Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Pantai Parangtritis, dari Keindahan, Mitos, hingga Menjadi Inspirasi Lagu

Kompas.com - 08/10/2022, 23:11 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pantai Parangtritis menjadi salah sau tempat wisata populer di daerah selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lokasi Pantai Parangtritis berada di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, yang berada kurang lebih 1 jam perjalanan dari pusat kota Yogyakarta.

Tak heran apabila wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta tidak mau melewatkan liburan tanpa berkunjung ke Pantai Parangtritis.

Berikut adalah beberapa fakta tentang Pantai Parangtritis yang tidak kalah menarik untuk disimak.

1. Menghadap ke Samudera Hindia

Pantai Parangtritis yang berbentuk landai berada di jajaran pantai yang berada di selatan Pulau Jawa.

Hal ini membuat Pantai Parangtritis memiliki pemandangan yang menghadap langsung ke Samudera Hindia.

Tak heran jika pantai ini terkenal dengan pemandangan pantai ke arah laut lepas yang sangat indah.

2. Tempat yang indah untuk menikmati matahari tenggelam

Pantai Parangtritis juga memiliki pemandangan lepas ke arah barat.

Hal ini membuat pantai ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati pemandangan matahari terbenam.

Tak heran apabila wisatawan bisa meluangkan waktu hingga senja hanya untuk menikmati suasananya.

3. Memiliki palung yang berbahaya

Banyak yang menyebut bahwa ombak Pantai Parangtritis berbahaya bagi wisatawan.

Hal ini disebabkan oleh keberadaan palung yang membuat gelombang laut semakin berbahaya, dan mendapat sebutan RIP current.

Ciri dari keberadaan palung yang berbahaya adalah lokasi dengan gelombang yang tenang.

Karakter ini justru menarik wisatawan bermain air di sekitar palung yang membuat mereka dengan mudah tertarik ke tengah laut dan tenggelam.

4. Terkenal dengan mitos dan legenda

Beberapa mitos membuat Pantai Parangtritis juga menjadi sangat terkenal dengan ceritanya.

Salah satu legenda yang paling terkenal adalah tentang Nyi Roro Kidul yang menguasai Pantai Selatan, yang lekat dengan kepercayaan masyarakat setempat.

Hal ini juga terkait dengan larangan menggunakan baju berwarna hijau saat bermain di Pantai Parangtritis.

Larangan ini sebenarnya terkait warna hijau yang serupa dengan ombak Pantai Parangtritis, sehingga akan menyulitkan evakuasi apabila terjadi kecelakaan.

5. Dekat dengan gumuk pasir

Pantai Parangtritis memiliki gumuk pasir yaitu fenomena alam perbukitan pasir yang terbentuk oleh angin.

Wisata gumuk pasir Parangtritis menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari wisatawan.

Wisatawan dapat berfoto, mengendarai jip wisata, bahkan bermain selancar di gumuk pasir.

6. Menjadi inspirasi lagu

Karena keindahannya, mendiang penyanyi campursari Didi Kempot bahkan menciptakan lagu berjudul Parangtritis.

Lagu Parangtritis dirilis Didi Kempot pada 2015 dan masih diperdengarkan hingga saat ini.

Lirik lagu ini bercerita tentang rasa patah hati mengingat kenangan dengan kekasih di Pantai Parangtritis.

Sumber:
yogyakarta.kompas.com 
visitingjogja.jogjaprov.go.id
dishub.jogjaprov.go.id
kompas.com  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com