DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
1. BIO 3
1
materi78.co.nr
SISTEM HORMON
Sistem Hormon
A. PENDAHULUAN
Sistem hormon adalah salah satu bagian dari
sistem koordinasi yang mengatur aktivitas tubuh
melalui hormon secara lambat.
Komponen sistem hormon terdiri atas kelenjar,
hormon, dan organ target.
Macam-macam kelenjar:
1) Kelenjar endokrin, adalah kelenjar
penghasil hormon yang tidak memiliki
saluran pembuangan (buntu), tapi masuk ke
peredaran darah.
2) Kelenjar eksokrin, adalah kelenjar penghasil
enzim yang memiliki saluran pembuangan.
Kelenjar endokrin terdiri dari tiga persinyalan:
1) Autokrin, organ target kelenjar adalah
kelenjar itu sendiri.
Contoh: lambung.
2) Parakrin, organ target kelenjar berada dekat
kelenjar tersebut.
Contoh: kelenjar adrenal.
3) Endokrin, organ target kelenjar jauh dari
kelenjar tersebut.
Contoh: kelenjar kelamin.
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan
kelenjar endokrin dan dapat mempengaruhi
organ target.
Hormon dihasilkan dan bekerja atas perintah
sistem saraf (neuroendocrine control), sesuai
keadaan dan rangsangan yang diterima otak
pada bagian hipotalamus.
B. KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar endokrin pada manusia terdiri atas:
Hipofisis
(pituitari)
Tiroid Paratiroid
Timus Pencernaan Pankreas Adrenal
Pineal Ovarium Testis
C. KELENJAR HIPOFISIS
Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah kelenjar
yang berada di bawah hipotalamus dan langsung
berhubungan dengannya.
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon-
hormon yang mengatur kerja kelenjar dan
hormon lain (master of glands).
1) Hipofisis lobus anterior (depan)
Hormon Bentuk Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Growth Hormone
(GH)/ Somatotrophic
Hormone (STH)
protein sel-sel tubuh
mengatur
pembelahan,
pertambahan volume,
dan regenerasi sel
dwarfisme
(cebol)
gigantisme dan
akromegali
Thyroid Stimulating
Hormone (TSH)
glikoprotein tiroid
mengatur
pembentukan tiroksin
di kelenjar tiroid
gondokan
penumpukan
iodium
Adreno
Corticotrophic
Hormone (ACTH)
peptida
korteks
adrenal
mengatur
pembentukan hormon
pada korteks adrenal
penyakit Addison sindrom Chusing
Prolactin/
Lactogenic Hormone
protein kelenjar susu
menghasilkan ASI di
akhir masa kehamilan
kurangnya
produksi ASI
berlebihnya
produksi ASI
Gonadotrophic
Hormone (GTH)
glikoprotein
gonad
(ovarium/
testis)
mengatur
pembentukan gamet
dan hormon seks
hipotalamus
anterior
posterior
intermediet
hipofisis
2. BIO 3
2
materi78.co.nr
SISTEM HORMON
Gonado Trophic
Hormone (GTH)
Bentuk Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Perempuan
Follicle Stimulating
Hormone (FSH)
glikoprotein
ovarium
mengatur
perkembangan
folikel ovarium dan
hormon estrogen
mandul
kanker atau
tumor ovarium
Luteinizing
Hormone (LH)
glikoprotein
menstimulasi ovulasi
bersama hormon
estrogen dan
pembentukan
progesteron
menstruasi
berlebihan,
mudah luruhnya
dinding rahim
terlambatnya
menstruasi,
kuatnya dinding
rahim
Laki-laki
Follicle Stimulating
Hormone (FSH)
glikoprotein
testis
mengatur
spermatogenesis
pada tubulus semini-
ferus dan sel sertoli
mandul
kanker atau
tumor testis
Interstitial Cell
Stimulating
Hormone (ICSH)
glikoprotein
menstimulasi sel
Leydig testis untuk
menghasilkan
hormon testosteron
tidak munculnya
ciri kelamin
sekunder
munculnya ciri
kelamin sekunder
secara berlebihan
2) Hipofisis lobus intermediet (tengah)
Hormon Bentuk Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Melanocyte
Stimulating
Hormone (MSH)
peptida kulit
meningkatkan
pigmentasi dengan
butir melanin pada
kulit
albino melanisme
3) Hipofisis lobus posterior (belakang)
Hormon Bentuk Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Oxytocin peptida dinding rahim
membantu kontraksi
dinding rahim saat
kelahiran
kesulitan dalam
melahirkan dan
menghasilkan
ASI
mengurangi
ekstensibilitas
dan elastisitas
otot
Anti-Diuretic
Hormone (ADH)/
Vasopressin
peptida
tubulus
kontortus
distal
mengatur perme-
abilitas tubulus dan
reabsorpsi air
diabetes
insipidus
sedikit urin
D. KELENJAR TIROID DAN PARATIROID
Kelenjar tiroid adalah kelenjar gondok yang
terletak di depan trakea di bawah jakun.
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar anak gondok
yang berjumlah 4 buah dan menempel di
belakang kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon
triiodotironin (T3), tiroksin (T4), dan kalsitonin,
sedangkan kelenjar paratiroid menghasilkan
parathormon (PTH).
Mekanisme pembentukan tiroksin:
1) TSH dari kelenjar hipofisis merangsang
pembentukan tiroksin di kelenjar tiroid.
2) Triiodotironin menggunakan iodium dalam
tubuh untuk membentuk tiroksin.
Fungsi hormon tiroksin adalah mengatur
metabolisme tubuh dengan mengkatalisis reaksi
kimia dalam tubuh.
Defisiensi iodium dapat menyebabkan
gondokan, yaitu pembengkakan kelenjar tiroid
akibat penumpukan hormon tiroid.
Kelebihan iodium dapat menyebabkan
gondokan pula, karena iodium menumpuk dalam
kelenjar tiroid.
T3 + I d T4
3. BIO 3
3
materi78.co.nr
SISTEM HORMON
Hormon kalsitonin dan parathormon adalah
hormon yang bekerja secara antagonis.
Keduanya berfungsi untuk mengatur
metabolisme kalsium dalam tubuh.
Pengaturan kalsium oleh hormon kalsitonin:
1) Memacu penyimpanan kalsium di tulang.
2) Menurunkan konsentrasi kalsium di darah.
Pengaturan kalsium oleh parathormon:
1) Memacu pelepasan kalsium di tulang.
2) Meningkatkan konsentrasi kalsium di darah
dengan:
Mengatur absorpsi kalsium dari usus.
Mengatur ekskresi kalsium di ginjal.
Efek defisiensi dan kelebihan hormon yang
dihasilkan kelenjar tiroid dan paratiroid:
Hormon Defisiensi Kelebihan
Triiodotrionin kretinisme,
myxdema
gondokan,
Graves diseaseTiroksin
Kalsitonin
defisiensi zat
besi
turunnya
kadar kalsium
darah
Parathormon
tetani, kejang
otot
tulang rapuh,
batu ginjal
E. KELENJAR TIMUS
Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di
depan percabangan (bifurkasi) trakea dan terdiri
dari dua lobus.
Kelenjar timus bertugas sebagai kelenjar yang
mengatur pertumbuhan dan sistem imun.
Kelenjar timus berukuran besar ketika anak-anak
dan remaja, dan mengecil ketika dewasa.
Hormon yang dihasilkan kelenjar timus salah
satunya adalah timosin, berfungsi untuk
merangsang kerja sel limfosit T.
Fungsi kelenjar timus:
1) Mengaktifkan hormon pertumbuhan (GH).
2) Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin.
3) Membentuk sistem imun.
F. KELENJAR PENCERNAAN DAN PANKREAS
Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar
lambung dan kelenjar usus.
Kelenjar lambung terdapat pada dinding
lambung. Kelenjar lambung menghasilkan
hormon gastrin yang memacu pembentukan
getah lambung pada daerah fundus lambung.
Kelenjar usus terdapat pada dinding usus.
Kelenjar usus menghasilkan hormon berupa
hormon kolesitokinin dan sekretin.
1) Hormon kolesistokinin (CCK) berfungsi
sebagai perangsang kelenjar empedu untuk
mengeluarkan cairan empedu.
2) Hormon sekretin (SCT) berfungsi sebagai
perangsang pankreas dalam menghasilkan
getah pankreas.
Pankreas adalah kelenjar ganda yang tersusun
atas kelenjar endokrin berupa pulau Langerhans,
dan kelenjar eksokrin berupa sel-sel asiner yang
menghasilkan getah pankreas.
Pulau Langerhans menghasilkan hormon
glukagon pada sel α, sedangkan hormon insulin
pada sel β.
Hormon glukagon dan insulin adalah hormon
yang bekerja secara antagonis. Keduanya
berfungsi untuk mengatur metabolisme glukosa
dalam tubuh.
Pengaturan glukosa oleh hormon glukagon dan
insulin dilakukan dengan mekanisme rest and
digest:
1) Jika kadar gula darah rendah, maka
glukagon merangsang hati untuk mengubah
glikogen menjadi glukosa ke darah.
2) Jika kadar gula darah tinggi, maka insulin:
Merangsang sel hati dan sel lain untuk
mengabsorpsi lebih banyak glukosa
Meningkatkan laju respirasi seluler
Merangsang sel lemak untuk mengubah
glukosa menjadi lemak
Efek defisiensi dan kelebihan hormon yang
dihasilkan kelenjar pencernaan dan pankreas:
Hormon Defisiensi Kelebihan
Gastrin
sedikitnya
getah lambung
gastrinoma,
maag
Kolesistokinin
sindrom
autoimun
poliglandular
hiper-
gastrinemia
Sekretin
kim tidak
ternetralkan
struktur kimia
kim rusak
Glukagon
pengendapan
protein
tumor
pankreas
Insulin
diabetes
mellitus
turunnya
kadar glukosa
darah
kalsitonin
Ca2+
darah qwwwe Ca2+
tulang
parathormon
glukagon
glikogen qwwwe glukosa
insulin
4. BIO 3
4
materi78.co.nr
SISTEM HORMON
G. KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal atau suprarenalis adalah
kelenjar yang terletak di atas ginjal dan
berbentuk seperti topi.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu
korteks (luar) dan medulla (dalam).
Kelenjar adrenal bagian korteks dipengaruhi
oleh ACTH dari kelenjar hipofisis dan
menghasilkan hormon kortison berupa
glukokortikoid dan mineralokortikoid.
Kelenjar adrenal bagian medulla menghasilkan
hormon adrenalin dan noradrenalin.
Hormon adrenalin dan noradrenalin adalah
hormon yang bekerja secara antagonis.
Keduanya berfungsi secara umum untuk
mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh.
Pengaturan glukosa oleh hormon adrenalin dan
noradrenalin dilakukan dengan mekanisme fight
or flight bersama hormon glukagon dan insulin.
1) Korteks adrenal (luar)
Hormon Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Glukokortikoid/
Kortisol/Kortikosteron
sel-sel tubuh,
tubulus ginjal
mengatur
metabolisme glukosa
lambatnya metabolisme
glukosa, penyakit
Addison
cepatnya metabolisme
glukosa, sindrom
Cushing
Mineralokortikoid/
Aklosteron
tubulus ginjal
mengatur
metabolisme mineral
reabsorpsi air dan
mineral pada ginjal
kurang
reabsorpsi air dan
mineral pada ginjal
berlebihan
2) Medulla adrenal (dalam)
Hormon Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Adrenalin/
epinefrin
reseptor saraf
simpatik
1. Mempersempit pembuluh darah
2. Mempersempit bronkiolus
3. Meningkatkan denyut jantung, tekanan darah
dan frekuensi pernapasan
4. Mempercepat laju perubahan glikogen menjadi
glukosa
pusing,
penurunan
berat badan,
mudah
kelelahan
naiknya kadar
gula darah dan
tekanan darah,
jantung
berdebar-
debar
Noradrenalin
/norepinefrin
reseptor saraf
parasimpatik
1. Memperlebar pembuluh darah
2. Memperlebar bronkiolus
3. Mengurangi denyut jantung, tekanan darah,
dan frekuensi pernapasan
4. Mempercepat laju perubahan glukosa menjadi
glikogen
naiknya kadar
gula darah dan
tekanan darah,
jantung
berdebar-
debar
pusing,
penurunan
berat badan,
mudah
kelelahan
H. KELENJAR PINEAL
Kelenjar pineal adalah kelenjar yang terletak di
bagian pusat otak, terselip di sebuah lekukan
dimana dua badan talamus otak bergabung, dan
berukuran kecil seperti biji pinus.
Kelenjar pineal berfungsi untuk mengatur ritmis
biologis manusia (biological rhythm).
Hormon yang dihasilkan kelenjar pineal adalah
hormon melatonin, yang dihasilkan berdasarkan
siklus terang-gelap atau panjang siang dan
malam lingkungan.
Hormon melatonin mempengaruhi kinerja
kelenjar hipofisis dan organ reproduksi.
Perjalanan lintas zona waktu dan pencahayaan
berlebih pada malam hari dapat menyebabkan
kekacauan ritmis biologis sehingga
mengacaukan pembentukan hormon melatonin.
ADRENAL
KANAN
ADRENAL
KIRI
korteks
medulla adrenalin
glikogen qwwwe glukosa
noradrenalin
pineal
hipotalamus
5. BIO 3
5
materi78.co.nr
SISTEM HORMON
I. KELENJAR KELAMIN
Kelenjar kelamin terdiri dari ovarium
(perempuan) yang terletak di rongga perut dan
testis (laki-laki) di daerah sekitar selangkangan.
Ovarium adalah kelenjar kelamin yang
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Testis adalah kelenjar kelamin yang
menghasilkan hormon testosteron (androgen).
1) Ovarium (perempuan) (lihat di bagian Sistem Reproduksi)
Hormon Dihasilkan Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Estrogen
folikel de
Graaf,
dipengaruhi
FSH
organ seks, pita
suara, pinggul,
payudara, kulit,
uterus
memunculkan ciri kelamin
sekunder wanita, menstimulasi
ovulasi, menebalkan
endometrium
tidak munculnya
ciri kelamin
sekunder wanita,
mandul
kanker atau
tumor ovarium
Progesteron
korpus
luteum,
dipengaruhi
LH
uterus
mempersiapkan kehamilan
dan melahirkan
keguguran
terlambatnya
menstruasi,
kuatnya dinding
rahim
2) Testis (laki-laki) (lihat di bagian Sistem Reproduksi)
Hormon Dihasilkan Organ target Fungsi Defisiensi Kelebihan
Estrogen
sel sertoli,
dipengaruhi
FSH
testis mengatur spermiasi
mandul,
andropause
munculnya ciri
kelamin sekunder
wanita
Testosteron/
Androgen
sel Leydig,
dipengaruhi
ICSH
organ seks, pita
suara, bahu,
dada, otot,
rambut, tulang,
testis
memunculkan ciri kelamin
sekunder pria, mengatur
spermatogenesis dan
spermiasi, menimbulkan
dorongan seks, percepatan
pertumbuhan
tidak munculnya
ciri kelamin
sekunder pria,
mandul,
andropause,
penurunan libido
kanker atau tumor
testis, percepatan
pubertas
J. GANGGUAN PADA SISTEM HORMON
Gangguan yang terjadi pada sistem hormon:
1) Dwarfisme, kekerdilan akibat kekurangan GH.
2) Gigantisme, keraksasaan akibat kelebihan GH.
3) Akromegali, pertumbuhan tidak seimbang
akibat kelebihan GH saat dewasa.
4) Kretinisme, kekerdilan dan keterbelakangan
mental akibat kekurangan hormon tiroid.
5) Myxdema, rendahnya kecepatan metabolis-
me tubuh akibat kekurangan hormon tiroid.
6) Gondokan, pembengkakan kelenjar tiroid
akibat kelebihan hormon tiroid atau
penumpukan iodium.
7) Morbus basedowi, hipermetabolisme akibat
kelebihan hormon tiroid dengan gejala
gugup, napas cepat tidak teratur, dan mata
terbelalak.
8) Graves disease, hipermetabolisme akibat
kelebihan hormon tiroid yang menyebabkan
penyakit autoimun.
9) Von Recklinghousen, keadaan dimana
kadungan kapur dalam urin meningkat,
sedangkan keadaan tulang menjadi rapuh.
10) Addison, kerusakan korteks adrenal yang
mempengaruhi produksi hormon kortison
dengan gejala kelelahan, nafsu makan
berkurang, tekanan darah rendah.
11) Sindrom Chusing, kelebihan hormon
kortison dengan gejala kelelahan, otot
lemah, moonface, merah-merah pada
lengan, edema, menstruasi tidak teratur.
12) Tetani, turunnya kadar kapur dalam darah
akibat kekurangan parathormon, memiliki
gejala kejang otot, gelisah, dan kesemutan.
13) Diabetes insipidus, penyakit beser atau
sering buang air kecil karena kurangnya
produksi ADH.
14) Albino, kekurangan pigmen melanin.
15) Melanisme, kelebihan pigmen melanin.
16) Hipergastrinemia, peningkatan hormon
gastrin dan asam klorida dalam lambung.
17) Gastrinoma, tumor lambung akibat
kelebihan hormon gastrin.
18) Diabetes mellitus, tingginya kadar glukosa
dalam darah akibat sedikitnya hormon
insulin yang dihasilkan pankreas.
Tingginya kadar glukosa dalam darah
menyebabkan urin mengandung glukosa.