Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Unggah-ungguh Basa Jawa: Bahasa Ngoko dan Bahasa Krama

Kompas.com - 01/03/2023, 23:24 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Dalam bahasa Jawa, setiap orang akan terikat dalam aturan atau unggah-ungguh yang terikat dengan kedudukan pembicara dan lawan bicara.

Pengertian unggah-ungguh bahasa Jawa sendiri adalah sikap sopan santun, tata susila, tata krama, dan etika dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa.

Baca juga: Filosofi di Balik Penyebutan Angka 21, 25, 50, dan 60 dalam Bahasa Jawa

Unggah-ungguh bahasa Jawa ini bertujuan untuk menghormati lawan bicara dan menghindari kesalahpahaman.

Dalam buku Belajar Bahasa Daerah (Jawa) (2020) oleh Rian Damariswara dijelaskan bahwa aturan atau unggah-ungguh dalam berbahasa ini terikat dengan tingkatan usia, hubungan kekerabatan, status pangkat, status kekayaan, status keturunan, status kepandaian, dan keakraban.

Baca juga: Angka 1 sampai 100 dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Kromo serta Filosofinya

Dari kosakata yang digunakan maka bahasa Jawa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu bahasa Jawa netral, Ngoko, Krama madya, dan Krama inggil.

Sementara dari undha-usuk, bahasa Jawa dibagi menjadi empat jenis yaitu basa Krama alus, Krama lugu, Ngoko alus dan Ngoko lugu.

Baca juga: Mengenal Arah Mata Angin dalam Bahasa Jawa agar Tak Tersesat di Yogyakarta

Bahasa Jawa Netral

Bahasa Jawa Netral adalah jenis pemilihan kata yang bisa digunakan untuk semua kalangan.

Kosakata netral ini tidak memiliki makna kasar maupun halus, dan bisa digunakan baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Contoh kosakata netral antara lain ayu, bagus, sapu, dan lain sebagainya.

Bahasa Jawa Ngoko

Bahasa Jawa Ngoko adalah jenis pemilihan kata yang digunakan ketika berbicara dengan seseorang yang sudah akrab, kepada orang yang lebih muda, atau orang dengan derajat yang lebih rendah.

Dalam penggunaannya, bahasa Ngoko masih dibagi menjadi bahasa ngoko lugu dan alus.

Bahasa Ngoko lugu biasanya menggunakan campuran bahasa Jawa netral dan Ngoko.

Contoh penggunaan bahasa Ngoko lugu dalam kalimat yaitu:

  • Dimas mulih kerja jam sewelas mbengi.
  • Adik uwis maem apa urung?

Sementara pada Ngoko alus menggunakan campuran bahasa Jawa netral dan krama alus sebagai tanda adanya rasa menghormati meski keduanya setara.

Contoh penggunaan bahasa Ngoko alus dalam kalimat yaitu:

  • Bambang apa wis kondur?
  • Riyan sesut sida tindakan nopo ora, Le?

Bahasa Jawa Krama

Bahasa Jawa Krama adalah jenis pemilihan kata yang digunakan ketika berbicara dengan seseorang yang lebih tua, memiliki kedudukan lebih tinggi atau belum dikenal sehingga menimbulkan rasa sungkan.

Dalam penggunaannya, bahasa Krama masih dibagi menjadi bahasa Krama lugu dan alus.

Bahasa Krama lugu menggunakan campuran bahasa Jawa netral dan Krama madya yang merupakan tingkatan bahasa yang sopan namun paling rendah.

Contoh penggunaan bahasa Krama lugu dalam kalimat yaitu:

  • Mas Joko, meniko Dik Siti sampun wangsul.
  • Mbak Wasis nopo bade mbekta rambutan?

Sementara Bahasa Krama alus menggunakan campuran bahasa Jawa netral dan Krama inggil dan merupakan tingkatan bahasa yang paling sopan.

Contoh penggunaan bahasa Krama alus dalam kalimat yaitu:

  • Bu Dewi taken menopo Mbak Rika siyos mundhut agemanipun?
  • Pak Bejo ngendika menawi mangke ndalu saget rawuh dateng dalemipun Pak RT.

Sumber:
https://penerbit.brin.go.id  
https://www.kompas.com (Editor : Serafica Gischa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com