Memetik inspirasi dan mengikuti teladan Purnomo Yusgiantoro untuk menjadi pribadi yang lebih baik, produktif dalam berkarya dan ikhlas dalam mengabdi.

SnapCrab_NoName_2022-6-22_17-24-53_No-00.pngFoto: Dok. Tatler Indonesia

Di tengah aktivitas dan pengabdiannya yang bertabur prestasi, Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro Msc.,MA., PhD., adalah sosok pribadi yang sederhana dan rendah hati. Tutur katanya ramah, akrab,  penuh semangat optimis dan ia selalu menebarkan senyum. Itulah keistimewaan Purnomo Yusgiantoro, tokoh kharismatik dan salah satu putra terbaik republik ini.

Lahir dari keluarga sederhana di Semarang, Jawa tengah, 16 Juni 1951, sejak kecil orang tuanya selalu menanamkan nasehat, untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya sehingga dapat hidup mandiri tanpa harus tergantung orang lain. “Pendidikan dan ilmu yang diraih adalah bekal terbaik untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraaan dalam perjalanan hidup,” jelas Purnomo Yusgiantoro kepada Tatler Indonesia.

Selanjutnya. kalimat bijak lain yang disampaikan orang tuanya yaitu, agar tidak mengeluh ketika menghadapi kesulitan hidup. Kesulitan seberat apapun harus dihadapi dengan kesungguhan hati dan keyakinan untuk dapat menyelesaikannya. Adanya berbagai petuah dan nasihat itu, membuat semangat Purnomo Yusgiantoro bangkit dan terpacu. Dalam kondisi ekonomi yang penuh keterbatasan, ia membangun tekad untuk membuat perubahaan dalam hidup.

SnapCrab_NoName_2022-6-22_17-24-42_No-00.pngFoto: Dok. Koleksi Pribadi Purnomo Yusgiantoro

Purnomo membuat komitmen pribadi untuk sebuah mimpi besar meraih kehidupan yang lebih sejahtera serta bermanfaat bagi kehidupan  orang banyak. Dan mimpi itu dicapai dengan kerja keras, konsistensi serta usaha menembus peluang yang tidak kenal menyerah. Realita hidup yang keras dihadapinya dengan penuh keberanian dan kesabaran. Terbukti perjuangan memang memberikan hasil.  

Di bidang pendidikan Purnomo Yusgiantoro merupakan lulusan terbaik dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau kemudian melanjutkan pendidikan dengan biaya sendiri untuk mendapatkan dua gelar Master yaitu, Master of Science (M.Sc.)  dari Colorado School of Mines di Golden, AS dan Master of Arts (M.A) di University of Colorado di Boulder, AS serta meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dalam bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dari Colorado School of Mines. Tak hanya itu,  ia juga lulusan terbaik Kelas Reguler Lembaga Pertahanan Negara (Lemhanas) dengan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. Puncaknya Purnomo meraih gelar guru besar dan mengajar di ITB serta  pionir dan dosen Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan).

Di bidang organisasi internasional ia juga telah menjabat berbagai posisi penting antara lain, Gubernur OPEC, Sekretaris Jenderal dan Presiden OPEC di Wina Austria.

Purnomo Yusgiantoro juga memiliki kemantapan dan keteguhan hatinya untuk mengabdi tulus pada bangsa dan negara.  Beliau mulai menjabat sebagai Asisten Menteri energi pada era Presiden Soeharto. Kemudian diangkat menjadi Wakil Gubernur Lemhanas di era Presiden Habibie. Pada puncak karier ia menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia di bawah tiga presiden yaitu era Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Terakhir Purnomo Yusgiantoro dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia pada pemerintahan periode kedua Presiden SBY.  

Pemberian penghargaan dan bintang jasa telah diterima Purnomo Yusgiantoro dari berbagai pihak. Tak kurang ada sekitar 33 penghargaan yang didapatnya dari dalam dan luar negeri. Salah satunya, anugerah tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana yaitu bintang tertinggi Republik Indonesia untuk warga negara Indonesia  atas jasa dan pengabdiannya yang luar biasa pada negara.

SnapCrab_NoName_2022-6-22_17-24-25_No-00.pngFoto: Dok. Tatler Indonesia

Berbagai keberhasilan, penghargaan dan sukses yang diraih menurut Purnomo semuanya tidak lepas dari dukungan motivasi, kekuatan cinta dan doa dari sang istri tercinta Sri Murniati Dualismi Sachro atau akrab disapa dengan Lis Purnomo, yang selalu setia mendampinginya hingga saat ini. “Ibu Lis adalah perempuan multitalenta. Dia menyelaraskan rumah tangga kami, mendukung karier saya, dan mendidik anak-anak hingga meraih jenjang pendidikan tertinggi,” puji Purnomo pada istrinya.

Ketiga putra-putrinya memiliki landasan pendidikan yang kuat. Lucky A. Yusgiantoro, putra sulung, berhasil meraih gelar Doktor (Ph.D.) di bidang Ekonomi Mineral dari Colorado School of Mines di Golden, AS. Putra kedua, Inka B. Yusgiantoro meraih gelar Doktor (P.hD.)  di bidang Ekonomi dan Keuangan dari Cornell University Ithaca, New York, AS dilanjutkan bekerja sebagai Post-Doctoral Fellow di Harvard Kennedy School of Government, Harvard University di Boston, AS. Terakhir putri bungsu, Filda C. Yusgiantoro meraih gelar Doktor (Ph.D.) ilmu Ekonomi dari Monash University di Melbourne, Australia.  Ketiganya bekerja di tempat terhormat dan memiliki posisi strategis. Setelah, beberapa dekade tinggal di Amerika Serikat, Lucky dan Inka kembali ke Indonesia untuk mengabdi di dunia pemerintahan, sementara Filda berperan sebagai Ketua Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Mereka pun mengikuti jejak sang ayah, meluangkan sebagian waktunya berbagi ilmu dan pengetahuan yang dimiliki dengan menjadi dosen di sejumlah universitas ternama di Jakarta.     

SnapCrab_NoName_2022-6-22_17-31-36_No-00.pngFoto: Dok. The Leonardi

Di usia yang terus bertambah, kiprah Purnomo tak lekang ditelan zaman. Hingga kini, selain aktif mengajar untuk mahasiswa pascasarjana di ITB dan Universitas Pertahanan, ia juga dipercaya sebagai Senior Adviser Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Kecintaannya akan ilmu pengetahuan mendorong Purnomo aktif menulis buku, tak kurang dari 11 buku yang ditulisnya berkisar masalah energi, ekonomi, manajemen, pertahanan dan kepemimpinan. Melengkapi jejak pengabdiannya pada bangsa dan negara, sekaligus warisan bagi putra-putrinya, ia juga mendirikan PYC sebuah  lembaga riset independen dan nirlaba di bidang energi dan sumber daya alam, pertahanan dan kemanan serta pelestarian nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia.

Begitupula dengan Ibu Lis Purnomo.  Selain selalu mendampingi suami dalam suka dan duka, mendidik anak-anak dan cucu, ia juga tetap aktif melakukan pengabdian di bidang sosial, budaya dan kemasyarakatan. Beliau adalah salah satu pendiri dan Ketua Dewan Pembina Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia. Dewan Pengawas Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Nasional serta Dewan Penasehat DPD Perwatusi Jawa Barat. Selain itu aktif sebagai Dewan Pembina PYC. Posisi lain yang dijabat Lis Purnomo antara lain,  Koordinator para istri menteri Presiden RI Abdurrahman Wahid (Paguyuban Sekar Melati) dan Presiden  Megawati Soekarnoputri (Paguyuban Nusantara), Dewan Pembina Yayasan Amal Bhakti Ibu Indonesia (YABII) untuk program sosial dan kemanusiaan. Ibu Lis juga merupakan salah satu pendiri Iwan Tirta Private Collection (ITPC).

SnapCrab_NoName_2022-6-22_17-32-55_No-00.pngFoto: Dok. The Leonardi

Pada Juni 2021, Ibu Lis Purnomo Yusgiantoro menerbitkan buku biografi yang berjudul, “Keluarga Pengabdianku”. Buku itu mengulas perjalanan hidup Lis Purnomo sejak usia kecil, remaja hingga menikah dan mendampingi sang suami Purnomo Yusgiantoro hingga di puncak karier serta kesuksesan mendidik anak-anak meraih pendidikan tertinggi. Di sana tercernin kekuatan cinta kasih, pengabdian, kesetiaan, rasa tanggung jawab dan kekuatan iman yang tiada batas terpadu menjadi satu.

Pada 16 Juni 2022,  Purnomo Yusgiantoro menginjak usia 71 tahun. Hingga kini ia masih tetap bergelut dengan dunia pendidikan yang sudah sekian lama dicintainya. Purnomo memang sudah tak muda lagi, namun dengan semangatnya yang tinggi dan rasa syukur pada Tuhan, ia terus mengabdi dan menebar kebaikan dengan ilmu yang bermanfaat serta menjadi sosok teladan bagi keluarga, masyarakat dan seluruh generasi penerus bangsa. Selamat Ulang Tahun Bapak Purnomo Yusgiantoro. Teruslah berkarya dan menjadi inspirasi banyak orang.