Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)


Batuan Sedimen, ciri-ciri dan contohnya

oleh : Andi Hidayat

= – = – =

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena peristiwa pengendapan bahan pembentuknya oleh berbagai energi pengangkut seperti air, angin dan gletser.
Material penyusun batuan sedimen adalah pasir, lumpur dan kerikil. Material-material tersebut akan menjadi batuan apabila mengalami proses pengerasan setelah terendapkan.
Batuan sedimen memiliki ciri-ciri antara lain :

  • memiliki perlapisan yang jelas
  • bersifat klastik atau berbutir
  • biasanya banyak terdapat fosil di dalamnya.

Proses pengendapan batuan sedimen banyak terjadi di berbagai tempat misalnya di daratan (sedimen teristris), di laut (sedimen marin), di danau (sedimen limnis), di sungai (sedimen fluvial) dan di daerah bersalju yang memiliki gletser (sedimen glasial).  Beberapa contoh batuan sedimen misalnya breksi dan konglomerat.

Ada tiga jenis batuan sedimen berdasarkan bahan pembentuknya :

1.Batuan Sedimen Klastis, terbentuk dari puing-puing batuan hasil pelapukan, contohnya adalah.

a. Breksi (Breccia)

Breccia adalah batuan sedimen klastik yang tersusun atas fragmen sudut besar (lebih dari dua milimeter). Ruang-ruang di antara fragmen-fragmen besar dapat diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batuan bersama-sama.

b. Konglomerat (Conglomerate)

Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang mengandung partikel bulat besar (lebih besar dari dua milimeter). Ruang di antara kerikil biasanya diisi dengan partikel-partikel yang lebih kecil dan / atau semen kimia yang mengikat batu itu bersama-sama

c. Batu Pasir (Sandstone)

Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang sebagian besar terdiri dari puing-puing pelapukan ukuran pasir (1/16 hingga 2 milimeter). Lingkungan tempat pasir dalam jumlah besar dapat terakumulasi meliputi pantai, gurun, dataran banjir, dan delta

d. Batu Lanau (Siltstone)

Siltstone adalah batuan sedimen klastik yang terbentuk dari puing-puing pelapukan ukuran (antara 1/256 dan 1/16 milimeter).

e. Batu Serpih (Shale)

Shale adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari puing-puing pelapukan seukuran tanah liat (kurang dari 1/256 milimeter). Biasanya pecah menjadi potongan-potongan tipis datar.

2.Batuan Sedimen Chemis (Kimia), terbentuk ketika bahan terlarut mengendap di larutan. Contohnya adalah :

a. Batu Garam (Rock Salt)

Batu Garam adalah batuan sedimen kimia yang terbentuk dari penguapan air laut atau danau salin. Ia juga dikenal dengan nama mineral “halite.” Jarang ditemukan di permukaan bumi, kecuali di daerah dengan iklim yang sangat kering. Itu sering ditambang untuk digunakan dalam industri kimia atau untuk digunakan sebagai perawatan jalan raya musim dingin. Beberapa halit diproses untuk digunakan sebagai bumbu untuk makanan.

b. Bijih Besi (Iron Ore)

Bijih Besi adalah batuan sedimen kimia yang terbentuk ketika besi dan oksigen (dan kadang-kadang zat lain) bergabung dalam larutan dan mengendap sebagai sedimen.

c. Rijang (Chert)

Chert adalah material batuan sedimen mikrokristalin atau cryptocrystalline yang tersusun dari silikon dioksida (SiO2).

d. Batu Api (flint)

Batu api adalah batuan sedimen keras, kimia, atau biokimia yang keras, pecah dengan fraktur konkoid. Ini adalah bentuk kuarsa mikrokristalin yang biasanya disebut “chert” oleh ahli geologi. Ini sering terbentuk sebagai nodul di batuan sedimen seperti kapur dan batu kapur laut.

e. Dolomit (Dolomite)

Dolomite (juga dikenal sebagai “dolostone” dan “dolomite rock”) adalah batuan sedimen kimia yang sangat mirip dengan batu kapur. Diperkirakan terbentuk ketika batu kapur atau lumpur kapur dimodifikasi oleh air tanah yang kaya magnesium.

f. Batu Gamping/Batu Kapur (Limestone)

Batu kapur adalah batuan yang tersusun terutama dari kalsium karbonat. Ini dapat terbentuk secara organik dari akumulasi cangkang, karang, alga, dan kotoran tinja. Ini juga dapat terbentuk secara kimia dari pengendapan kalsium karbonat dari danau atau air laut.

3.Batuan Sedimen Organik,  terbentuk dari akumulasi puing-puing tanaman atau hewan. Contohnya adalah

a. batu bara

Batubara adalah batuan sedimen organik yang terbentuk terutama dari puing-puing tanaman. Puing-puing tanaman biasanya terakumulasi di lingkungan rawa. Batubara mudah terbakar dan sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Sumber Tulisan

  1. Putuhuru, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
  2. Mulyaningsih, Sri. 2010. Pengantar Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Panduan
  3. Noor, Djauhari. 2010. Geomorfologi. Bogor : Universitas Pakuan
  4. Soetoto. 2013. Geologi Dasar. Yogyakarta : Penerbit Ombak
  5. Sunaedi, Nedi. 2002. Geomorfologi Umum. Tasikmalaya : Prodi FKIP Universitas Siliwangi

= – = – =

Terimakasih atas kunjungannya.

Mohon kritik dan sarannya

Selamat belajar. Semoga bermanfaat.