Berita Jakarta
Nama Mpok Nori dan Haji Bokir Sebagai Jalan di Jakarta Dipertanyakan, Ini Alasannya
Ketua Forum Kajian Betawi Mathar Ibnu Kamal mengkritik adanya beberapa pemberian nama yang menurutnya tidak sesuai.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengganti 22 nama jalan yang ada di Ibu Kota dengan nama sejumlah tokoh Betawi.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu mengklaim, penggantian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan atas jasa para tokoh, sekaligus adanya aspirasi masyarakat.
Ketua Forum Kajian Betawi Mathar Ibnu Kamal mengkritik adanya beberapa pemberian nama yang menurutnya tidak sesuai.
Baca juga: Memeriahkan HUT Jakarta ke-495 Tahun, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Gratiskan Biaya Masuk 11 Museum
Baca juga: Bawa Unsur Musik Tradisional, Irawan Careuh Gebrak Industri Musik Tanah Air Lewat Single Rungkad
Misalnya nama Mpok Nori sebagai nama Jalan Bambu Apus Raya dan nama Haji Bokir untuk sebagian ruas Jalan Raya Pondok Gede, dari Hek sampai prapatan Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII).
Menurut Mathar, tidak ada urgensinya pemberian nama kedua tokoh seniman tersebut.
Padahal, kata Mathar, masih banyak pahlawan-pahlawan Betawi yang lebih layak untuk dijadikan nama jalan di daerah itu.
“Maaf, kalau untuk nama Mpok Nori atau Haji Bokir, saya rasa kurang pas. Bukan nggak boleh, mereka kan seniman, tapi utamakan nama pejuang atau pahlawan Betawi duhulu. Kan banyak nama pahlawan Betawi dari daerah itu,” kata Mathar pada Selasa (21/6/2022).
Mathar mengatakan, nama jalan dengan mengambil seniman terutama seniman musik, harusnya diperluas.
ika dimaksud dengan seniman musik melayu Betawi, ada yang sangat pantas, yakni Abdul Chalik.
“Abdul Chalik adalah pimpinan Orkes Melayu Bukit Seguntang yang berasal dari Pecenongan,” ujarnya.
Adapun untuk karya ciptanya, yakni Halimun Malam, yang dinyanyikan dan dipopulerkan oleh sembilan penyanyi, baik Indonesia maupun Malaysia.
Bahkan ditambah tiga penyanyi melayu modern.
“Artinya, Abdul Chalik mengharumkan nama Indonesia, dia tokoh musik hebat dari Betawi, ini merujuk pada pendapat Babe Saidi (Ridwan Saidi, Sejarawan),” ucapnya.
Meski demikian, Mathar mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang mengabadikan beberapa nama tokoh Betawi lainnya sebagai nama jalan.