Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gunungkidul Rugi Rp 17 Juta Usai Beli "Jenglot" yang Bisa Tarik "Uang Gaib"

Kompas.com - 22/08/2023, 12:51 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - SR, warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, menjadi korban penipuan jual beli jenglot yang diklaim dapat dihidupkan dan menarik kekayaan.

Korban menyadari telah tertipu setelah jenglot yang dibelinya tidak bisa hidup meski sudah dimandikan dengan air zam-zam dan kembang seperti arahan pelaku.

Polisi pun kini sudah mengamankan HH, pelaku penipuan yang menjual jenglot pada SR.

Pelaku merupakan warga Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, yang tengah tinggal di salah satu kamar kos di Depok, Parangtritis, Kretek, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Baca juga: Puluhan Maba UPN Jogja Diduga Keracunan Saat Outbound, Begini Kata Pihak Kampus

Pengakuan pelaku

Kepada polisi, HH mengaku bahwa jenglot yang dia jual adalah hasil temuan. Pelaku mengatakan, dia menemukan dua jenglot, yang salah satunya masih utuh, sedangkan yang lainnya sudah rusak.

"Hanya nemu, Pak. Nemu di Pasiran," kata HH, di Mapolres Bantul, Senin (21/8/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Pelaku menduga bahwa jenglot tersebut dibuang oleh warga sekitar Pantai Parangtritis.

"Dia (korban) nanya, saya ingin sekali punya jenglot. Akhirnya, beberapa minggu kemudian saya dapat itu. Saya menemukan di Pasiran. Menemukan dua, satunya patah-patah, satunya utuh," ujar HH.

HH menjelaskan, mulanya, dia tidak berniat menjual jenglot dan baru sekadar menawarkan kepada korban yang saat itu memang sedang mencari benda tersebut.

Baca juga: Pemerintah DI Yogyakarta Jajaki Utang Rp 116 Miliar dan Pakai Danais untuk Atasi Sampah

Pelaku butuh uang untuk bayar utang

Mengenai jenglot yang pelaku sebut-sebut bisa hidup, dia mengakui bahwa itu hanyalah tipuannya kepada korban.

"Kalau dimandikan kan bisa, tapi kalau dihidupkan tidak bisa," ucap pelaku.

Saat ditanya oleh polisi terkait hasil uang yang didapatnya dari menjual jenglot, HH menyampaikan, uangnya telah digunakan untuk membayar utang.

"Sudah buat bayar utang dan kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

Korban alami kerugian sebesar Rp 17 juta

Kapolsek Kretek, AKP Haryanto mengungkapkan, saat menawarkan jenglot kepada korban, pelaku menyebut jenglot itu bisa hidup dan menarik uang gaib.

Baca juga: 6 Pasar Tradisional di Yogyakarta yang Jadi Surga Wisata Kuliner 

Menurut pelaku, dia melanjutkan, agar jenglot bisa dihidupkan, korban harus melakukan ritual dengan memandikan jenglot menggunakan kembang tujuh rupa, air zam-zam, dan dupa kembang melati pada tiap malam Jumat.

"Pada saat menawari barang tersebut kepada korban, pelaku mengatakan atau memberikan iming-iming bahwa jenglot tersebut bisa digunakan untuk menarik uang gaib, akan memberikan kekayaan," tutur Haryanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/8/2023).

Setelah pelaku berhasil menjerat korban dengan tipu dayanya, jenglot tersebut pun terjual dengan harga Rp 17 juta.

Adapun pembayaran dilakukan dengan sistem cicilan. Pertama, korban membayar Rp 7 juta secara tunai pada 16 Juli 2023. Kemudian, Rp 3 juta secara tunai pada tanggal 26 Juli 2023. Terakhir, Rp 7 juta dibayar secara transfer pada tanggal 29 Juli 2023.

Baca juga: Diduga Keracunan, Puluhan Mahasiswa Baru UPN Yogyakarta Dirujuk ke Sejumlah RS

Setelah mendapatkan jenglot tersebut, korban kemudian melakukan ritual sebanyak tiga kali, namun ternyata tidak ada hasil.

Dari situlah korban merasa ditipu oleh pelaku. Korban lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kretek pada hari Selasa, (15/8/2023).

Akibat penipuan ini, Haryanto menegaskan, tersangka terancam dijerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal selama empat tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com