Tautan-tautan Akses

Indonesia akan Beli 10 Jet Tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia


Pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 beraksi dalam pameran udara di Bourget, dekat Paris, Perancis (foto: ilustrasi).
Pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 beraksi dalam pameran udara di Bourget, dekat Paris, Perancis (foto: ilustrasi).

Indonesia dan Rusia kemungkinan akan menandatangani kesepakatan untuk pembelian hingga 10 jet tempur multifungsi buatan Rusia, Sukhoi Su-35 untuk Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia (TNI-AU) dalam waktu dekat ini. Hal ini dikatakan seorang utusan senior industri pertahanan Rusia, seperti dikutip oleh berbagai media.

Sebuah komisi kerjasama militer dan teknis bersama memulai pembicaraan pada akhir November 2015 di Jakarta untuk membahas rincian kontrak itu, yang mencakup alih teknologi. Seperti dilaporkan oleh majalah The Diplomat yang terbit di Washignton, D.C., hukum Indonesia mengatur bahwa sedikitnya 35 persen teknologi pesawat itu perlu dialihkan ke Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan.

Sejauh ini tidak banyak diketahui tentang isi perjanjian dan status negosiasi bilateral itu. Juga belum jelas berapa banyak pesawat Su-35 yang hendak dibeli oleh Indonesia dalam pengadaan TNU-AU itu.

Semula Indonesia mempertimbangkan untuk membeli 16 pesawat tempur baru. Jumlah itu turun menjadi 10 pesawat. Menurut laporan berbagai media, kedua pihak akhirnya menyepakati pembelian delapan pesawat, dengan opsi pembelian dua pesawat Su-35 lagi pada masa depan.

Kontrak yang sedang dinegosiasikan itu juga mencakup pelatihan pilot dan alih pengetahuan melalui program pertukaran militer.

TNI-AU telah mengoperasikan sejumlah pesawat Rusia, termasuk 11 Su-30 dan lima Su-27. Su-35 akan menggantikan jet tempur buatan Amerika F5 E / F Tiger II, yang telah digunakan oleh TNI-AU sejak tahun 1980-an dan dipensiunkan beberapa tahun lalu.

Angkatan Udara Indonesia juga mengoperasikan 14 pesawat tempur F-16A / B yang lebih canggih dan dijadwalkan akan menerima sepuluh lainnya pada akhir 2018.

Seperti dilaporkan oleh The Diplomat pada bulan Januari 2017, Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, Marsekal Hadi Tjahjanto, menjelaskan bahwa sejauh ini belum ditentukan pilihan untuk pengadaan jet tempur itu.

Dikabarkan bahwa TNI-AU masih mempertimbangkan jet-jet tempur buatan Barat termasuk SAAB JAS39 Gripen dari Swedia dan varian lebih canggih pesawat tempur F-16 Fighting Falcon.

Secara keseluruhan, TNI-AU berniat membeli sedikitnya 16 jet tempur baru dengan perkiraan harga sekitar $1,5 miliar. [lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG