DI TABALONG sedang ngetren kain Batik Kebersamaan, khususnya di kalangan pegawai negeri. Filosofinya, kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Tabalong. Terlebih antara Suku Dayak dan Suku Banjar, dua suku asli yang menghuni Bumi Saraba Kawa.
Batik Kebersamaan itu sebenarnya nama lain dari Batik Tabalong. Nama itu dicetuskan oleh Bupati Tabalong Anang Syakhfiani. "Batik ini adalah wujud kebersamaan di tengah kemajemukan masyarakat Tabalong," kata Anang.
Batik Tabalong memiliki motif khusus. Berupa kelabang atau tameng Dayak, gigi ikan haruan, dan ikon kebanggaan kabupaten seperti buah langsat dan Tugu Obor Tanjung Puri. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Tabalong, Syam'ani mengatakan, motif kebersamaan itu sedang diproses untuk mengantongi sertifikat kekayaan intelektual.
"Supaya motif khas Tabalong ini tidak diklaim orang lain," ujarnya. Wujud dukungan pemkab, perajin batik lokal telah dibantu pelatihan dan peralatan.Soal bahan baku yang mahal karena harus dibeli dari Pulau Jawa, Syam'ani menjamin, sebentar lagi masalah itu akan teratasi.
Diskop UKM Perindag sedang membentuk koperasi perajin yang akan menjadi pemasok bahan baku batik.Tujuannya, agar harga jualnya bisa lebih murah. Jadi bukan hanya PNS, Batik Kebersamaan juga bisa dibeli dan dipakai masyarakat. Sejak diwajibkan bupati, Batik Kebersamaan kini dipakai PNS pemkab setiap hari Kamis. (*)
