Sabtu, 18 Mei 2024

Artis Jepang Rin Sakuragi Pinjam Toilet Warga Saat Syuting di Indonesia

Hal kedua yang membuatnya tak melupakan sampai kini adalah tidak adanya tempat buang air kecil di lokasi syuting.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Artis Jepang, Rin Sakuragi 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Saat syuting film Suster Keramas yang berbau seksi di Indonesia akhir tahun 2010, ada dua hal menarik yang tak bisa dilupakan artis film dewasa ini, Rin Sakuragi (25). Selama 10 hari syuting film Indonesia saat itu, Rin mengaku tidak ada masalah, semuanya berjalan dengan baik.

"Syukurlah semua berjalan dengan baik. Saya tidak sakit, tidak pula sakit perut, tapi berat juga ya saat syuting karena saat pengambilan gambar di tempat terpencil pengunungan cukup dingin sampai jam 3 pagi, lalu sekitar jam 7 pagi sudah syuting lagi. Jadi hanya istirahat sekitar tiga atau empat jam," kata Rin khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (3/10/2014) kemarin di kantornya di bilangan Shibuya Tokyo, Jepang.

Rin merasa lucu saat pengambilan gambar di dekat air terjun. Malam hari suasana dingin sekali.

"Para staf yang ikut membantu sudah minggir, mencari tempat teduhan karena hujan. Tapi saya dan kamerawan harus syuting pengambilan gambar. Padahal saya pakai baju tipis saat itu, dingin juga sih, apa boleh buat saya bersabar karena harus pengambilan gambar. Sementara yang lain saya lihat banyak yang menggigil kedinginan. Lucu sekali pemandangan itu," ungkapnya sambil tersenyum manis mengenang saat pengambilan gambar film Suster Keramas.

Sebenarnya Rin takut dengan film horor.

"Takut juga sih dengan yang seram-seram begitu, tetapi asyik juga kok, senang juga saya menikmati film horor, tambah penasaran, meskipun sebenarnya takut. Apalagi setelah melihat penataan rias wajah yang menyeramkan saat syuting, ih ngeri deh. Pintar sekali perias wajah hantunya. Selain itu juga saya tahu itu horor komedi, jadi ya mendingan tak begitu takut," katanya.

Hal kedua yang membuatnya tak melupakan sampai kini adalah tidak adanya tempat buang air kecil di lokasi syuting karena di pedesaan tempat terpencil di gunung yang udaranya pun dingin.

"Ya terpaksa saya permisi pinjam toilet di rumah rakyat yang terdekat di sana, maaf juga banyak merepotkan pemilik rumah itu ya," ungkapnya.

Rin yang dulunya tidak suka pedas kini jadi suka makanan pedas, karena pernah empat kali ke Indonesia.

"Saya suka mie goreng rasanya enak sekali di Indonesia. Jadi mau makan mie goreng Indonesia lagi," ungkapnya sambil tersenyum.

Usai syuting dan selesai tugasnya di Indonesia, Rin berharap bisa kembali lagi ke Indonesia untuk berbagai syuting film lainnya.

Anggaran pembuatan film bagi pengusaha film Jepang kini semakin berkurang sehingga anggaran untuk syuting di luar Jepang, misalnya pembuatan film dewasa di Bali, jauh berkurang. Akibatnya para pemain film dewasa sudah mulai jarang syuting film ke luar negeri seperti ke Bali. Demikian ungkap sumber Tribunnews.com yang sering terkait pembuatan film porno di Jepang.

BERITATERKAIT
  • AA
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2024 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan