Cek Fakta
Suara.com - Aksi seorang cowok yang membuat tato di dada baru-baru ini viral. Bagaimana tidak, tato yang diabadikan di tubuhnya itu adalah logo Kepolisian Republik Indonesia atau Polri.
Penampakan sang cowok bertato logo Polri di dada tersebut dibagikan oleh akun X (dulu Twitter) @/o***c. Dalam cuitannya, akun ini mengatakan tato berbentuk logo Polri di dada cowok itu malah terlihat seperti STNK.
"Cogil bikin tato logo Polri, mau kelihatan jagoan malah kaya STNK," tulis akun ini dalam cuitannya pada Senin (27/11/2023).
Terlihat cowok berkacamata itu request membuat tato logo Polri di dada sebelah kanan. Sang cowok juga tampak menunjukkan ekspresi senang dengan desain yang ditawarkan oleh sang tato artist.
Sontak foto penampakan sang cowok menjalani prosedur tato logo Polri itu menuai atensi luas warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya tersebut telah dilihat 1,5 juta kali dan mendapatkan 26 ribu tanda suka.
Kolom komentar postingan tersebut juga langsung ramai dikomentari warganet. Tak sedikit yang malah meledek dan ikut terheran-heran dengan pilihan tato cowok tersebut.
"Kurang tanda tangan Kapolres," sahut warganet.
"Cap Jasa Rajarha juga pak," timpal yang lain.
"Allah melaknat orang yang membuat tato dan orang yang meminta dibuatkan tato, orang yang meminta dicabutkan bulu alisnya, orang yang menghias giginya untuk mempercantik dirinya, dan orang yang mengubah ciptaan Allah. (HR Bukhari dan Muslim)," tulis warganet.
"Nantonya di samsat keliling," celetuk warganet.
"Biar gak kena tilang ini mah, jadi kalau kena tilang tinggal tunjukin tato itu aja. Dugong udah hampir mau punah malah di tato tato begini," komentar warganet.
"Tahunya ditangkep, kan, dibilang tidak menghormati logo dan marwah Polri. gimana coba?" tanya warganet.
"Suka ngeliatin-merhatiin orang yang tattonya 'cocok' sama orangnya, yang satu ini tatto nya malah jadi terlihat buluk dan gak keren ya," tambah yang lain.
"Ini kalau di razia, pas ditanya STNK nya boleh saya cek pak? Dia pasti jawab, boleh cek dada kanan saya ya pak polisi," canda warganet.
