Pencipta Sudoku Maki Kaji Meninggal Dunia Karena Kanker
Pixabay/JeromeWare
Dunia

Maki Kaji dilaporkan meninggal dunia di kediamannya di Mitaka, Tokyo, Jepang, pada 10 Agustus 2021 lalu. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak perempuan.

WowKeren - Pencipta puzzle Sudoku, Maki Kaji, dilaporkan meninggal dunia di usia 69 tahun karena kanker saluran empedu. Nikoli Co selaku perusahaan puzzle Maki Kaji menyampaikan kabar duka ini pada Selasa (17/8).

Kaji disebutkan meninggal dunia di kediamannya di Mitaka, Tokyo, pada 10 Agustus 2021 lalu. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak perempuan.

Pemakaman Kaji hanya dihadiri oleh keluarga dekat. Pihak Nikoli sendiri tengah mengatur upacara peringatan terpisah untuk mendiang Kaji, namun rinciannya masih belum diputuskan.

"Kaji-san menciptakan nama Sudoku dan dicintai oleh penggemar puzzle di seluruh dunia. Kami berterima kasih dari lubuk hati kami atas perlindungan yang telah Anda tunjukkan sepanjang hidupnya," demikian pernyataan perusahaan tersebut, dilansir Associated Press pada Rabu (18/8).


Posisi Kaji sebagai Kepala Eksekutif Nikoli akan digantikan oleh Yoshianu Anpuku. Menurut Anpuku, Kaji merupakan sosok yang mudah berteman dan memiliki "pendekatan yang unik dan menyenangkan terhadap kehidupan".

"Misi kami adalah mengejar visi dan kemungkinan Maki," ujar Anpuku.

Kaji yang dikenal sebagai "Godfather of Sudoku" menciptakan puzzle yang mudah untuk anak-anak dan orang-orang yang tak ingin berpikir terlalu keras. Cara bermain Sudoku juga cukup mdah, pemain tinggal menempatkan angka 1 hingga 9 dalam baris, kolom, dan blok, tanpa mengulanginya dua kali.

Maki memulai majalah puzzle pertama di Jepang usai keluar dari Universitas Keio di Tokyo. Ia mendirikan Nikoli pada tahun 1983, dan menciptakan Sudoku pada waktu yang hampir bersamaan.

Namun Sudoku baru populer di seluruh dunia pada tahun 2004, usai seorang penggemar dari Selandia Baru berhasil membuatnya diterbitkan di surat kabar Inggris The Times. Menurut Nikoli, kejuaraan Sudoku kini telah berhasil menarik sekitar 200 juta orang di 100 negara selama bertahun-tahun.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait