Anda di halaman 1dari 13

ART CENTRE BALI - TAMAN WERDHI BUDAYA

GEDUNG KSIRARNAWA - LANTAI DASAR

Kritik Advokatif

Oleh: Meiliani

1. Deskripsi & Analisis


a. Taman Werdhi Budaya Art Centre
Art center Bali didirikan bertujuan sebagai tempat pementasan seni dan juga tempat untuk
mengembangkan bakat – bakat seni yang dimiliki masyarakat Bali. Art center Denpasar Bali
atau Taman Werdhi Budaya Art Centre Denpasar, menjadi tempat diselenggarakannya pesta
kesenian Bali (Bali art festival) setiap tahunnya.

Bali art festival tepatnya diselenggarakan setiap tahun pada bulan Juni sampai bulan Juli.
Pesta kesenian Bali (PKB) dimulai sejak tahun 1979, pembukaanya PKB biasanya
dilaksanakan di depan Monumen Bajra Sandhi.

Yang membuka PKB biasanya Presiden RI atau pejabat setingkat menteri setiap tahunnya.
Bali art festival mendapatkan apresiasi penuh dari pemerintah maupun masyarakat Bali pada
khususnya, dengan banyaknya penonton di setiap pembukaan PKB, maupun pengunjung di
Taman Werdhi Budaya Art Centre Denpasar.

Pesta kesenian Bali diikuti oleh seluruh kabupaten di Bali dengan mempertontonkan parade
seni yang menjadi ciri khas masing – masing kabupaten di Bali. Baik jenis gambelan, pakaian
khas daerah masing-masing kabupaten yang masing -masing kabupaten yang memiliki
perbedaan tersendiri.

Pembukaan Bali art festival juga mendapat partisipasi dari negara lain seperti Jepang,
Tiongkok maupun negara Korea. Jadi anda jangan sampai melewatkan tontonan pembukaan
pesta kesenian Bali yang diadakan setiap pertengahan bulan Juni ini.

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 1


Gambar 1 Taman Budaya Art Centre
Sumber: https://www.rentalmobilbali.net/, https://www.tempatwisataid.com/ &
https://www.google.com/maps

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 2


Jam buka jam buka Taman Werdhi Budaya Art Centre Bali dari pukul 07.30 – 15.30 dan
buka setiap hari. Lokasi dari Taman Werdhi Budaya Art Centre di Bali, tepat di tengah – tengah
kota Denpasar. Lokasi art centre Bali, alamatnya di Jl. Nusa Indah No.1, Denpasar Timur,
Panjer, Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80236. Telepon: (0361) 227176.

Yang paling berperan penting dalam pendirian art center Denpasar Bali ini adalah Gubernur
Bali ke-6, Bapak Ida Bagus Mantra. Karena jasa dari Ida Bagus Mantra yang begitu besar
dalam pengembangan kesenian dan kemajuan pariwisata di pulau Bali. Nama beliau
diabadikan untuk nama jalan di Bypass terpanjang di Bali, yang menghubungkan kota
Denpasar dengan perbatasan kabupaten Klungkung.

Bapak Ida Bagus Mantra, sangat peduli pada kelestarian seni dan budaya Bali, baik kepada
para seniman Bali maupun pengembangan budaya Bali. Ida Bagus Mantra, beliau rela
menyumbangkan tanahnya seluas 5 hektar, untuk dijadikan tempat pembangunan Art Center
Denpasar Bali.

Dengan disediakan tempat untuk pengembangan dan pelestarian budaya Bali, beliau
berharap generasi penerus di Bali, dapat mempertahankan seni dan budaya Bali, sebagai
pedoman dalam mempertahankan jati diri orang Bali, seiring dengan masuknya budaya asing
ke pulau Bali.

Adapun susunan komplek yang ada di Art centre bali ini adalah

1. Komplek Suci meliputi Pura Taman Beji, Bale Selonding, Bale Pepaosan, dll.
2. Komplek tenang meliputi Perpustakaan dimana ditempat ini tersimpan buku buku tentang
sejarah bali
3. Komplek setengah ramai meliputi Gedung Pameran Mahudara, Gedung Kriya, Studio
Patung, Wisma Seni dan Wantilan tempat ini merupakan aula tempat pameran seni bali
4. Komplek ramai meliputi Panggung Terbuka Ardha Candra dan Panggung tertutup
Ksirarnawa (keduanya berada di Selatan Sungai)

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 3


Gambar 2 Eksterior Gedung Ksirarnawa
Sumber : Dok. Pribadi, https://www.google.com/maps

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 4


b. Prisip-Prinsip Desain

Memiliki keseimbangan visual yang statis, keseimbangan formal dan simetris terlihat dari
segi ukuran, berat dan bentuk pada kolom-kolom struktur yang sama. Penempatan, penataan
letak dan jarak pada kolom-kolom struktur memiliki irama pengulangan yang sama. Ukiran-
ukiran pepatran Bali menjadi salah satu komponen unsur yang dominan sehingga menimbulkan
kontras terhadap elemen-elemen yang lainnya.

Terdapat banyak ruang kosong yang menerapkan kesederhanaan dalam desain.


Menghilangkan semua unsur yang tidak penting yang memberikan kontribusi terhadap esensi
dari komposisi rancangan keseluruhan.Tidak lebih dan tidak kurang, tepat sasaran dan tidak
berlebihan. Lebih mementingkan nilai manfaat, fungsi dan ekonomi dari rancangan yang
dihasilkan.Penggunaan kontras yang terlalu sedikit memberikan kesan yang membosankan.

Perbandingan yang harmonis antara 2 atau lebih kolom-kolom struktur dalam komposisi
yang berkaitan dengan ukuran, warna, kuantitas sehingga menghasilkan keindahan yang
menarik. Kesatuan dengan menghubungkan beberapa prinsip perancangan secara menyeluruh,
yaitu prinsip keseimbangan, proporsi, irama, kontras, kesederhanaan dan penekanan. Vokal
point berada pada kolam ikan yang megah berada di tengah-tengah ruang. Bentuk ruang yang
cenderung statis, monoton atau membosankan .Tekstur dengan permukaan yang halus saat
dipegang, telah difinishing dengan baik.

Menggunakan warna abu-abu dari semen, merah dari batu bata. Warna krem dan hitam
pada keramik lantai. Warna emas dan merah pada ukiran pepatran Bali. Warna cokelat pada
material kayu yang telah divernish. Memiliki sistem organisasi Linier. Sirkulasi ruang berupa
melewati ruang. Furnitur yang minim hanya berupa meja dan kursi meja resepsionis pada
bagian pintu masuk. Aksesoris berupa patung-patung ukiran khas Bali yang diletakan pada
bagian tengah dan pinggir kolam.

Gambar 3 Kolom Gedung Ksirarnawa


Sumber: Dok. Pribadi

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 5


c. Elemen-elemen Pembentuk Ruang

Lantai keramik bewarna krem, juga terdapat keramik bewarna hitam disusun berjejer lurus
memanjang yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah jalan. Ketinggian lantai pada lantai
dasar dibuat sama rata. Dinding yang dicat polos bewarna krem, nyaris tidak terlihat karena
dipenuhi dengan jendela dan pintu. Apalagi ruang dibiarkan tampak loss sehingga tampak lebih
luas tanpa adanya dinding maupun partisi pembatas.

Gambar 4 Interior Gedung Ksirarnawa


Sumber: https://www.google.com/maps

Plafon terdapat ukiran serta lukisan indah yang bercerita tentang kisah dari Klungkung.
Juga terdapat pepatran bewarna emas dan merah yang menghiasi sekeliling plafon. Patra Cina
menjadi dominan. Tapi sayang pencahayaan dari lampu membuat silau mata. Seharusnya
diganti menjadi strip light yang disembunyikan pada sekeliling pinggiran lukisan. Sebagian
berupa plafon gypsum flat ceiling berwarna putih polos. Yang didalamnya diletakan downlight.
Terdapat rangkaian kayu-kayu yang divernish membingkai plafon.

Gambar 5 Plafon Gedung Ksirarnawa


Sumber: Dok. Pribadi

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 6


d. Elemen-elemen Pelengkap Ruang

Pintu masuk dan pintu keluar menggunakan material besi. Banyak terdapat ukiran khas
Bali, namun sayang pencahayaan belum maksimal menonjolkan keindahan tersebut.
Sebaliknya banyak tempat yang gelap dan remang-remang. Sisanya berupa pintu-pintu pada
ruang yang menggunakan material kayu yang divernis cokelat gelap mengkilat

Gambar 6 Ukiran pada Pintu Gerbang Gedung Ksirarnawa


Sumber : Dok. Pribadi, https://www.google.com/maps

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 7


Pada koridor terlihat banyak jendela mati dengan kaca bening gelap. Mengurangi privasi
pada ruang tersebut. Terletak tepat diatas jendela ventilasi dengan ukiran Bali. Material kusen
berupa kayu yang divernish.

Gambar 7 Jendela Gedung Ksirarnawa


Sumber : Dok. Pribadi

Ventilasi berupa ukiran-ukiran khas Bali. Lubang-lubang selain berfungsi sebagai lubang
udara juga dapat menambah estetika pada ruang. Menggunankan paras bewarna abu-abu dan
batu bata merah sebagai vocal point.

Gambar 8 Ventilasi Gedung Ksirarnawa


Sumber : Dok. Pribadi

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 8


Pada area tangga terdapat peralatan kebersihan yang berantakan, diletakan begitu saja di
bawah tangga. Seharusnya disimpan, bisa dengan membuat lemari penyimpanan di bawah
tangga. Kolom struktur juga terlihat bertabrakan dengan tangga.

Gambar 9 Tangga Gedung Ksirarnawa


Sumber : Dok. Pribadi, https://www.google.com/maps

e. Utilitas

Sistem pencahayaan cenderung menggunakan pencahayaan buatan, karena tempat cukup


gelap walaupun masih siang hari. Sehingga lumayan boros listrik dalam penggunaan lampu,
apalagi untuk ruang cukup luas. Menggunakan lampu yang dominan spotlight dan downlight.
Warna lampu yang digunakan adalah warna putih dan warna kuning yang memberikan suasana
ruang yang hangat. Memiliki penghawaan alami dari aliran angin di koridor yang cukup baik.
Sehingga tidak terlalu memerlukan penghawaan buatan baik AC maupun kipas angin.

Kolam ikan menjadi vokal point utama dalam gedung Ksirarnawa terutama pada lantai
dasar. Gemerincik air mancur yang juga dapat menjadi akustik alami. Namun sayang volume
air mancur kurang deras. Sehingga lebih mirip cipratan air saja. Dasar kolam ikan yang mulai
lumutan, memiliki maintanance kurang bagus. Peletakan lampu saklar spotlight yang cukup
jauh untuk dijangkau. Keran air yang tidak disembunyikan dengan baik, merusak estetika
kolam. Antara struktur patung dengan plafon terlihat sedikit dipaksakan.

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 9


Gambar 10 Kolam Ikan Gedung Ksirarnawa
Sumber : Dok. Pribadi, https://www.google.com/maps

2. Interpretasi

Gedung kesenian di Bali yang megah terlihat dari banyaknya ukiran-ukiran pada patung-
patung.dan ornamen yang menghiasi setiap dinding, kolom dan plafon. Terdapat kederhanaan
di dalamnya, dengan dibuat seminim mungkin furnitur dan aksesoris yang tidak perlu. Selain
sebagai gedung kesenian, juga ingin menyampaikan makna yang tersirat dalam lukisan-lukisan
serta ukiran pahatan, untuk mengenang salah satu cerita yang ada di Bali.

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 10


Pembangunan kompleks Taman Budaya Provinsi Bali mengambil cerita dari Perputaran
Gunung Mandara Giri. Di mana nama dari setiap gedung dan arsitekturnya diambil dari tokoh
dan segala kaitannya dengan cerita yang mengisahkan perebutan tirta amerta (air pembawa
keabadian, bila diminum tidak akan mati) antara kaum Dewa dan Raksasa di Gunung Mandara
Giri. Contohnya, ukiran tangga di Gedung Ksirarnawa terdapat Naga Basuki yang merupakan
naga yang juga mengambil peran dalam cerita tersebut.

Gedung Ksirarnawa berada di seberang panggung terbuka Ardha Candra. Gedung ini
adalah panggung tertutup yang biasa digunakan untuk pertunjukan, seminar, konfrensi, dan
pertemuan lainnya dengan kapasitas 525 orang dan luas bangunan 5.500 m2. Nama Ksirarnawa
berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti lautan susu. Gedung ini terdiri dari 2 lantai, yaitu
lantai atas dan terdapat 4 buah balai bengong di setiap sudut. Lantai dasar digunakan untuk
kegiatan seperti pameran dan terdapat perkantoran juga. Di tengahnya terdapat kolam sebagai
dekorasi yang menambah sejuk suasana.

Berseberangan dengan gedung Ksirarnawa, terdapat Panggung Terbuka Ardhacandra.


Nama tersebut mempunyai makna yaitu “Ardha” berarti setengah lingkaran, dan “Candra”
berarti bulan. Ardhacandra sama artinya dengan tapal kuda karena berbentuk setengah
lingkaran. Panggung ini mempunyai luas bangunan 7.200 m2 dengan daya tampung penonton
kurang lebih 7.000 orang.

Diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sharif Thajeb
pada tanggal 14 April 1997. Terbagi atas 2 lantai, yaitu lantai atas dan lantai bawah. Digunakan
untuk pertunjukan kolosal, hiburan, drama gong, dan lain sebagainya. Candi Kurung menghiasi
panggung tempat pertunjukan yang berguna untuk tempat keluar dan masuknya pengisi acara.

Masih banyak lagi gedung-gedung yang sarat dengan unsur budaya di Art Centre seperti
Kalangan Angsoka dan Ayodya tempat pertunjukan dengan skala lebih kecil, Bale Selonding
yang merupakan tempat persiapam serangkaian upacara di pura, Pura Taman Beji, Gedung
Perpustakaan Widya Kusuma hingga lokasi pameran permanen dan sementara Gedung Karya
Sembrani Occaihcrawa dan Mahudara Mandara Giri Bhuvana.

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 11


3. Evaluasi

Gedung Kesenian Jakarta atau GKJ merupakan gedung pertunjukkan yang ada di Jakarta.
Tempat ini sudah lama berdiri dan memiliki gaya arsitektur ala Eropa. Gaya khas ala Eropa ini
tidak terlepas dari pembuatan yang memang dimulai pada masa penjajahan Eropa khususnya
Belanda di Indonesia. Selain memiliki gaya arsitektur khas Eropa, bahan bangunan yang
digunakan pun didatangkan langsung dari Eropa. Dengan hal ini, GKJ menjadi tempat
pertunjukkan yang kaya akan sejarah dan cocok untuk dijadikan tempat pertunjukkan seni.

Gambar 11 Gedung Kesenian Jakarta


Sumber : https://www.google.com/maps

Guangzhou Opera House Gedung Seni di China, seperti kerikil di sungai yang dihalut oleh
erosi, Gedung Opera Guangzhou berada dalam harmoni yang sempurna dengan lokasi tepi
sungai. Gedung Opera berada di jantung perkembangan budaya Guangzhou. Desain bokong
uniknya meningkatkan kota dengan membukanya ke Sungai Mutiara. Desain ini menyatukan
bangunan budaya yang berdekatan dengan menara keuangan internasional di kota baru
Zhujiang di Guangzhou.

Auditorium 1.800-kursi di gedung Opera House merupakan teknologi akustik yang paling
mutakhir, dan ruang multifungsi 400 kursi yang lebih kecil dirancang untuk pertunjukan seni,
opera dan konser di babak tersebut. Desainnya berevolusi dari konsep pemandangan alam dan
interaksi yang menarik antara arsitektur dan alam; terlibat dengan prinsip erosi, geologi dan
topografi. Desain Gedung Opera Guangzhou sangat dipengaruhi oleh lembah sungai – dan cara
mereka berubah karena erosi.

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 12


Garis lipat dalam lanskap ini menentukan wilayah dan zona di dalam Gedung Opera,
memotong nuansa interior dan eksterior dramatis untuk sirkulasi, lobi dan kafe, dan
membiarkan cahaya alami menembus ke dalam bangunan. Transisi halus antara elemen yang
berbeda dan tingkat yang berbeda melanjutkan analogi pemandangan ini. Unit gypsum fiber-
fiber reinforced gypsum (GFRC) telah digunakan untuk interior auditorium untuk melanjutkan
bahasa arsitektur fluiditas dan kelancarannya.

Gedung Opera Guangzhou telah menjadi katalisator untuk pengembangan fasilitas budaya
di kota ini termasuk museum, perpustakaan dan arsip baru. Desain Gedung Opera adalah
realisasi terbaru dari eksplorasi unik Zaha Hadid Architects tentang hubungan perkotaan
kontekstual. Zaha menggabungkan tradisi budaya yang telah membentuk sejarah Guangzhou,
dengan ambisi dan optimisme yang akan menciptakan masa depannya. Gedung pertunjukkan
seni yang ada disalah satu wilayah China yang membuat banyak wisatawan wajib mengunjungi
tempat ini ketika berada disana. Ada banyak pertunjukkan menarik yang akan tersaji disana.

Gambar 12 Guangzhou Opera House


Sumber : https://www.google.com/maps

DAFTAR PUSTAKA
https://www.rentalmobilbali.net/art-centre-bali/

https://www.tempatwisataid.com/tempat-wisata-budaya-art-center-bali.html

https://sejarahbali.com/detail.php?id=34

https://intipjendeladunia.wordpress.com/2012/11/07/taman-budaya-provinsi-bali-art-centre/

https://gedungkesenianjakarta.co.id

Program Studi Desain Interior Sekolah Tinggi Desain Bali 13

Anda mungkin juga menyukai