Logo SOCLyfe News In Style!

Asal-usul Dango, Jajanan Kenyal Khas Jepang

Asal usul Dango dapat ditelusuri kembali ke zaman Edo (1603-1868) di Jepang, ketika jajanan ini menjadi semakin populer di kalangan penduduk kota.
Dango jajanan kenyal khas Jepang. (Foto: Istock)

SOCLyfe.com, Foodies ----- Dango adalah salah satu jajanan khas Jepang yang terkenal dengan bentuknya yang bulat-bulat dan teksturnya yang kenyal. Jajanan ini terbuat dari tepung ketan, air, dan gula, dan umumnya disajikan bersamaan dengan saus manis atau bubuk kacang.


Asal usul Dango dapat ditelusuri kembali ke zaman Edo (1603-1868) di Jepang, ketika jajanan ini menjadi semakin populer di kalangan penduduk kota. Dango awalnya disajikan di kuil-kuil sebagai makanan ritual, namun seiring berjalannya waktu, jajanan ini semakin dikenal sebagai makanan sehari-hari.


Menurut legenda, dango pertama kali ditemukan oleh seorang biksu di sebuah kuil Buddha di Jepang. Biksu itu menemukan bahwa tepung ketan yang telah diaduk dengan air dan dipanggang di atas api kecil menghasilkan bola-bola kenyal yang enak dan mudah dicerna. Dia kemudian mulai membagikan dango ini kepada orang-orang yang datang ke kuil dan jajanan tersebut pun menjadi semakin populer.


Baca Juga: Resep Membuat Kue Kastengel, Cocok Untuk Kue Lebaran


Di Jepang, dango sering kali disajikan pada acara-acara khusus seperti perayaan hanami (pembukaan bunga sakura), festival musim panas, dan upacara teh. Di beberapa daerah, dango juga dihidangkan sebagai hidangan khas pada acara pernikahan dan acara keluarga lainnya.


Dango (Foto: Istock)


Ada banyak variasi dango yang berbeda di seluruh Jepang. Misalnya, dango yang disajikan dengan saus manis disebut "an dango," sementara dango yang dicelupkan ke dalam bubuk kacang hijau disebut "mochi dango." Ada juga dango yang dibuat dengan campuran tepung ketan dan tepung beras, serta dango yang dicampur dengan bahan-bahan seperti teh hijau atau kacang merah.


Di luar Jepang, dango semakin populer sebagai jajanan yang dapat dinikmati di restoran Jepang atau toko kue Asia. Jajanan ini telah menjadi bagian dari kekayaan budaya Jepang yang terus dihargai dan dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia. (*)


Baca Juga: Fenomena Pink Moon, Bulan Purnama pada Bulan April

Komentar (0)

wave

    Jadilah orang pertama yang memberikan komentar.

Tambahkan Komentar

wave

Tekan ESC untuk menutup