Pasti Gak Nyangka, Ternyata Begini Asal Usul Tuyul Makhluk Halus Gundul Pencuri Fulus, Bikin Dapur Ngebul

- Sabtu, 24 September 2022 | 08:01 WIB
Ilustrasi; tuyul makhluk halus pencari fulus. (tangkap layar youtube)
Ilustrasi; tuyul makhluk halus pencari fulus. (tangkap layar youtube)

SUARAMERDEKA.COM - Tuyul, dalam mitologi masyarakat Jawa adalah makhluk halus berwujud orang kerdil atau anak kecil dengan kepala gundul.

Dalam mitologi Jawa, tuyul dikenal sebagai makhluk halus pencuri fulus untuk pemilik atau majikannya.

Dilansir dari historia.id tuyul adalah makhluk gaib yang lahir dari mitos nusantara.

Sejarawan Ong Hok Ham menyebut bahwa tuyul dalam kepercayaan masyarakat Jawa, adalah sosok demit (makhluk halus) yang berbentuk anak kecil, gundul dan telanjang.

Baca Juga: Dijaga Dewi Fortuna, Nasib 5 Shio Ini Bakal Alami Keberuntungan Banjir Cuan, Calon Jutawan Sebentar Lagi

"Tuyul menurut kepercayaan, melakukan pencurian bagi si empunya sehingga pemilik menjadi kaya," tutur Ong Hok Ham, seperti dikutip dari historia.id.

Mitos soal setan gundul pencuri uang sudah ada sejak tahun 1890-an, namun istilah tuyul baru muncul sekitar tahun 1929 setelah krisis ekonomi Depresi Besar.

Sejarawan Peter Boomgard menyebut penemu tuyul pertama kali adalah Clifford Geertz.

Menurutnya, Geertz adalah sarjana pertama yang memberikan gambaran secara rinci tentang tuyul, mulai dari kegiatan, siapa yang memiliki dan cara mendapatkannya.

Pada dekade 1950-an, Geertz meneliti sebuah kota kecil di Mojokuto, Kota Pare, Kediri, Jawa Timur.

Baca Juga: Pakai Pupuk Ini Saja, Tanaman Aglonema Pasti Subur dan Beranak Cepat, Tunas Banyak, Ga Perlu Keluar Biaya

Setelah melakukan penelitian, Geertz menemukan uraian sistematis mengenai makhluk halus di Jawa.

Dirinya mengatakan ada tiga jenis pokok makhluk halus: memedi, lelembut, dan tuyul.

"Tuyul menyerupai anak-anak ini, hanya mereka bukan manusia tetapi anak-anak makhluk halus. Mereka tidak mengganggu, menakut-nakuti atau membuat orang sakit; sebaliknya mereka sangat disenangi oleh manusia karena membuatnya jadi kaya," kata seorang tukang kayu muda kepada Geertz dalam Abangan, Santri, Priayi dalam Masyarakat Jawa.

Boomgard juga menyampaikan bahwa sosok hantu penghasil uang sudah diceritakan sekilas oleh G.W.J. Drewes dalam Verboden rijkdom: Een bijdrage tot de kennis van het voolksgeloof op Java en Madoera yang dimuat dalam Djawa 9 tahun 1929.

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Rekomendasi

Terkini

X