Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Prambanan: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Keunikan

Kompas.com - 23/12/2022, 18:32 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia.

Kuat dugaan, candi ini dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno, yang memerintah pada masa 840-856 Masehi. Hal itu didasarkan pada isi Prasasti Syiwarga. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 Masehi) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

Letak Candi Prambanan berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Berikut sederet informasi soal harga tiket masuk, jam buka, dan keunikan Candi Prambanan.

Baca juga: 12 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Salah Satunya Candi Prambanan

Harga tiket masuk Candi Prambanan

Dikutip dari borobudurpark.com, inilah harga tiket masuk Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan untuk wisatawan lokal.

Tiket sekali masuk per orang:

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp 50.000
  • Usia 3 hingga 10 tahun: Rp 25.000.

Tiket sekali masuk bagi rombongan mahasiswa maupun pelajar (minimal 20 orang):

  • TWC Prambanan: Rp 25.000 per orang
  • Paket TWC Prambanan-Plaosan-Sojiwan: Rp 30.000 per orang
  • Bagi rombongan mahasiswa maupun pelajar harus menunjukkan surat pengantar dari sekolah maupun kampusnya.

Sedangkan, untuk wisatawan mancanegara, inilah harga tiketnya.

Tiket sekali masuk per orang:

  • Usia 10 tahun ke atas: USD 25
  • Usia 3 hingga 10 tahun: USD 15.

Baca juga: Siapa yang Sebenarnya Telah Membangun Candi Prambanan?

Terdapat juga paket terusan ke sejumlah candi. Berikut harga tiket per orang untuk wisatawan lokal.

Prambanan-Borobudur

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp 75.000
  • Usia 3 hingga 10 tahun: Rp 35.000.

Prambanan-Ratu Boko

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp 85.000
  • Usia 3 hingga 10 tahun: Rp 40.000
  • Tersedia fasilitas shuttle di Candi Prambanan dan Ratu Boko.

Prambanan-Plaosan-Sojiwan

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp 75.000
  • Usia 3 hingga 10 tahun: Rp 35.000.

Inilah harga paket terusan bagi wisatawan mancanegara per orang.

Prambanan-Plaosan-Sojiwan

  • Usia 10 tahun ke atas: USD 30
  • Usia 3 hingga 10 tahun: USD 20.

Prambanan-Borobudur

  • Usia 10 tahun ke atas: USD 45
  • Usia 3 hingga 10 tahun: USD 27.

Prambanan-Ratu Boko

  • Usia 10 tahun ke atas: USD 45
  • Usia 3 hingga 10 tahun: USD 27
  • Tersedia fasilitas shuttle gratis untuk kedua candi.

Baca juga: Relief Candi Prambanan: Cerita, Letak, dan Corak

 

Jam buka Candi Prambanan

Ilustrasi wisatawan mancanegara berfoto di depan Candi Prambanan di Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta - Indonesia.WIKIMEDIA COMMONS/HERUSUTIMBUL Ilustrasi wisatawan mancanegara berfoto di depan Candi Prambanan di Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta - Indonesia.

Berikut informasi mengenai jam operasional Candi Prambanan:

  • Layanan operasional tiket pukul 06.30-17.00 WIB
  • Kunjungan di Pelataran atau Halaman I Candi Prambanan pukul 07.00-17.30 WIB
  • Untuk kegiatan perawatan Candi Prambanan, setiap hari Senin, kunjungan hanya dapat dilakukan di Halaman II dan area Taman Wisata Candi Prambanan
  • Gerbang parkir dibuka pukul 06.00-16.30 WIB.

Baca juga: Candi Prambanan Masuk Yogyakarta atau Jawa Tengah, Simak Penjelasannya

Keunikan Candi Prambanan

Relief di Candi Prambanan.SHUTTERSTOCKJOHAN WAHYUDI Relief di Candi Prambanan.

Candi Prambanan tercatat dalam situs warisan dunia UNESCO.

Pembangunan Candi Prambanan ditujukan untuk Trimurti, yaitu Brahma (Dewa Pencipta), Wisnu (Dewa Pemelihara), dan Siwa (Dewa Penghancur). Di area Prambanan, Candi Siwa menjadi yang tertinggi dengan ukuran 47,6 meter. Adapun lebarnya 34 meter.

Selain Candi Siwa, candi utama lainnya di Prambanan adalah Candi Brahma dan Wisnu. Candi Brahma menyimpan arca Brahma, sedangkan Candi Wisnu terdapat arca Wisnu yang tingginya hampir tiga meter. Candi Brahma dan Wisnu memiliki ukuran yang sama, yaitu tinggi 33 meter dan lebar 20 meter.

Baca juga: Prasasti Siwagrha, Bukti Sejarah Candi Prambanan

Di Candi Prambanan, terdapat relief yang menceritakan epos Hindu, yakni Ramayana dan Krishnayana. Dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, relief ini diukirkan pada dinding sebelah dalam pagar langkan sepanjang lorong galeri yang mengelilingi tiga candi utama.

Kisah Ramayana berawal di sisi timur Candi Siwa, lalu berlanjut ke Candi Brahma. Dalam relief tersebut menggambarkan Shinta, istri Rama, diculik oleh Rahwana ke kerajaannya, Alengka. Panglima bangsa wanara (kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk membantu Rama mencari Shinta.

Sementara itu, pada pagar langkan Candi Wisnu terdapat relief Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah satu awatara Wisnu.

Itulah sejumlah informasi soal Candi Prambanan. Di momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, Candi Prambanan bisa menjadi salah satu destinasi wisata.

Baca juga: Memahami Makna Relief Candi Prambanan tentang Kisah Ramayana 

Sumber: borobudurpark.com, kebudayaan.kemdikbud.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com