Histologi Jaringan Epitel

-

Gambaran Khas Epitel

  • Bentuk sel epitel bervariasi dari kolumnar /silindris tinggi ke kuboid hingga epitel skuamosa / gepeng yang rendah
  • Ukuran dan morfologi sel ditentukan oleh fungsi sel epitel dengan inti sel epitel yang bervariasi dari bulat hingga memanjang menyesuaikan dengan bentuk sel
  • Sel epitel biasanya memperlihatkan polaritas dengan organel dan protein membran yang tersebar secara tidak merata di berbagai bagian sel. Regio sel yang menghadap jaringan ikat disebut kutub basal sedangkan kutub yang berlawanan biasanya menghadap ke suatu ruang disebut kutub apikal. Kedua kutub sel epitel berbeda dalam struktur dan fungsi.

 

Membran Basal / Lamina Basal

  • Membran basal : struktur ekstrasel yang mirip lembaran di permukaan basal dan digunakan sebagai tempat melekatnya sel epitel
  • Membran basal dapat dibagi dalam 2 struktur yaitu kutub basal epitel dengan ketebalan 20-100 nm terdiri dari jaringan fibril halus yang terdiri dari lamina basal dan lapisan retikuler lamina yang menyebar dan fibrous.

 

Kekhususan Permukaan Sel Epitel

Pada ujung apikal banyak sel epitel tinggi atau kuboid yang berhadapan dengan organ lumen dan sering memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk memperluas area permukaan sel untuk penyerapan atau memindahkan zat yang terikat pada epitel.

  • Mikrovili
    • Mikrovili adalah ratusan susunan tonjolan teratur dan permanen pada permukaan apikal pada sel epitel khusus untuk absorpsi. Biasanya memiliki tinggi sekitar 1 mikrometer dan lebar 0,1 mikrometer dan terdapat pada setiap ujung sel absorptir. Luas permukaan total dapat bertambah sebesar 20 - 3- kali lipat dan terdapat glikokaliks tebal pada area mikrovili usus dan mencakup enzim untuk mencerna makromolekul tertentu. Dalam setiap mikrovili terdapat filamen aktin yang berkaitan dan berhubungan dengan membran plasma sekitar oleh perotein lain.
    •  

 

  • Stereosilia
    • Stereosilia adalah penonjolan apikal panjang sel di epitel absorptif seperti epitel yang melapisi epididimis dan duktus deferens bagian proksimal dalam sistem reproduksi laki laki. Berguna untuk menambah luas permukaan sel yang mempermudah proses absorpsi. Stereosilis mengandung susunan filamen aktin dan berbagai protein pengikat aktin dengan diameter yang sama dan dengan konseksi mirip dengan mikrovili.

 

  • Silia
    • Silia adalah struktur motil panjang pada permukaan beberapa sel epitel yang lebih besar dari mikrovili yang mengandung susunan internal mikrotubulus. Sebagian besar sel memiliki setidaknya satu silia panjang yang bervariasi, biasanya disebut silia primer, yang tidak motil tapi diperkaya dengan reseptor dan kompleks transduksi sinyal untuk mendeteksi cahaya, bau, gerak, dan cairan yang melewati sel. Silia primer juga penting dalam embrio awal. Silia tipikal memiliki panjang 5-10 μm dan diameter sebesar 0,2 μm yang jauh lebih panjang dan dua kali lebih lebar ketimbang mikrovilus yang tipikal. Setiap silium dikelilingi oleh membran sel dan mengandung suatu aksonema dengan sepasang mikrotubulus di pusatnya yang dikelilingi oleh sembilan pasang mikrotubulus perifer. Silia epitel melakukan gerakan mundur-maju dengan gerakan cepat yang untuk mendorong arus cairan dan materi yang tertahan dalam satu arah pada epitel bersilia. Pergerakan terjadi akibat aktivitas dinein silia yang terdapat pada mikrotubulus ganda perifer di aksonema, dengan adenosin trifosfat (ATP) sebagai sumber energi.

 

Penggolongan Epitel

  • Epitel Selapis
    • Epitel Selapis Gepeng (epithelium simplex squamosum)
      • Melapisi permukaan luar pada organ pencernaan, paru-paru, dan jantung disebut mesotel (mesothelium).
      • Epitel selapis gepeng yang melapisi lumen jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfe disebut endotel (endothelium)
    • Epitel Selapis Kuboid (epithelium simplex cuboideum)
      • Melapisi duktus ekskretorius kecil di berbagai organ. Pada tubulus kontortus proksimalis ginjal, permukaan apikal epitel selapis kuboid dilapisi oleh limbus penicillatus (brush-border) yang terdiri dari mikrovil
    • Epitel Selapis Silindris
      • Melapisi organ pencernaan (lambung, usus halus dan usus besar, dan kandung empedu). Di usus halus, sel-sel absorptif selapis silindris yang melapisi vili juga memperlihatkan mikrovili. Vili adalah tonjolan mirip jari yang menonjol ke dalam lumen usus halus. Pada saluran reproduksi wanita, epitel selapis silindris dilapisi oleh silia motil.

 

  • Epitel Silindris Bertingkat Semu (epithelium pseudostratificatum columnare)
    • Melapisi saluran pernapasan, lumen epididimis, dan duktus deferens. Pada trakea, bronki, dan bronkioli yang lebih besar, sel-sel permukaan terdapat silia motil. Pada epididimis dan duktus deferens, sel-sel permukaan terdapat stereosilia nonmotil, yaitu mikrovili yang bercabang atau mengalami modifikasi

 

  • Epitel Bertingkat
    • Epitel berlapis gepeng (epithelium stratificatum squamosum)
      • Terdiri dari banyak lapisan sel. Sel-sel basal (cellula basalis) berbentuk kuboid atau silindris; sel-sel ini menghasilkan sel-sel yang berimigrasi ke permukaan dan menjadi gepeng. Terdapat dua jenis epitel berlapis gepeng: tidak berkeratin dan berkeratin.
    • Epitel tidak berkeratin (epithelium non cornificatum)
      • Memiliki sel-sel permukaan yang hidup dan melapisi rongga basah seperti mulut, faring, esofagus, vagina, dan kanalis analis. Melapisi permukaan eksternal tubuh. Lapisan permukaan mengandung sel-sel mati berkeratin yang terisi oleh protein keratin. Epitel yang melapisi telapak tangan dan kaki memiliki lapisan sel keratin yang sangat tebal. 
    • Epitel berlapis kuboid (epithelium stratificatum cuboideum) dan epitel berlapis silindris (epithelium stratificatum columnare)
      • Tidak banyak dijumpai. Keduanya melapisi duktus ekskretorius pankreas, kelenjar liur, dan kelenjar keringat. Di duktus ini, epitel memiliki dua atau lebih lapisan sel.

 

  • Epitel transisional (epithelium transitionale)
    • Melapisi kaliks mayor dan minor, pelvis, ureter, dan vesica urinaria pada sistem urinarius. Epitel jenis ini dapat berubah bentuk dan dapat menyerupai epitel berlapis gepeng atau epitel berlapis gepeng atau epitel berlapis kuboid, bergantung pada keadaan teregang, atau mengkerut. Saat epitel transisional mengkerut, sel-sel permukaan tampak berbentuk kubah; saat teregang, epitelnya terlihat gepeng.

 

Referensi

  1. Mescher, A. L. 2013. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas. Thirteenth Edition. McGraw-Hill Education.
  2. Eroschenko, V. P. 2008. diFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlation. Eleventh Edition. Lippincott Williams & Wilkins.
Customer Support umeds