Jet Tempur Incaran Indonesia Disebut Dogfighter Terbaik Dunia, Ternyata Versi Tercanggih yang Pernah Dibuat

Kehadiran dua jet tempur canggih tersebut juga menjamin kedaulatan dan otonomi operasional Indonesia serta meningkatkan posisinya sebagai kekuatan regional yang penting.

Selain F-15 EX dan Rafale, Indonesia telah mendapatkan kesepakatan senilai USD 800 juta untuk pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-15 bekas Qatar.

Indonesia bahkan masih terlibat dalam kerja sama dengan Korea Selatan yang akan menghasilkan 50 unit jet tempur KF-21 Boramae.

Secara keseluruhan, rencana pengadaan jet tempur canggih oleh Indonesia menandai lompatan kemampuan yang signifikan,

Tentunya hal ini berkontribusi pada penguatan posisi Indonesia sebagai pengaruh regional yang terkemuka.

Perlu dicatat, penyelesaian kontrak jual beli F-15 EX dengan Indonesia harus disetujui oleh pemerintah AS, seperti dikutip dari laman opex360.com.

Meski demikian, Kepala Pentagon Lloyd Austin menyatakan dukungannya terhadap Indonesia untuk mengakuisisi F-15 EX.

Hal itu diungkapkann Austin saat mengunjungi Jakarta pada November 2022 lalu.

"Kami mendukung upaya Menteri (Prabowo Subianto) untuk terus memodernisasi sistem dan kemampuan pertahanan (Indonesia) dan kami ingin melayani beliau dengan segala cara,” kata Austin.

Baca Juga: Analis Militer Sebut Rafale dan F-15 EX Jadi Duet Ideal untuk Masa Depan Kekuatan Udara Indonesia

Ia menambahkan bahwa akuisisi F-15 akan meningkatkan interoperabilitas antara TNI-AU dan angkatan udara Amerika.

Sebagai pengingat, AS telah memberikan tekanan kepada pihak berwenang Indonesia agar membatalkan pembelian 11 pesawat tempur Su-35 Flanker E Rusia.

Tekanan itu diberikan melalui CAATSA, yang memberi wewenang kepada pemerintah AS untuk mengambil sanksi terhadap siapa pun yang berusaha memperoleh peralatan militer dari industri Rusia.

Selanjutnya, Indonesia sempat menyatakan minatnya pada Lockheed-Martin F-35A.

Namun pihak Amerika malah menawarkannya F-16 Viper.