Brand Ini Bikin Setelan Jas Pakai Kumis Laki-Laki, Ternyata Punya Alasan Mulia

Begini cara membuat jas dari kumis tersebut.

Jum'at, 19 November 2021 | 10:16 WIB
Brand Ini Bikin Setelan Jas Pakai Kumis Laki-Laki, Ternyata Punya Alasan Mulia
Ilustrasi Kumis (Pexels/Ketut Subiyanto)

Suara.com - Sebuah brand asal Australia merilis setelan jas dari bahan unik. Jas dan celana tersebut terbuat dari kumis pria.

Melansir Oddity Central, setelan tersebut dibuat oleh brand bernama Politix. Brand pakaian laki-laki tersebut bekerja sama dengan seniman bernama Pamela Kleeman-Passi.

Politix memutuskan untuk membuat setelan jas unik tersebut bukan tanpa alasan. Sebaliknya, setelan itu merupakan bagian dari kampanye Movember.

Movember adalah kampanye tahunan yang digelar setiap bulan November dan mengajak pria untuk menumbuhkan kumis mereka.

Lewat kampanye ini, pria diajak untuk meningkatkan kesadaran seputar penyakit seperti kanker prostat dan kanker testis.

Dalam rangka Movember, Politix pun memutuskan mengumpulkan rambut kumis para pria dan mengubahnya menjadi jas yang bisa dipakai. Setelan jas buatan Politix tersebut lantas dinamai Mo-Hair.

Setelan Jas dari Kumis Pria (instagram.com/politixmenswear)
Setelan Jas dari Kumis Pria (instagram.com/politixmenswear)

Untuk membuat jas tersebut, seniman Pamela Kleeman-Passi mengumpulkan kumis dari Sustainable Salons. Salon ini memiliki program daur ulang dan mengumpulkan berbagai rambut dari salon-salon lainnya.

Pamela Kleeman-Passi sendiri mau berpartisipasi karena sang suami meninggal akibat kanker prostat dan kanker kolorektal pada 2016.

Setelah mendengar kabar bahwa Politix akan membuat jas dari kumis, tidak sedikit orang yang mulai mengirimkan kumis mereka setelah bercukur.

Oleh Pamela, rambut kumis ini lantas dirajut bersama kapas untuk menciptakan kain. Kemudian, kain dari kumis ini diberikan ke Politix.

Setelan Jas dari Kumis Pria (instagram.com/politixmenswear)
Setelan Jas dari Kumis Pria (instagram.com/politixmenswear)

Selanjutnya, desainer Politix yang bernama Paul Burden menjahit kain dari kumis tersebut menjadi setelan jas dan celana.

Sementara untuk menghindari rasa gatal di kulit, setelan ini dilapisi oleh kain di bagian dalam. Kain tersebut juga memiliki tulisan yang berisi topik masalah kesehatan pada pria.

"Ketika rambut berada di kepalamu, itu terlihat indah. Tapi ketika berada di tubuh, itu menjadi menjijikkan dan dianggap aneh orang lain," ujar Pamela.

"Aku tertarik pada sifat berlawanan antara apa yang benar-benar menarik dan benar-benar menjijikkan," tambahnya.

Jas Mo-Hair sendiri sebenarnya tidak untuk dijual. Sebaliknya jas tersebut hanya dipamerkan oleh Politix dalam rangka kampanye Movember.

Dapatkan update breaking news dan berita pilihan kami dengan mengikuti Suara.com WhatsApp Channel di ponsel kamu
Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

LIFESTYLE

TERKINI