dalam bentuk sedikit
tonjolan, yang dalam atau dangkal bulat karung, bongkol yang menonjol,
yang sangat tidak beraturan benjol,
atau bulat mammillary atau
penonjolan papilliform pasir atau
kasar lainnya clastics, memanjang
ke bawah menjadi lebih halus-halus,
lembut, dan awalnya mendasari
hydroplastic materi, seperti tanah
liat basah, lumpur, atau gambut,
yang berisi depresi awal.
o Aplikasinya yaitu untuk mencari
lapisan atas yang lebih berat dan
tebal.
Convolute Bedding
Struktur sedimen yang paling tidak
berstruktur dikarenakan pengaruh
energy gelombang bolak – balik dan
tidak menentu sehingga
menghasilkan alur sedimentasi yang
sulit untuk diprediksi.
Flame structure
o Struktur yang membentuk load
cast, akan tetapi material-material
adalah hasil kontak antara pasir
dengan lempung.
o Kenampakan struktur ini terlihat
dari bergabungan pasir dengan
lempung akibat adanya penekanan.
Flute Cast
o Struktur yang berupa celah-celah
atau butiran-butiran pembentuk
struktur ini terputus-putus.
o Struktur ini terbentuk akbat adanya
pengaruh dari aliran turbulen pada
batuan dasar, sehingga terjadi
proses penggerusan.
o Media transportasi yang
membawah material berupa pasir
mengisinya.
Pillow Structure
o Merupakan struktur yang berupa
kenampakan seperti bantal-bantal,
material pembentuk struktur ini
berupa pasir.
o Material-material tadi tertimbun, kemudian mengalami penekanan
kebawah.
Vesicle
Merupakan struktur yang menunjukkan
adanya lubang-lubang, bekas keluarnya gas,
akibat adanya tekanan dari sedimen di
atasnya.
Cross Bedding Ripple Mark
Graded Bedding Load Cast
Convolute Bedding
Flame structure
Flute Cast Pillow Structure
Vesicle
Struktur Sekunder
Struktur Sekunder adalah struktur yang terbentuk akibat gaya (force)
setelah proses pembentukan batuan tersebut, baik itu batuan beku, batuan
sedimen maupun batuan metamorf. Mempelajari proses-proses
pembentukan struktur sekunder ini yang akan menjadi fokus utama didalam
geologi struktur. Tetapi untuk beberapa kasus seringkali sangat sulit untuk
membedakan struktur primer and sekunder, karena adanya unsur
interpretasi misalnya pada saat pembentukan struktur bantal pada lava.
Dimana pada saat pembentukannya sebagai suatu struktur primer mungkin
berkaitan dengan suatu proses tektonik regional yang significant.
Struktur sekunder terdiri dari: fractures antara lain joint, shear fractures
(kekar gerus), Slickenlines (gores-garis), vein, fault (sesar), fold (perlipatan),
cleavage, foliasi, dan lineasi (Gambar 1.3). Struktur-struktur ini dibedakan
berdasarkan geometri, cara terbentuknya, bahan dasar (rheology) serta
kondisi deformasinya. Pembahasan dan pemerian lebih detail untuk setiap
jenis struktur sekunder akan diberikan pada bab-bab selanjutnya.
Joint dan shear fractures (kekar gerus) dicirikan dengen bidang yang planar
dan licin yang memotong batuan. Joint terbentuk oleh gaya regangan
diakibatkan oleh stress tektonik dan temperatur. Pada umumnya dialam
joint ditemukan berkelompok dengan spasi (jarak antar joint) yang teratur
dan konsisten.
Berbeda dengan joint, kekar gerus terbentuk karena proses penggerusan
dengan pergerakan yang hanya sedikit dan sejajar bidang kekar. Kekar gerus
banyak ditemukan pada batuan yang terlipat, tetapi juga umum dihasilkan
akibat dari proses pembebanan tektonik. Sedangkan joint umum dijumpai
diberbagai lingkungan. Gores-garis dihasilkan akibat pentorehan pada
bidang kekar akibat pergerakan. Pergerakan pada kekar gerus sangat kecil
sekali sehingga sukar untuk diamati oleh mata biasa. Vein terbentuk akibat
fluida yang masuk kedalam kekar karena adanya perubahan tekanan fluida
didalam batuan.
Struktur Sekunder
Struktur geologi yang membahas dan juga mempelajari bentuk – bentuk
deformasi kerak bumi serta gejala - gejala dari penyebab pembentukan
batuan. Struktur sekunder mempelajari mengenai struktur -struktur
sekunder yaitu kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).
Pembahasan kali ini hanya terfokus pada struktur sekunder saja. Sebab di
dalam geologi, struktur sekunder paling penting untuk dipelajari.
Kekar (Joint)
Kekar merupakan struktur rekahan yang terdapat pada batuan, tetapi tidak
memperlihatkan atau menunjukan adanya pergeseran. Selain itu, kekar
juga dapat dikatakan sebagai bagian permukaan atau bidang yang
memisahkan batuan namun sepanjang bidang tersebut belum pernah
terjadi pergeseran. Selain bidang datar, kekar juga dapat berupa bidang
lengkung. Secara umum, kekar dapat dicirikan oleh :
o Pemotongan pada bidang perlapisan batuan.
o Terdiri atas mineral lain (mineralisasi) seperti kuarsa, kalsit dan lain
sebagainya.
o Penampakan dari breksiasi.
Secara geometri, kekar dibagi menjadi :
o Kekar jurus (strike joints), jika arah jurus kekar sejajar atau hampir
sejajar dengan jurus bidang lapisan batuan sedimen, struktur gneissic
gneiss, dan struktur sekis.
o Kekar turun (dip joints), jika arah jurus bidang kekar sejajar atau
hampir sejajar dengan arah dari dip pada lapisan batuan, dip struktur
gneissic atau schistosity.
o Oblique (diagonal joint), jika arah jurus bidang kekar berada di antara
jurus dan arah dip batuan yang bersangkutan.
o Bedding joint, jika bidang kekar sejajar dengan lapisan batuan
sedimen.
Berdasarkan genesisnya, kekar dibedakan menjadi :
1. Kekar Kolom
Biasanya terdapat pada batu basalt namun terkadang terdapat juga pada
batuan beku jenis lainnya. Kolom – kolom yang terdapat pada kekar ini
berkembang secara tegak lurus pada permukaan pendinginan. Oleh karena
itu, pada sill atau aliran tersebut akan berdiri secara vertikal sedangkan
pada bagian dike berada pada posisi horizontal.
2. Kekar Tarik (tension joint)
Jika bidang kekar berada tegak lurus terhadap arah gaya tarik yang bekerja
pada batuan. Ciri-ciri yang ada di lapangan yaitu :
o Selalu dalam keadaan terbuka.
o Bidang kekar tidak rata.
o Pola tidak beratur, jika teratur biasanya akan berbentuk pola kotak-
kotak.
o Karena terbuka, maka mudah terisi oleh mineral yang disebut dengan
vein.
3. Kekar Gerus (shear joint)
Kekar ini disebabkan oleh gaya kompresi yang biasanya menggeser atau
menyesarkan batuan. Ciri-cir yang ada di lapangan yaitu :
o Memotong komponen batuan.
o Memotong seluruh batuan.
o Biasanya bidang licin.
o Terdapat goresan garis.
o Terdapat joint berbentuk belah ketupat.
4. Sesar (Fault)
Sesar atau patahan merupakan bentuk rekahan pada lapisan batuan yang
mengakibatkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain.
Pergerakan yang terjadi biasanya pergerakan relatif turun, relatif naik atau
bergerak relatif mendatar terhadap blok lain. Jika terjadi pergerakan
secara tiba – tiba pada bidang sesar, maka akan menimbulkan gempa
bumi.
Sesar adalah bidang rekahan atau zona pada batuan yang sudah
mengalami pergeseran. Terjadinya sesar dapat ditemui pada sepanjang
retakan kerak bumi yang mengalami slip di antara dua sisi yang ada pada
sesar. Beberapa istilah yang sering dipakai pada sesar yaitu :
o Jurus sesar (strike of fault): Arah dari garis perpotongan di bidang
sesar dengan bidan horizontal dan diukur dari arah utara.
o Kemiringan sesar (dip of fault): Sudut yang terbentuk di antara
bidang sesar dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus strike.
o Net slip: Pergeseran relatif dari suatu titik yang pada awalnya
berimpit pada bidang sesar akibat adanya sesar.
o Rake: Sudut yang terbentuk oleh net slip dengan strike slip
(pergeseran horisontal) pada bidang sesar.
o Hanging wall: Bagian dari tubuh batuan yang berada di atas bidang
sesar.
o Foot wall: Bagian dari tubuh batuan yang berada di bawah bidang
sesar.
Secara garis besar, sesar dibagi menjadi 2 yaitu sesar buta dan sesar
tampak. Sesar buta merupakan sesar yang terjadi di bawah permukaan
bumi dan ditutupi oleh lapisan sedimen. Sedangkan sesar tampak adalah
sesar yang mencapai permukaan bumi sehingga mudah untuk dilihat. Ciri-
ciri dari sesar yaitu :
o Adanya pengulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan
o Terdapat struktur yang tidak terus menerus
o Kenampakan khas pada zona sesar (minolit, breksi sesar,
horses/linces, seretan)
o Kenampakan khas pada bidang sesar (gores sesar, gores sesar)
o Terdapat perbedaan fasis sedimen
Berdasarkan sifat geraknya, sesar diklasifikasikan menjadi 3 jenis :
o Sesar normal, gerakan hanging wall relatif turun terhadap foot wall
o Sesar naik, gerakan hanging wall relaif naik terhadap foor wall
o Sesar mendatar, gerakan relatif mendatar pada bagian yang tersesar,
di sini tidak ada istilah hanging wall dan foot wall.
5. Lipatan (Fold)
Lipatan merupakan perubahan bentuk ataupun volume dari bahan sebagai
lengkungan atau kumpulan dari lengkungan yang merupakan efek dari
suatu tegasan (stress). Biasanya unsur yang terlipat merupakan adalah
struktur bidang, misalnya bidang pelapis (foliasi). Bidang pelapis tersebut
berupa pelapisan batuan sedimen atau pelapis batuan metamorf.
Berdasarkan bentuknya lipatan diklasifikasikan menjadi :
o Concentric Fold (lipatan konsentris/paralel): perlapisan di mana jarak
atau tebal setiap lapisan yang terlipat tetap sama.
o Similar Fold: lapisan – lapisan yang terlipat atau dilipat dengan
bentuk yang sama sampai ke dalam.
o Chevron Fold: lipatan menyudut atau dengan kata lain sendi tajam
dan menyudut. Sayap lipatannya berupa bidang planar.
o Isoclinar Fold: kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif
sejajar, kedua sayap sejajar atau hampir sejajar.
o Box Fold: bagian puncak relatif rata atau datar.
o Kink Fold: lipatan bersudut tajam yang dibatasi permukaan planar.
Lipatan adalah pencerminan dari lengkungan yang disebabkan oleh 2
proses yaitu bending (melengkung) dan bucking (melipat). Pada proses
melipat terdapat gaya yang bekerja secara sejajar dengan bidang perlapis,
sedangkan untuk proses melengkung, gaya yang berkerja tegak lurus
terhadap bidang permukaan pelapis. Secara umum, bentuk lipatan
dibedakan menjadi :
o Antiklin: lipatan yang kedua sayapnya memiliki arah kemiringan
saling menjauh.
o Sinklin: lipatan yang kedua sayapnya memiliki arak kemiringan saling
mendekat.
Sedangkan berdasarkan unsur geometri, lipatan dibedakan menjadi :
o Inclined fold / over fold
o Upright fold / simetrical fold (lipatan simetri)
o Asimetrical fold (lipatan tak simetri)
o Recumbent fold (lipatan rebah
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/geologi/struktur-sekunder-geologi
https://www.scribd.com/doc/116647970/Struktur-Geologi-Primer

More Related Content

What's hot

Kristalografi : sistem tetragonal
Kristalografi : sistem tetragonalKristalografi : sistem tetragonal
Kristalografi : sistem tetragonalAmstian Pasima
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Resume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi iiResume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi iiAdit Kurniawan
 
Petrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluanPetrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluanMahdi Salam
 
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiFridolin bin stefanus
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//mansur p5
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorfniaramadanti1
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2Muhammad Faisal Latif
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturAswan M
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 

What's hot (20)

Kristalografi : sistem tetragonal
Kristalografi : sistem tetragonalKristalografi : sistem tetragonal
Kristalografi : sistem tetragonal
 
sistem kristal triklin
sistem kristal triklinsistem kristal triklin
sistem kristal triklin
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Resume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi iiResume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi ii
 
Petrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluanPetrologi pendahuluan
Petrologi pendahuluan
 
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//
 
Rijang ppt (2)
Rijang ppt (2)Rijang ppt (2)
Rijang ppt (2)
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung 2
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi struktur
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Resume paleontologi
Resume paleontologiResume paleontologi
Resume paleontologi
 
Fosil
FosilFosil
Fosil
 

Similar to Geostruk

Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityIpung Noor
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfAgus Budiharso
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRINDBasic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRINDAdi Nugraha
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geonureaal
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiIsaacHamonangan
 
Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )Dedy Aslam
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiIndah Illai II
 
Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI fikrul islamy
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearingmentariizhura
 
Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )yusri861993
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Verani Nurizki
 
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxPPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxazzuryalfarabi
 
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdfBA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdfAnikYuliarti2
 

Similar to Geostruk (20)

Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology Unconformity
 
geologi umum
geologi umum geologi umum
geologi umum
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
 
Geologi dasar
Geologi dasarGeologi dasar
Geologi dasar
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRINDBasic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
Basic structural geology - Indonesia - SM IAGI IST AKPRIND
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 
Makalah Geo
Makalah GeoMakalah Geo
Makalah Geo
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
 
Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )Igneous Rocks ( Indonesia )
Igneous Rocks ( Indonesia )
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhi
 
Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI Kemas & eclogite #GEOLOGI
Kemas & eclogite #GEOLOGI
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearing
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )Makalah geologi struktur ( tugas )
Makalah geologi struktur ( tugas )
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
LAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptxLAPISAN_LITOSFER.pptx
LAPISAN_LITOSFER.pptx
 
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxPPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
 
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdfBA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
BA X 3.5 Dinamika Litosfer - Copy (1).pdf
 

Recently uploaded

Materi evaporasi untuk kuliah Teknik Kimia
Materi evaporasi untuk kuliah Teknik KimiaMateri evaporasi untuk kuliah Teknik Kimia
Materi evaporasi untuk kuliah Teknik KimiaadesaputraTanjung1
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxpkmcipakudrive
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
Representation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptxRepresentation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptxKrinesca
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxadnijayautama
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualdendranov19
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015IrfanAdiPratomo1
 
Tanah bermasalah / Tanah Problematik.pdf
Tanah bermasalah / Tanah Problematik.pdfTanah bermasalah / Tanah Problematik.pdf
Tanah bermasalah / Tanah Problematik.pdfsmalaanto
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasitugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasifrenkytanzil5
 

Recently uploaded (16)

Materi evaporasi untuk kuliah Teknik Kimia
Materi evaporasi untuk kuliah Teknik KimiaMateri evaporasi untuk kuliah Teknik Kimia
Materi evaporasi untuk kuliah Teknik Kimia
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Representation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptxRepresentation Description_computer_enginering.pptx
Representation Description_computer_enginering.pptx
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manual
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 
Tanah bermasalah / Tanah Problematik.pdf
Tanah bermasalah / Tanah Problematik.pdfTanah bermasalah / Tanah Problematik.pdf
Tanah bermasalah / Tanah Problematik.pdf
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasitugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
 

Geostruk

  • 1. GEOLOGI STRUKTUR “ Perbedaan Struktur Geologi Primer Dan Struktur Geologi Sekunder “ Disusun Oleh: Kristoforus K. Kokomaking (12.2019.1.00383) Agustinus Ghebree T.S (12.2019.1.00393) TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK MINERAL DAN KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
  • 2. BAB 1 PEDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Geologi Struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektur kulit bumi dan gejala-gejala yang menyebabkan terjadinya perubahan- perubahan pada kulit bumi. Yang dipelajari dalam geologi struktur adalah unsur-unsur dari struktur itu sendiri yang terdapat pada satuan batuan, dengan perkataan lain, bahan yang dipelajari dalam geologi struktur disebut struktur geologi. Struktur geologi ini tidak lain merupakan struktur dari batuan yang berdasarkan terjadinya dikenal adanya dua macam struktur batuan : struktur primer dan struktur sekunder. 1. 2 Rumusan Masalah  Perbedaan struktur primer dan struktur sekunder  Temukan jenis-jenis struktur geologi primer  Temukan jenis-jenis struktur geologi sekunder 1. 3 Maksud dan Tujuan  Mengetahui perbedaan struktur primer dan struktur sekunder  Menemukan jenis-jenis struktur geologi primer  Mengetaui jenis-jenis struktur geologi sekunder
  • 3. BAB 11 PEMBAHASAN Struktur Primer Struktur primer : sruktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan beku. Struktur ini dijadikan acuan dalam penentuan arah muda suatu lapisan batuan (younging direction)ntuknya batuan Proses Pembentukan Terjadi pada saat terbentuknya batuan beku dan batuan sedimen Jenis struktur primer yang terjadi pada saat pembentukan batuan beku o Dike o Batolit o Lacolit o Sill o Stock o Lopolit
  • 4. Dike Bentuk tubuh batuan beku yang memotong struktur batuan disekitarnya yang memiliki bentuk tabular dengan kedua sisinya sejajar Dimensi lebar : cm-m Dimensi panjang : km manganut hukum cross-cutting relationship Batholit Dimensi paling besar Bentuk tidak beraturan Kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda Panjang : > 1000 km Lebar :> 250 km Ketebalan : 20-30 km Stock Sama seperti batholit namun dengan dimensi yang lebih kecil Bagian atas batholith
  • 5. Sill Intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Lakolit Batuan beku yang menerobos diantara batuan sedimen batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landau Lopolit Bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.
  • 7. Jenis struktur primer yang terjadi pada saat pembentukan batuan sedimen  Cross bedding  Flat bedding  Flame struktur  Flute cast  Pillow structure  Vesicle  Ripple mark  Load cast Cross Bedding o Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan arus air atau arus angin dengan arah yang bervariasi o Terbentuk dalam struktur bedforms oleh gerakan sedimen akibat fluida yang mengalir o Fungsinya yaitu untuk menunjukkan pola terjadinya arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) pada dimana media cross bedded (batuan, tanah) pada masa lampau. Flat Bedding Flat Bedding memiliki struktur per lapisan yang hampir sama dengan cross bedding. Hanya saja bentuk per lapisannya secara mendatar
  • 8. Ripple Mark o Terbentuk akibat aktivitas erosi o Ripple : suatu bentuk struktur yang menunjukkan undulasi berjarak teratur pada permukaan pasir o Berasal dari adanya suatu arus ,misalnya arus angin membawa material pasir sebagai material transport kemudian dengan mekanisme pergerakan arus mengendapkan material pasir tadi pada bagian depan suatu ripple. o Ripple mark dapat digunakan untuk menentukan arah arus dan menentukan top dan bottom. Graded Bedding o Terdapat gradasi ukuran butir dari kasar ke halus (dicirikan oleh perubahan sistematis butir clast atau ukuran butir dari dasar ke atas,dimana sedimen berstruktur kasar ada di dasar, semakin ke atas, semakin halus butirannya)T o Terjadi karena longsoran batuan di bawah permukaan air di daerah berlereng terjal
  • 9. o Fungsinya untuk menentukan ukuran butir dan untuk menentukan letak bedded top dan bottom. Load Cast o Tanda tunggal yang terdiri dari pembengkakan dalam bentuk sedikit tonjolan, yang dalam atau dangkal bulat karung, bongkol yang menonjol, yang sangat tidak beraturan benjol, atau bulat mammillary atau penonjolan papilliform pasir atau kasar lainnya clastics, memanjang ke bawah menjadi lebih halus-halus, lembut, dan awalnya mendasari hydroplastic materi, seperti tanah liat basah, lumpur, atau gambut, yang berisi depresi awal. o Aplikasinya yaitu untuk mencari lapisan atas yang lebih berat dan tebal. Convolute Bedding Struktur sedimen yang paling tidak berstruktur dikarenakan pengaruh energy gelombang bolak – balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang sulit untuk diprediksi.
  • 10. Flame structure o Struktur yang membentuk load cast, akan tetapi material-material adalah hasil kontak antara pasir dengan lempung. o Kenampakan struktur ini terlihat dari bergabungan pasir dengan lempung akibat adanya penekanan. Flute Cast o Struktur yang berupa celah-celah atau butiran-butiran pembentuk struktur ini terputus-putus. o Struktur ini terbentuk akbat adanya pengaruh dari aliran turbulen pada batuan dasar, sehingga terjadi proses penggerusan. o Media transportasi yang membawah material berupa pasir mengisinya. Pillow Structure o Merupakan struktur yang berupa kenampakan seperti bantal-bantal, material pembentuk struktur ini berupa pasir.
  • 11. o Material-material tadi tertimbun, kemudian mengalami penekanan kebawah. Vesicle Merupakan struktur yang menunjukkan adanya lubang-lubang, bekas keluarnya gas, akibat adanya tekanan dari sedimen di atasnya. Cross Bedding Ripple Mark Graded Bedding Load Cast
  • 12. Convolute Bedding Flame structure Flute Cast Pillow Structure Vesicle
  • 13. Struktur Sekunder Struktur Sekunder adalah struktur yang terbentuk akibat gaya (force) setelah proses pembentukan batuan tersebut, baik itu batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf. Mempelajari proses-proses pembentukan struktur sekunder ini yang akan menjadi fokus utama didalam geologi struktur. Tetapi untuk beberapa kasus seringkali sangat sulit untuk membedakan struktur primer and sekunder, karena adanya unsur interpretasi misalnya pada saat pembentukan struktur bantal pada lava. Dimana pada saat pembentukannya sebagai suatu struktur primer mungkin berkaitan dengan suatu proses tektonik regional yang significant. Struktur sekunder terdiri dari: fractures antara lain joint, shear fractures (kekar gerus), Slickenlines (gores-garis), vein, fault (sesar), fold (perlipatan), cleavage, foliasi, dan lineasi (Gambar 1.3). Struktur-struktur ini dibedakan berdasarkan geometri, cara terbentuknya, bahan dasar (rheology) serta kondisi deformasinya. Pembahasan dan pemerian lebih detail untuk setiap jenis struktur sekunder akan diberikan pada bab-bab selanjutnya. Joint dan shear fractures (kekar gerus) dicirikan dengen bidang yang planar dan licin yang memotong batuan. Joint terbentuk oleh gaya regangan diakibatkan oleh stress tektonik dan temperatur. Pada umumnya dialam joint ditemukan berkelompok dengan spasi (jarak antar joint) yang teratur dan konsisten. Berbeda dengan joint, kekar gerus terbentuk karena proses penggerusan dengan pergerakan yang hanya sedikit dan sejajar bidang kekar. Kekar gerus banyak ditemukan pada batuan yang terlipat, tetapi juga umum dihasilkan akibat dari proses pembebanan tektonik. Sedangkan joint umum dijumpai diberbagai lingkungan. Gores-garis dihasilkan akibat pentorehan pada bidang kekar akibat pergerakan. Pergerakan pada kekar gerus sangat kecil sekali sehingga sukar untuk diamati oleh mata biasa. Vein terbentuk akibat fluida yang masuk kedalam kekar karena adanya perubahan tekanan fluida didalam batuan.
  • 14. Struktur Sekunder Struktur geologi yang membahas dan juga mempelajari bentuk – bentuk deformasi kerak bumi serta gejala - gejala dari penyebab pembentukan batuan. Struktur sekunder mempelajari mengenai struktur -struktur sekunder yaitu kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold). Pembahasan kali ini hanya terfokus pada struktur sekunder saja. Sebab di dalam geologi, struktur sekunder paling penting untuk dipelajari. Kekar (Joint) Kekar merupakan struktur rekahan yang terdapat pada batuan, tetapi tidak memperlihatkan atau menunjukan adanya pergeseran. Selain itu, kekar juga dapat dikatakan sebagai bagian permukaan atau bidang yang memisahkan batuan namun sepanjang bidang tersebut belum pernah terjadi pergeseran. Selain bidang datar, kekar juga dapat berupa bidang lengkung. Secara umum, kekar dapat dicirikan oleh : o Pemotongan pada bidang perlapisan batuan. o Terdiri atas mineral lain (mineralisasi) seperti kuarsa, kalsit dan lain sebagainya. o Penampakan dari breksiasi.
  • 15. Secara geometri, kekar dibagi menjadi : o Kekar jurus (strike joints), jika arah jurus kekar sejajar atau hampir sejajar dengan jurus bidang lapisan batuan sedimen, struktur gneissic gneiss, dan struktur sekis. o Kekar turun (dip joints), jika arah jurus bidang kekar sejajar atau hampir sejajar dengan arah dari dip pada lapisan batuan, dip struktur gneissic atau schistosity. o Oblique (diagonal joint), jika arah jurus bidang kekar berada di antara jurus dan arah dip batuan yang bersangkutan. o Bedding joint, jika bidang kekar sejajar dengan lapisan batuan sedimen. Berdasarkan genesisnya, kekar dibedakan menjadi : 1. Kekar Kolom Biasanya terdapat pada batu basalt namun terkadang terdapat juga pada batuan beku jenis lainnya. Kolom – kolom yang terdapat pada kekar ini berkembang secara tegak lurus pada permukaan pendinginan. Oleh karena itu, pada sill atau aliran tersebut akan berdiri secara vertikal sedangkan pada bagian dike berada pada posisi horizontal. 2. Kekar Tarik (tension joint) Jika bidang kekar berada tegak lurus terhadap arah gaya tarik yang bekerja pada batuan. Ciri-ciri yang ada di lapangan yaitu : o Selalu dalam keadaan terbuka. o Bidang kekar tidak rata. o Pola tidak beratur, jika teratur biasanya akan berbentuk pola kotak- kotak.
  • 16. o Karena terbuka, maka mudah terisi oleh mineral yang disebut dengan vein. 3. Kekar Gerus (shear joint) Kekar ini disebabkan oleh gaya kompresi yang biasanya menggeser atau menyesarkan batuan. Ciri-cir yang ada di lapangan yaitu : o Memotong komponen batuan. o Memotong seluruh batuan. o Biasanya bidang licin. o Terdapat goresan garis. o Terdapat joint berbentuk belah ketupat. 4. Sesar (Fault) Sesar atau patahan merupakan bentuk rekahan pada lapisan batuan yang mengakibatkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain. Pergerakan yang terjadi biasanya pergerakan relatif turun, relatif naik atau bergerak relatif mendatar terhadap blok lain. Jika terjadi pergerakan secara tiba – tiba pada bidang sesar, maka akan menimbulkan gempa bumi.
  • 17. Sesar adalah bidang rekahan atau zona pada batuan yang sudah mengalami pergeseran. Terjadinya sesar dapat ditemui pada sepanjang retakan kerak bumi yang mengalami slip di antara dua sisi yang ada pada sesar. Beberapa istilah yang sering dipakai pada sesar yaitu : o Jurus sesar (strike of fault): Arah dari garis perpotongan di bidang sesar dengan bidan horizontal dan diukur dari arah utara. o Kemiringan sesar (dip of fault): Sudut yang terbentuk di antara bidang sesar dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus strike. o Net slip: Pergeseran relatif dari suatu titik yang pada awalnya berimpit pada bidang sesar akibat adanya sesar. o Rake: Sudut yang terbentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal) pada bidang sesar. o Hanging wall: Bagian dari tubuh batuan yang berada di atas bidang sesar. o Foot wall: Bagian dari tubuh batuan yang berada di bawah bidang sesar. Secara garis besar, sesar dibagi menjadi 2 yaitu sesar buta dan sesar tampak. Sesar buta merupakan sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan ditutupi oleh lapisan sedimen. Sedangkan sesar tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sehingga mudah untuk dilihat. Ciri- ciri dari sesar yaitu : o Adanya pengulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan o Terdapat struktur yang tidak terus menerus o Kenampakan khas pada zona sesar (minolit, breksi sesar, horses/linces, seretan) o Kenampakan khas pada bidang sesar (gores sesar, gores sesar) o Terdapat perbedaan fasis sedimen
  • 18. Berdasarkan sifat geraknya, sesar diklasifikasikan menjadi 3 jenis : o Sesar normal, gerakan hanging wall relatif turun terhadap foot wall o Sesar naik, gerakan hanging wall relaif naik terhadap foor wall o Sesar mendatar, gerakan relatif mendatar pada bagian yang tersesar, di sini tidak ada istilah hanging wall dan foot wall. 5. Lipatan (Fold) Lipatan merupakan perubahan bentuk ataupun volume dari bahan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan yang merupakan efek dari suatu tegasan (stress). Biasanya unsur yang terlipat merupakan adalah
  • 19. struktur bidang, misalnya bidang pelapis (foliasi). Bidang pelapis tersebut berupa pelapisan batuan sedimen atau pelapis batuan metamorf. Berdasarkan bentuknya lipatan diklasifikasikan menjadi : o Concentric Fold (lipatan konsentris/paralel): perlapisan di mana jarak atau tebal setiap lapisan yang terlipat tetap sama. o Similar Fold: lapisan – lapisan yang terlipat atau dilipat dengan bentuk yang sama sampai ke dalam. o Chevron Fold: lipatan menyudut atau dengan kata lain sendi tajam dan menyudut. Sayap lipatannya berupa bidang planar. o Isoclinar Fold: kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar, kedua sayap sejajar atau hampir sejajar. o Box Fold: bagian puncak relatif rata atau datar. o Kink Fold: lipatan bersudut tajam yang dibatasi permukaan planar. Lipatan adalah pencerminan dari lengkungan yang disebabkan oleh 2 proses yaitu bending (melengkung) dan bucking (melipat). Pada proses melipat terdapat gaya yang bekerja secara sejajar dengan bidang perlapis, sedangkan untuk proses melengkung, gaya yang berkerja tegak lurus terhadap bidang permukaan pelapis. Secara umum, bentuk lipatan dibedakan menjadi : o Antiklin: lipatan yang kedua sayapnya memiliki arah kemiringan saling menjauh. o Sinklin: lipatan yang kedua sayapnya memiliki arak kemiringan saling mendekat. Sedangkan berdasarkan unsur geometri, lipatan dibedakan menjadi :
  • 20. o Inclined fold / over fold o Upright fold / simetrical fold (lipatan simetri) o Asimetrical fold (lipatan tak simetri) o Recumbent fold (lipatan rebah