Produk Sudah Dimasukkan Trolley Belanja
Lihat Trolley dan Bayar Lanjutkan Belanja
Added to Wishlist
OK
Hakikat Pikiran: Dimensi Spiritual Pikiran Manusia Logika, Bahasa, & Modus Kuasa

Hidup Papua Suatu Misteri

Detail

Kategori : EKOSOSPOL
Ketebalan : 220 hlm l Bookpaper
Dimensi : 14x20 cm | Soft Cover
Bahasa : Indonesia
Stock: 10
Penerbit: Basa-Basi
Penulis: I Ngurah Suryawan
Berat : 0.30 Kilo

Deskripsi Hidup Papua Suatu Misteri

Pace I Ngurah Suryawan, saat membaca buku ini mata saya sempat berkaca-kaca karena kami orang Papua, yang secara personal maupun kolektif sedang menjadi orang-orang kalah di atas tanah kami sendiri, tersaji dengan bahasa apa adanya, tanpa usaha dibungkus atau diperhalus. Benar bahwa "batas antara hidup dan ajal begitu tipis bagi orang Papua dan berlangsung tanpa henti dan ini tentu sangat menyesakkan...". Hanya orang yang dituntun oleh nurani yang bisa ikut merasa sesak melihat realitas penindasan, mau berdiri mengatakan dengan lantang bahwa Papua tidak sedang baik-baik saja. Jalan sunyi yang sedang kami orang Papua tapaki semakin tak sunyi lagi karena ada kitong pu sodara macam Au, Pace I Ngurah Suryawan bersama kami. 

Esther Haluk, Aktivis Gerakan Rakyat Demokratik (Garda) Papua

 

Buku ini menggambarkan realitas hidup masyarakat di Papua hari ini sekaligus mengulik sejarah perkembangan masyarakatnya yang panjang, tentang bagaimana sistem adat, sistem agama, sistem pendidikan, dan hukum adat dihancurkan demi kepentingan eksploitasi sumber daya alam. Perubahan sistem adat yang komunal menjadi individualis menciptakan kelas-kelas sosial. Kaum perempuan merasakan penindasan berlapis dalam kelas sosial tersebut. 

 

Nilai adat yang mencuri perhatian saya dalam buku ini adalah solidaritas. Penulis dengan gamblang menceritakan bahwa secara politik, Papua dan non-Papua memiliki kesamaan nasib yaitu dimiskinkan oleh negara. Oleh karena itu, gerakan perlawanan bersama harus ditujukan pada sasaran yang tepat. Kebudayaan kolektif bisa menjadi alternatif untuk menghancurkan sistem kolonialisme dan kapitalisme tersebut, dan gerakan kebudayaan harus dilihat sebagai upaya untuk menceritakan sejarah hidup rakyat di Papua. Solidaritas dan kebersamaan dijadikan jalan untuk merebut demokrasi, dan membuka ruang untuk transfer ilmu pengetahuan. Kepada pemuda, pelajar, mahasiswa, pekerja, barisan rakyat tertindas, mari bersama kita membaca buku ini kemudian berdiskusi, merapatkan barisan perlawanan!


Tulis Review
Nama anda:


Review Catatan: HTML tidak diterjemahkan!

Rating: Jelek            Baik

Submit

Terakhir Dilihat

Cek Ongkir
Propinsi
Kabupaten
Kecamatan
Berat Gram

PENGIRIMAN