67% Orang Sunda Ingin Lihat Jurig: Tahu Dedemit hingga Tuyul, Teu Borangan?

Kamis 11 Mei 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi. 67% Orang Sunda Ingin Lihat Jurig: Tahu Dedemit hingga Tuyul, Teu Borangan? (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi. 67% Orang Sunda Ingin Lihat Jurig: Tahu Dedemit hingga Tuyul, Teu Borangan? (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Kepercayaan masyarakat Sunda akan adanya Hantu Sunda seperti Dedemit, Kalongwewe, Pocong, Kuntilanak dan lain-lain tidak dapat terelakkan lagi. Meskipun kearifan lokal kian tergerus zaman, namun keyakinan akan mitos-mitos legenda Jurig masih menjadi momok menyeramkan.

Sebuah riset bahkan pernah mengungkap hasil penelitian Hantu Sunda yang lebih populer disebut Jurig ini. Hasil tersebur merupakan buah karya riset dari Hilmy Ahmad Muzaki pada tahun 2019. Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia itu meneliti tentang "Perancangan Informasi Jurig Sunda Populer Melalui Media Buku Ensiklopedia".

Baca Juga: 3 Mitos Pantai Palabuhanratu Sukabumi, Kamar Hotel 308 hingga Larangan Baju Hijau

Muzaki meneliti sebanyak tiga puluh (30) orang responden dengan kriteria masyarakat yang tinggal di daerah Bandung. Sementara untuk keperluan gambaran hasil penelitian, kriteria informan adalah narasumber yang memiliki pemahaman tentang budaya Sunda.

  • 67% Orang Sunda Ingin Lihat Jurig Bahkan Tahu Dedemit hingga Tuyul

Hasil penelitian Hantu Sunda atau Jurig itu cukup menarik. Muzaki mendapatkan data bahwa dari 30 responden, 90 persen diantaranya pernah melihat "Jurig".

Kemudian, ada 9 Jenis Jurig yang diketahui oleh masyarakat, diantaranya Kuntilanak (seluruh responden), Pocong (seluruh responden), Dedemit (>10 responden), Genderuwo (>25 responden), Lulun Samak (<5 responden), Buta Hejo (25 responden), Kalongwewe (>20 responden), Nyi Roro Kidul (>25 responden) dan Tuyul (seluruh responden).

Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia

Tak hanya itu, data penelitian Hantu Sunda juga menyebutkan 67 persen responden berminat untuk melihat wujud Jurig. Karena persentase lebih dari 50 persen, artinya, masyarakat Sunda jauh dari kata 'borangan', jika dilihat dari hasil sampel penelitan tersebut.

Jadi, Updaters berminat lihat wujud Jurig atau tidak? Atau justru borangan dan ingin menutup mata rapat-rapat saja?

Sumber: Jurnal UNIKOM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin