1. JARINGAN EPITELIUM
Disusun Oleh :
1. APRI LIANTO
2. WISNU AJI SAPUTRA
3. SUTRIMO
4. WIDIAN LISTANTI
5. DESI IKA PUTRI
6. GINTA SEPTIANA
7. RISKY
8.
9.
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2015
2. BAB I
PENDAHULUAN
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang
menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga dan saluran baik di
luar maupun di dalam tubuh yang berhubungan dengan udara. Jaringan
epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh disebut eksotelium. Jaringan
epitelim yang membatasi organ dalam disebut endotelium. Jaringan
epitelium yang membatasi rongga disebut mesotelium.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PembagianJaringanEpitel
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang
menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga dan saluran
baik di luar maupun di dalam tubuh yang berhubungan dengan udara.
Jaringan epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh disebut
eksotelium. Jaringan epitelim yang membatasi organ dalam disebut
endotelium. Jaringan epitelium yang membatasi rongga disebut
mesotelium.
Berdasarkan strukturnya, jaringa epitel dibagi menjadi 3 macam :
a. Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat
terletak ditengah.
b. Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya
bulat terletak didasar sel.
c. Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar
yang terletak ditengah.
3. Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa
jenis :
1. Epitelium Pipih.
Epitelium pipih memiliki nikleus berbentuk cakram. Epitelium
pipih dibagi menjadi :
a. Epitel pipih selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk
pipih. Sel-sel pada jaringan epitel selapis disusun sangat
rapat.
Lokasi : Epitel pipih selapis berada di jaringan epitelium
pembuluh limfe (getah bening), pembuluh darah kapiler,
selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal, dan selaput
perut.
Contoh gambar
4. b. Epitel pipih berlapis banyak
Jaringan epitel berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu
sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih
berlapis banyak tersusun sangat rapat.
Lokasi : jaringan epitel berlapis banyak terdapat pada
jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus,
telapak kaki.
2. Epitel Batang (silindris)
Epitelium batang memiliki nukleus benrbentuk oval yang
memanjang ke atas sampai bawah. Epitelium batang (silindris) di
bagi menajdi :
a. Epitel silindris selapis
Epitel silindris berlapis terdiri atas selapis sel berbentuk
memanjang. Epitelium ini berfungsi dalam gerakan aktif
molekul. Seperti absorpsi, sekresi dan transpor ion.
Epitelium silindris selapis melapisi saluran pencernaan
mulai dari lambung sampai anus, serta pada kelenjar yang
diselingi sel goblet di antaranya. Sel goblet adalah sel
yang menghasilkan lendir atau mukus. Contohnya pada
usus halus.
5. b. Epitelium silindris berlapis semu
Tinggi sel epitelium jenis ini berfariasi. Semua sel melekat
pada membran dasar, tetapi hanya sel yang tinggi yang
mencapai permukaan apikal epitelium. Nukleus sel
terdapat pada ketinggian yang berbeda, sehingga tampak
seolah-olah epitelium tersebut berlapis. Sel ini terdapat
pada bagian dalam saluran pernafasan dan berfungsi
mengeluarkan debu yang tertangkap pada lendir dari paru-
paru.
c. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Jaringan ini disusun oleh lebih dari satu sel berbentuk
silindria. Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium
laring, faring, trakea dan kelenjar ludah.
3. Epitelium Kubus
Epitelium kubus memiliki nukleus berbentuk bulat. Epitel
kubus dibagi menjadi :
a. Epitel kubus selapis
Epitel ini terdiri dari selapis sel berbentuk kubus. Epitelium
kubus selpais terdapat pada saluran kelnjar ludah, kelenjar
keringat, dan saluran pada ginjal. Berperan dalam sekresi dan
absorpsi.
6. b. Epitel kubus berlapis banyak
Jaringan ini disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang
berbentuk kubus. Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel
ovarium, permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak
dan saluran kelenjar pada kulit.
2. Karakteristik Umum
Karakteristik yang paling mendasar dari jaringan epitel adalah
bahwa itu mencakup permukaan tubuh, baik eksternal maupun
internal. Karena berfungsi sebagai pelindung atau batas untuk
permukaan tersebut, termasuk lapisan luar kulit, serta permukaan
bagian dalam “berongga” organ-organ seperti pembuluh perut,
usus, dan darah. Di luar ini, jaringan biasanya diidentifikasi
memiliki enam karakteristik: itu hampir seluruhnya terbuat dari sel,
mengandung sel-sel yang bergabung dengan kontak khusus,
memiliki permukaan atas dan bawah berbeda, tidak didukung oleh
sel-sel darah, mempertahankan kemampuan untuk regenerasi, dan
didukung oleh jaringan ikat.
Ciri-ciri lain yang dimiliki bersama jaringan ini adalah bahwa
sel-sel atasnya berbeda dari sel-sel yang ada dibagian bawah. Fitur
ini dikenal sebagai polaritas, dan masing-masing permukaan atas
dan bawah disebut apikal dan basal. Sel-sel apikal bebas dalam arti
bahwa mereka tidak melekat pada sel-sel lain, kecuali sel epitel
tetangga. Sel-sel basal yang melekat pada apa yang disebut
membran basal, yang diperlukan untuk melampirkan jaringan
untuk jaringan ikat di dekatnya. Semua jaringan ini didukung oleh
jaringan ikat, fitur lain yang umum di antara mereka.
Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah dan dengan
demikian dapat dikatakan avaskular. Hal ini bukan didukung oleh
kapiler dalam jaringan ikat, yang memasok dengan nutrisi melalui
proses yang disebut difusi. Meskipun jaringan tidak mengandung
pembuluh darah, itu tidak mengandung ujung saraf.
Jaringan epitel mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
a. Epitel terdiri atas sel-sel yang saling berdekatan, yang
berbentuk pipih. Hanya ada sedikit material antarsel.
b. Jaringan bersifat avaskular atau tanpa pembuluh darah.
Pergantian nutrien dan zat sisa terjadi melalui jaringan-
jaringan ikat yang ada di dekatnya secara difusi.
c. Permukaan atas epitel bebas, atau terbuka bagi bagian luar
tubuh atau rongga tubuh bagian dalam. Permukaan basal
7. berada pada jaringan ikat. Lapisan tipis ekstraseluler yang
disebut membran dasar terbentuk di antara jaringan epitel
dan jaringan ikat.
d. Pembelahan sel pada epitel terjadi secara terus-menerus
untuk menggantikan sel-sel yang rusak.
3. Epitelium Penutup dan Pelapis
a. Jaringan Epitelium Penutup
Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh
dan jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat dapat permukaan
tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau merupakan
lapisah sebelah dalam dari saluran yang adadalam tubuh.
Misal : dalam saluran pencernaan dan pembuluh darah.
b. Jaringan Epitelium Pelapis
Epitel ini dapat dikelompokan dan diberi nama berdasarkan
patokan tertentu. Berdasarkan bentuk sel epitel:
Epitelium squamousum dengan epiteliocytus squamous
pipih/gepeng
Epitelium kuboideum dengan epiteliocytus cuboideus.:
kuboid
.Epitelium kolumnar dengan epiteliocytus columnaris:
silindris.
Jaringan epitel pelapis diklasifikasikan oleh bentuk sel dan
jumlah lapisan sel. Bentk sel : sel sisik berbentuk pipih. Inti
terletak didekat permukaan atas, memberikan sel-sel ini
penampakan seperti telur goreng.
4. Epitelium Kelenjar
Epitelium kelenjar adalah epitelium yang terdapat pada kelenjar.
Ada dua jenis epitelium kelenjar :
a. Kelenjar endokrin
Pada kelenjar endokrin, sel epitelium yang menghubungkan
antara kelenjar dan permukaan epitelium menghilang.kelenjar
endokrin berhubungan dengan kapiler darah sehingga hasil
sekresi kelenjar ini masuk ke pembuluh darah dan mengalir
bersama aliran darah. Contohnya : kelenjar tiroid.
b. Kelenjar eksokrin
Hasil kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan epitelium.
Kelenjar eksokrin ada yang uniselular dan ada yang
multiselular. Kelenjar eksokrin multiselular memiliki saluran
8. untuk menyalurkan hasil sekresi ke permukaan epitelium.
Bentuk kelenjara ada yang seperti labung lurus (tubular) dan
ada yang membulat (alveolar). Strukturnya ada yang sederhana,
yaitu apabila memiliki hanya satu saluran menuju ke
permukaan epitelium. Ada pula yang majemuk, yaitu jika
memiliki lebih dari satu saluran menuju ke permukaan
epitelium. Berdasarkan bentuk dan strukturnya, kelenjar
eksokrin dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kelenjar tubular sederhana. Contohnya adalah kelenjar
Lieberkuhn pada usus vetebrata.
Kelenjar tubular bergulung sederhana.Contohnya
adalah kelenjar keringat
Kelenjar tubular bercabang sederhana. Contohnya
adalah kelanjar dilambung
Kelenjar alveolar sederhana. Contohnya adalah kelenjar
mukus pada kulit katak.
Kelenjar tubular majemuk. Contohnya kelenjar Burnner
di usus halus.
Kelenjar alveolar majemuk. Contohnya adalah kelenjar
susu
Kelenjar alveolar dan tubular majemuk. Contohnya
adalah kelenjar ludah.
5. Membran
Membran sel adalah struktur selaput tipis yang menyelubungi
sebuah sel yang membatasi keberadaan sebuah sel, sekaligus juga
memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dan lingkungan
nya. membran sel tersebut tidak sekedar merupakan sebuah penyakit
pasif, melainkan juga sebuah filter yang memiliki kemampuan
memilih bahan-bahan yang melintasi dengan tetap memelihara
perbedaan kadar ion diluar dan di dalam sel. Perkembangan
pembentukan membran sel merupakan tahap sangat penting dalam
terjadinya bentuk kehidupan yang paling awal.
Struktur membran sel
Sebelum diajukan teori membran sel oleh singer dan nicolson
dalam tahun 1972, teori tentang struktur membran sel dapat
disimpulakn dalam 3 kelompok :
9. a. Teori Lembaran (Leaflet Teory), pada dasarnya
menyatakan bahwa membran sel tersusun oleh lapisan-
lapisan.
b. Teori Bola-bola (Globular Teory), menyatakan bahwa
komponen lipid-protein berbentuk seperti bola-bola
yang tersusun membentuk lembaran.
c. Teori Dinamis, menyatakan bahwa struktur membran
sel dapat berbentuk lembaran berlapis dan dapat
berubah menjadi susunan bola-bola mengikuti keadaan
dan kebituhan.
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama
dari membran, meskipun karbohidrat juga merupakan unsur
penting. Gabungan lipid dan protein dinamakan lipoprotein.
Saat ini model yang dapat diterima untuk penyusunan
molekul-molekul tersebut dalam membran ialah model
mosaik fluida. Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan
bahwa membran terbuat dari lipid, berdasarkan
pengamatannya bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki
sel jauh lebih cepat dari pada zat yang tidak larut dalam
lipid. 20 tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel
darah merah dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun
atas lipid dan protein, yang sekaligus membenarkan
postulat dari Overton. Fosfolipid merupakan lipid yang
jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar
membran. Kemampuan fosfolipid untuk membentuk
membran disebabkan oleh struktur molekularnya.
Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik, yang
berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik
(menykai air) maupun daerah hidrofobik (takut dengan air).
Berdasar struktur tersebut maka membran sel bersifat semi
permeable atau selektif permeable yang berfungsi mengatur
masuk dan keluarnya zat dari sel.
10. singer dan nicolson dalam tahun 1972, teori tentang struktur
membran sel dapat disimpulakn dalam 3 kelompok :
d. Teori Lembaran (Leaflet Teory), pada dasarnya
menyatakan bahwa membran sel tersusun oleh
lapisan-lapisan.
e. Teori Bola-bola (Globular Teory), menyatakan
bahwa komponen lipid-protein berbentuk seperti
bola-bola yang tersusun membentuk lembaran.
f. Teori Dinamis, menyatakan bahwa struktur
membran sel dapat berbentuk lembaran berlapis dan
dapat berubah menjadi susunan bola-bola mengikuti
keadaan dan kebituhan.
Transpor melalui membran sel
Transpor melalui membran sel dapat dibedakan menjadi
dua :
a. Transpor Pasif
Transpor pasif adalah transpor yang tidak
memerlukan energi. Transpor ini berlangsung akibat
adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau
larutan. Transpor pasif terdiri dari difusi, osmosis
dan difusi terbantu.
b. Transpor Aktif
Transpor aktif adalah transpor yang memerlukan
energi. Energi yang digunakan di dalam sel adalah
ATP ( adenosin trifosfat) yaitu energi kimia yang
berasal dari hasil respirasi sel. Transpor aktif bersifat
melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
berfungsi memelihara keseimbangan di dalam
11. sel.transpor aktif pada membran sel dapat berupa
endositosis dan eksositosis.
Fungsi membran sel
Membran sel menjaga komponen-komponen sel
tetap terisolasi dari lingkungan luar.Membran sel
mengelilingi sitoplasma sel hidup, secara fisik
memisahkan komponen intraseluler dari lingkungan
ekstraseluler.Jamur, bakteri, dan tumbuhan juga
memiliki dinding sel yang menyediakan dukungan
mekanik untuk sel dan menghalang bagian dari molekul-
molekul yang lebih besar.Membran sel juga berperan
dalam penahan sitoskeleton yang memberikan bentuk sel
dan membantu sel-sel untuk membentuk jaringan.Protein
yang ada pada membran sel dapat berfungsi sebagai
enzim.
Membran sel juga berfungsi sebagai media
komunikasi antara sel dengan lingkungan.
Membran sel bersifat selektif permeabel dan mampu
mengatur apa yang masuk dan keluar sel, sehingga
memudahkan pengangkutan bahan-bahan yang
diperlukan untuk bertahan hidup. Gerakan zat di
membran sel dapat menjadi pasif dan menjadi aktif
ketika terdapat energi.Membran juga mempertahankan
sel yang potensial. Membran sel bekerja seperti filter
yang mencegah virus masuk ke dalam sel.