Dokumen tersebut membahas tentang sistem endokrin, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, klasifikasi, dan struktur kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin utama yang dijelaskan adalah hipotalamus dan hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, timus, pineal, pankreas, usus, dan kelenjar kelamin.
2. Sub Materi
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
2
Pengertian Sistem dan
Kelenjar Endokrin
Karakteristik
Fungsi Kelenjar Endokrin
Klasifikasi Kelenjar
Struktur Kelenjar
4. Sistem Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
4
System endokrin system kelenjar control tanpa
saluran (ductless) yang mensekresikan hormone
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain (organ
target).
System endokrin, dalam kaitannya dengan
system saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh.
Kedua system ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh dan
merupakan system komunikasi utama dalam
tubuh.
Bila system endokrin umumnya bekerja melalui
hormone, maka system saraf bekerja melalui
neurotransmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung
5. Fungsi Sistim Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
5
Pertumbuhan dan maturasi
Mengatur pertumbuhan dan pematangan
Mengatur respons tubuh terhadap stres
Metabolisme
Mengatur metabolisme
Mengatur penyerapan nutrisi
Mengatur penggunaan glukosa dalam respirasi seluler
Mempertahankan pH tubuh dengan mempertahankan konsentrasi cairan dan elektrolit
Reproduksi
Menghasilkan karakteristik seksual
Mengontrol proses reproduksi dan kelahiran
Mengaktifkan laktasi
Mempengaruhi respons seksual
Genetika menentukan dasar struktur dan fungsi tubuh seseorang, dan hormon
melakukan petunjuk genetik ini.
6. 2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan -
Poltekkes Ska - Gita.K. 6
Sel Neusekretori
◦ Sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi
sebagai penghasil hormon.
◦ Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada
hipotalamus.
◦ Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga
dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin.
◦ Semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut
sebagai sel sekretori sehingga sel saraf seperti yang
terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
Sel endokrin sejati
◦ Disebut juga sel endokrin klasik yaitu sel endokrin yang
benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon
◦ Tidak memiliki bentuk seperti sel saraf
◦ Kelenjar endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan
tubuh)
Sel-sel Penyusun Organ Sistem
Endokrin
7. Karakteristik Sistem Endokrin
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
7
Satu kelenjar endokrin dapat menghasilkan beberapa hormon
Hipofisis menghasilkan 6 hormon berbeda.
Suatu hormon dapat disekresikan oleh beberapa kelenjar endokrin
Baik hipotalamus dan pankreas mensekresikan hormon
somatostatin.
Suatu hormon dapat memiliki lebih dari satu jenis sel target
Vasopressin dapat memberikan efek promosi reabsorpsi H2O saat
berikatan dengan reseptor V2 di tubulus distal maupun colectivus,
selain itu juga bisa berikatan dengan reseptor V1 pada arteriol yang
berefek vasokonstriksi.
Kecepatan sekresi beberapa hormon bervariasi dalam suatu pola
siklus tertentu, dengan begitu sistem endokrin juga dapat
memberikan fungsi koordinasi temporal.
Sebuah caraka kimia dapat merupakan hormon maupun
neurotransmiter tergantung dari sumbernya dan cara
pengirimannya ke sel target. Norepinerin merupakan hormon yang
dilepaskan medula adrenal, juga merupakan neurotransmitter yang
dilepaskan serat saraf simpatis posganglionik.
8. Karakteristik Sistem Endokrin
(2)
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
8
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang
memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi
lingkungan optimal
Hormon mengontrol laju aktivitas selular dan hormon tidak
mengawali perubahan biokimia, hormon hanya
mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang
sesuai, yang melakukan fungsi spesifik
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen,
pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang
pelepasan hormon dari kelenjar lainnya
Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau
mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal
Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum
9. Karakteristik Sekresi Sistem Endokrin
Sekresi diurnal suatu pola yang naik dan turun
dalam periode 24 jam Contoh hormon diurnal:
kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada
malam hari
Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun
sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan contoh
hormon non siklik: estrogen kadar puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus menstruasi
Variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 9
11. 2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan -
Poltekkes Ska - Gita.K. 11
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok
susunan sel yang mempunyai susunan
mikroskopis sangat sederhana.
Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
lempengan atau gumpalan sel disokong oleh
jaringan ikat halus yang banyak mengandung
pembuluh kapiler
Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia
yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh
darah.
Sekresinya disebut : hormon.
Hormon penghantar (transmitter) kimiawi yang
dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah.
Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel
target (responsive cells) tempat terjadinya efek
hormon.
Kelenjar Endokrin
12. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
12
Perbedaan Kelenjar Endocrine dan Exocrine
13. Klasifikasi Hormon berdasarkan
Struktur Pembentuk
Derivat asam amino
◦ Dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan
nervus medulla supra renal dan neurohipofise
◦ Contoh: epinefrin dan norepinefrin
Petide /derivat peptide
◦ Dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari jaringan alat
pencernaan
◦ Bersifat larut air dan diangkut dalam keadaan larut dalam darah
◦ Contoh: prolactin, GH
Steroid
◦ Dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium
◦ Beredar dalam bentuk terikat ke protein plasma
◦ Contoh: hormon testes, ovarium dan korteks suprarenal (eg:
kortisol)
Asam lemak (Eikosanoid)
◦ Merupakan biosintesis dari dua FA
◦ Contoh: hormon prostaglandin, leukotrien
2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan -
Poltekkes Ska - Gita.K. 13
15. Berdasarkan Aktivitasnya
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
15
Kelenjar yang bekerja sepanjang waktu
Kelenjar golongan ini akan terus bekerja sepanjang masa kehidupan
manusia. Kelenjar ini akan terus beraktivitas sampai akhir hayat manusia
sehingga tidak memiliki patokan usia. Contohnya hormon metabolisme
Kelenjar yang bekerja mulai waktu tertentu
Kelenjar golongan ini tidak akan beraktivitas jika belum mencapai proses
perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang terjadi
dalam tubuh manusia seperti pada saat usia pubertas. Contohnya hormon
kelamin.
Kelenjar yang bekerja sampai pada waktu tertentu
Kelenjar ini bekerja saat manusia dilahirkan sampai pada usia tertentu.
Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh organ sehingga
dapat bekerja sebagimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan
persyaratan kedewasaan sel. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini akan
berhenti pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses
pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0-17 tahun.
Contohnya hormon pertumbuhan.
16. 2/13/2018
AnatomiFisiologi-Jurusan
Kebidanan-PoltekkesSka-Gita.K.
16
• Hormon perkembangan/Growth hormone hormon yang
memegang peranan di dalam perkembangan dan
pertumbuhan Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad
• Hormon metabolisme proses homeostasis glukosa dalam
tubuh diatur oleh bermacammacam hormon contoh
glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin
• Hormon tropik dihasilkan oleh struktur khusus dalam
pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai
hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium
dan proses spermatogenesis (LH)
• Hormon pengatur metabolisme air dan mineral kalsitonin
dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme
kalsium dan fosfor
Berdasarkan Jenisnya
17. Berdasarkan Sifatnya
Hormon yang larut dalam air termasuk
polipeptida insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin, dan
katekolamin (dopamin, norepinefrin,
epinefrin)
Hormon yang larut dalam lemak termasuk
steroid estrogen, progesteron,
testosteron, glukokortikoid, aldosteron, dan
tironin (tiroksin)
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 17
21. KELENJAR ENDOKRIN
21
Hipothalamus Kelenjar Utama
Kelenjar Hipofisis (Pituitary)
Kelenjar Thyroid
Kelenjar Parathyroid
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Timus
Kelenjar Pineal / Kelenjar Epifise
Kelenjar Pankreas memiliki peran dalam
produksi hormon dan juga pencernaan
Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar Kelamin
22. HIPOTHALAMUS
Hipothalamus adalah area kecil pada otak di bawah
ventrikel ke-3 dan di belakang optik khiasma, dan
memanjang ke bawah menuju batang Pituitary/ hipofise
Hipotalamus memiliki sel-sel khusus yang memproduksi
neurohormon
Neurohormon berfungsi sebagai hormon penggiat (faktor
penggiat) dan ada pula yang berfungsi sebagai faktor
penghambat
Hormon pengiat yang dihasilkan diangkut melalui
pembuluh kapiler menuju ke hipofise
Jika hormon itu tiba di hipofise, maka hipofise akan
mengeluarkan hormon yang sesuai hormon pelepas
yang telah disekresi akan mengalir ke lobus anterior
hipofise
2/13/2018
22
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
28. Hormon Hormon Utama yang Mempengaruhi Sekresi
Hormon Dari Kelenjar Hipothalamus-Hipofisis
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 28
29. Cara Kerja Hipothalamus
Semua hormon pelepas dan penghambat mempengaruhi
fungsi kelenjar pituitari anterior
TRH merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk melepaskan
hormon perangsang tiroid
GHRH dan GHIH bekerja untuk mengatur pelepasan hormon
pertumbuhan
GHRH merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, GHIH
menghambat pelepasannya
GnRH merangsang pelepasan hormon perangsang folikel dan
hormon luteinizing sementaraCRH merangsang pelepasan
hormon adrenokortikotropik
Oksitosin dan hormon antidiuretik, diproduksi oleh
hipotalamus dan dibawa ke hipofisis posterior, di mana
mereka disimpan dan kemudian dilepaskan
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 29
30. KELENJAR HIPOFISIS (PITUITARY)
Hipofisis disebut master of gland
karena sekresi hormonnya digunakan
untuk mengontrol kegiatan kelenjar
endokrin lainnya artinya: kelenjar
endokrin lainnya baru mensekresi
hormon setelah mendapat “kiriman”
hormon dari kelenjar hipofisis
Terletak di tulang sphenoid yang
disebut Sella turcica di dasar otak
besar di bawah Hipothalamus otak
tengah
Kelenjar hipofise dibagi menjadi 3
bagian (lobus)
Anterior
Tengah khusus terdapat dalam
dalam kelenjar hipofise, pada orang
dewasa hanya merupakan sisa bayi
Posterior
Kelenjar hipofise: memegang peranan
penting di dalam koordinasi kimia tubuh
2/13/2018
30
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
33. HORMON LOBUS ANTERIOR
Hormon penting lobus anterior:
GH (Growth Hormon)/ STH (Somatotrof Hormone)/ Somatotropin
Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise
Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat
TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Tirotropin
Merangsang sekresi kelenjar tiroid
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/ Corticotropin
Merangsang kerja kelenjar adrenal
Gonadotropic/ Hormon Kelamin
FSH/Folicle Stimulating Hormone
Memengaruhi pembentukan folikel selovum dan proses spermatogenesis.
LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.
LTH (Luteotropic Hormone)/ Prolactin/ Lactogenic Hormone
Merangsang kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu dan
untuk memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone
2/13/2018
33
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Kelenjar hipofisis anterior adalah bagian kelenjar kelenjar pituitari yang sebenarnya
Fungsi kelenjar hipofisis anterior dikendalikan oleh hormon pelepas dan penghambat
hipotalamus
34. HORMON LOBUS POSTERIOR
Kelenjar hipofisis posterior sebenarnya bukan jaringan
kelenjar sama sekali, melainkan jaringan saraf
Hipofisis posterior adalah perpanjangan kecil
hipotalamus dimana akson dari beberapa sel
neurosekresi dari hipotalamus meluas.
Sel neurosecretory ini menciptakan 2 hormon dalam
hipotalamus yang disimpan dan dilepaskan oleh
hipofisis posterior:
ADH (anti diuretik hormon)
Menstimulasi tubulus distais ginjal untuk menyerap air dan cairan
yang terdapat di sekitarnya
Mengurangi aliran darah ke kelenjar keringat.
Oksitosin
Hormon yang terlibat dalam aksi uterus pada saat kalahiran
Menyebabkan kontraksi otot2 pada ductus mammae ASI
disemprotkan dari ductus ke saluran superfisial
2/13/2018
34
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
35. PERAN HIPOTALAMUS & HIPOFISE
Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung
oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan
dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input
dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam
darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa
hormon realising dan inhibiting.
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol
sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior
dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior
dikontrol melalui kerja saraf. Hormon yang disekresi dari
setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing
hormon. Setiap hormon yang mempengaruhi organ dan
jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya
oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar
hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.
Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar
lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh
hormon disebut kelenjar target.
2/13/2018
35
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
36. Kelenjar pituitari, hubungan hipotalamus dengan
aksi hipofisis, dan hormon yang disekresikan
oleh lobus anterior; tengah, dan lobus pituitari
posterior
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 36
37. 2/13/2018
37
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Kelenjar thiroid menyerupai bentuk kupu-kupu,
terdapat di dalam leher dan melekat pada batang
tenggorokan
Kelenjar thiroid terdiri dari dua buah lobus disamping
kiri dan kanan trakea
Kelenjar Tyroid berfungsi menghasilkan hormon
Tiroksin (T4)
Triiodotironon (T3)
Kalsitonin
Sekresi kelenjar tiroid diatur oleh sebuah hormon dari
kelenjar hipofise yaitu hormon tirotrophic
Pada bayi dan anak anak, kelenjar ini belum
berfungsi dengan baik
KELENJAR THIROID
38. LANJUTAN...
Tiroksin berfungsi:
Mengatur kecepatan pertumbuhan dan metabolisme
karbohidrat
Mengatur penggunaan O2 dan CO2
Mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental
Triiiodotironin berfungsi: mengatur kecepatan
metabolisme karbohidrat
Kalsitonin berfungsi: mengatur kadar kalsium dalam
darah
2/13/2018
38
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
39. KELENJAR PARATHIROID
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior
kedua lobus kelenjar tiroid sehingga kelenjar paratiroid berjumlah
empat buah.
Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells
Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid
mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon
(PTH) berfungsi mengatur kandungan ion fospat dan ion kalsium
dalam plasma darah dan tulang
Organ target tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum)
Terhadap tulang, PTH mempertahankan absorpsi tulang sehingga kalsium
serum meningkat
Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D Dengan vitamin D yang aktif
akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin.
Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal,
meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na.
Sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih
besar terhadap tulang
Faktor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di
samping tentunya PTSH.
2/13/2018
39
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
40. 2/13/2018
40
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D
Kekurangan hormon ini menyababkan tetani yaitu
kejang pada tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur dan
kesemutan
Apabila kelenjar ini bekerja terlalu berlebihan
mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang
dikeluarkan dan dimasukkan kembali dalam serum
darah akibatnya tulang penderita mudah sekali
patah, dan didalam urin banyak sekali mengandung
kapur dan fosfor, sehingga dapat menyebabkan batu
ginjal dan gagal ginjal
LANJUTAN...
41. KELENJAR THYROID DAN PARATHIROID
2/13/2018
41
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
42. KELENJAR ADRENAL
Disebut juga kelenjar anak ginjal atau kelenjar
suprarenalis
Terletak di sebelah belakang abdomen dan berurutan
pada kutub bagain atas setiap ginjal
Tinggi kedua kelenjar berukuran tinggi 5cm, lebar dasar
2,5 cm, tebal 1 cm.
Sebelah kiri lebih datar dari kanan, dan lebih
membentuk bulan setengah
Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu:
Sebelah luar berwarna kekuningan yang disebut Korteks
menghasilkan 3 jenis hormon: glukokortikoid (kortisol),
mineralokortikoid (aldosteron), dan androgen
Sebelah dalam disebut Medulla menghasilkan hormon
Epinefrin dan Norephinefrin
2/13/2018
42
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
44. HORMON CORTEX ADRENAL
Glukokortikoid (kortisol)
Sekresi diatur ACTH pada hipofise
Merupakan antagonis insulin menyebabkan penyimpanan
glikogen dalam hepar, meningkatkan kadar gula dalam darah,
menghambat ambilan glukosa oleh jaringan
Menghancurkan protein jaringan yang diubah menjadi glikogen
dalam hepar
Terlibat dalam mengontrol pertukaran air dan elektrolit di antara sel-
sel dan spasium ekstraseluler
Mineralokortikoid (aldosteron)
Mengatur keseimbangan natrium dalam tubuh dengan beraksi pada
tubulus ginjal meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium
Sekresi hormon diatur oleh kadar kalium dalam plasma dan
pembentukan renin oleh ginjal
Androgen
Dihasilkan pada laki-laki bertanggung jawab terhadap
perkembangan seks sekunder pada pria (pertumbuhan rambut pada
wajah, perbesaran suara)
Aksi hormon lebih lemah dari testosteron
2/13/2018
44
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
45. HORMON MEDULLA ADRENAL
Epinefrin dan Norephinefrin
↓
Under stimulation by the sympathetic division of the
autonomic nervous system
Both of these hormones help to increase the flow of
blood to the brain and muscles to improve the
“fight-or-flight” response to stress
These hormones also work to:
Increase heart rate
Increase breathing rate
Increase blood pressure while decreasing the flow of
blood to and function of organs that are not involved in
responding to emergencies
2/13/2018
45
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
46. KELENJAR TIMUS
Disebut dengan kelenjar kacang penimbunan
dari hormon somatotrof dalam tubuh
Terletak diantara rongga dada bagian tengah
diantara cabang bronkus
Hormon yang dihasilkan berfungsi:
Mengatur proses pertumbuhan
Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran
Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit
yang menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell bila
kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip
dengan hormon tiroksin
Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-
anak menginjak dewasa, kelenjar timus akan
menghilang dengan sendirinya
2/13/2018
46
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
48. KELENJAR PINEAL / EPIFISIS
Kelenjar pineal terletak diatas kelenjar Hipofise
tepatnya di bagian pusat otak (Cerebrum) terselip di
sebuah lekukan dimana dua badan thalamus otak
bergabung dan berukuran kecil seperti biji pinus
Menghasilkan hormon Melatonin, yang berfungsi:
Mengatur sekresi yang dilakukan oleh Corpus Lutheum
Mengaktifkan sel melanosit menghasilkan melatonin untuk
warna kulit
Mengatur rasa kantuk pada diri seseorang
Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila
dibandingkan dengan orang dewasa
Juga menghasilkan hormon Vasotocin pada mamalia
yang fungsinya mirip dengan vasopressin dan oksitosin
2/13/2018
48
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
50. KELENJAR PANKREATIKA
Pankreas merupakan organ yang berupa kelenjar
panjang 12,5 dan tebal kurang lebih 2,5 cm
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal
sebagai pulau langerhans
Pulau langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon insulin
Pankreas menghasilkan hormon insulin
Protein kecil yang disusun oleh 51 asam amino
Dihubungkan oleh jembatan disulfida
Glucagon yang merupakan polipeptida yang terdiri dari 29
asam amino hasil sekresi sel alfa
Somatostatin yang dijumpai di sel langerhans pankreas, dan
polipeptida pankreas fungsinya masih belum diketahui
dengan jelas
2/13/2018
50
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
51. KELENJAR PANKREATIKA
2/13/2018
51
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
Hormon Insulin
berperan penting
dalam pengaturan
penyimpanan gula
dalam darah
Glukagon berperan
dalam meningkatkan
kadar gula dalam
darah dengan
mengubah glikogen
menjadi glukosa
Kekurangan hormon ini
mengakibatkan gula
darah tidak bisa diubah
menjadi glikogen
sehingga menderita
Diabetes melitus
52. KELENJAR USUS DAN LAMBUNG
Terdapat hormon Gastrin
pada lambung
membantu pengeluaran
getah lambung dan
membantu dalam proses
pencernaan
Terdapat dua hormon
pada kelenjar usus:
Hormon Sekretin
berfungsi memacu
sekresi getah usus dan
pankreas
Hormon Kolesistokinin
berfungsi memacu
sekresi getah empedu
dan pankreas
2/13/2018
52
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
54. KELENJAR KELAMIN PRIA
Kelenjar Testis terletak di bagian inistitial testis
Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig dan
menghasilkan hormon ralaksin dan testosteron
Sekresi hormon ini dirangsang oleh LH
Sekresi hormon ini bertambah pada masa pubertas
Hormon Relaksin berperan dalam mengatur relaksasi
otot-otot yang berkaitan dengan sifat kelamin
Hormon Testosteron berperan penting dalam
pengaturan pembentukan sperma dan ciri kelamin
skunder pria dan perilaku seksual
Ciri-ciri kelamin sekunder tersebut antara lain
pertumbuhan kumis, jenggot, jakun, dan suara lebih
berat
2/13/2018
54
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
55. KELENJAR KELAMIN WANITA
Ovarim berbentuk biji seperti buah
kenari dan terletak di kanan-kiri
uterus
Selain menghasilkan ovum(sel
telur), ovarium juga menghasilkan
hormon
Di dalam ovarium terdapat kelenjar
ovari yang menghasilkan hormon
Estrogen dan Progesteron
Esterogen merupakan hormon
yang dihasilkan oleh folikel graaf
Pembentukkan Esterogen
dirangsang oleh FSH
Progesteron, dihasilkan oleh
korpus luteum
Pembentukan progesterone
dirangsang oleh LH
2/13/2018
55
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
56. FUNGSI HORMON KELENJAR KELAMIN WANITA
Fungsi hormon esterogen adalah merangsang
pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita
dan perilaku seksual juga berperan penting dalam
mengatur siklus menstruasi dan mengatur sistem
reproduksi
Fungsi hormon progesteron memelihara
kehamilan, perkembangan, dan pertumbuhan
kelenjar air susu
Contoh ciri-ciri kelamin sekunder perkembangan
payudara, perkembangan pinggul, munculnya
lapisan lemak dibawah kulit, suara menjadi nyaring
dan kulit menjadi bertambah halus.
2/13/2018
56
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
57. Mekanisme dan
Sistim Umpan Balik
Kelenjar Endokrin
2/13/2018
Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska -
Gita.K.
57
58. Mekanisme Kerja Kelenjar
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K.
58
Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dengan cara yang
sama seperti termostat yang mengatur suhu di ruangan
Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar pituitari, sinyal dikirim
dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk “releasing
hormone", yang menstimulasi hipofisis untuk mensekresikan
“stimulating hormon" ke dalam sirkulasi
Hormon yang menstimulasi kemudian menandakan kelenjar
target untuk mengeluarkan hormonnya
Seiring tingkat hormon ini meningkat dalam sirkulasi,
hipotalamus dan kelenjar pituitari menutup sekresi hormon
pelepas dan hormon perangsang, yang pada gilirannya
memperlambat sekresi oleh kelenjar target
Sistem ini menghasilkan konsentrasi hormon yang stabil
pada hormon yang diatur oleh kelenjar pituitari.
60. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 60
Contoh Mekanisme Kerja Hormon Pertumbuhan
61. 2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 61
Hormon yang bersifat larut air diangkut dalam keadaan larut
dalam darah
Hormon steroid beredar dalam bentuk terikat ke protein plasma
Saat hormon disekresikan dalam darah, sejumlah besar terikat
protein dan sebagian kecil berada dalam bentuk bebas dan
secara faali aktif
Terdapat banyak protein pengikat hormon, semuanya koloid
Sebagian hormon berkaitan kuat dengan protein spesifik
Protein lain mungkin berkaitan dg beragam hormon dg afinitas
yg berbeda yg mungkin dipengaruhi oleh afinitas hormon
Jumlah hormon yang ada dalam tubuh dapat memoengaruhi
aktivitasnya
Pengangkutan Hormon
62. Pengaturan Hormon
Fungsi terpenting sistem endokrin
mempertahankan lingkungan “internal”
steady state (homeostasis)
Homeostasis mengimbangi perubahan
kondisi lingkungan eksternal
Berlaku sistem umpan balik hormon
Umpan balik positif
Umpan balik negatif
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 62
63. SITEM UMPAN BALIK
Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan
balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi
untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan,
kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh
umpan balik negatif.
Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan
awal yang memicu pelepasan hormon. Mis.
pengsekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior
merangsang pelepasan kortisol dari korteks adrenal,
menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih
banyak.
2/13/2018
63
AnatomiFisiologi-JurusanKebidanan-
PoltekkesSka-Gita.K.
64. Umpan Balik Positif
Umpan balik + faktor yang memudahkan
pelepasan hormon
Jika terjadi inhibisi kadar zat hormone atau
nonhormon dalam darah, maka akan
mengakibatkan stimulasi sekresi hormone
selanjutnya.
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 64
65. Umpan Balik Negatif
Jika terjadi peningkatan kadar zat hormone
atau nonhormon dalam darah, maka akan
mengakibatkan inhibisi sekresi hormone
selanjutnya.
Umpan balik - faktor yang menghambat
pelepasan hormon
2/13/2018Anatomi Fisiologi - Jurusan Kebidanan - Poltekkes Ska - Gita.K. 65
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh. Contoh: kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Disebut juga kelenjar hormon
Hormon (bahasa Yunani) “horman”=menggerakkan
Hormon merupakan senyawa kimia organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan mempunyai fungsi tertentu atau spesifik dalam mengontrol sistem pada tubuh manusia
Kelenjar Endokrin tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang dihasilkan diangkut melalui sistem peredaran darah ke sel-sel yang dituju yang dimaksudkan untuk melangsungkan proses yang diperlukan oleh tubuh.
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh. Contoh: kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
FA= fatty acid
Dua kelenjar endokrin yang utama adalah hipotalamus dan hipofisis.
Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin.
Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting.
Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitari yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofisis.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisis dihubungkan oleh infundibulum.
Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon.
Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofisis, menyebabkan kontraksi uterus.
Hormon hipofisis yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik.
Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.
Semua hormon pelepas dan penghambat mempengaruhi fungsi kelenjar pituitari anterior
TRH merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk melepaskan hormon perangsang tiroid
GHRH dan GHIH bekerja untuk mengatur pelepasan hormon pertumbuhan
GHRH merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, GHIH menghambat pelepasannya
GnRH merangsang pelepasan hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing sementara CRH merangsang pelepasan hormon adrenokortikotropik
Oksitosin dan hormon antidiuretik, diproduksi oleh hipotalamus dan dibawa ke hipofisis posterior, di mana mereka disimpan dan kemudian dilepaskan
Hipotalamus terletak di bagian tengah bawah otak. Bagian otak ini penting dalam pengaturan kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh. Selain itu, ini mengeluarkan hormon yang merangsang atau menekan pelepasan hormon di kelenjar pituitari. Banyak dari hormon ini melepaskan hormon, yang disekresi ke dalam arteri (sistem portal hypophyseal) yang membawa mereka secara langsung ke kelenjar pituitari. Di kelenjar pituitari, hormon pelepas ini menandai sekresi hormon perangsang. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon yang disebut somatostatin, yang menyebabkan kelenjar pituitari menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan.
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii (terlindung di dasar tengkorak)
Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm (seukuran kacang tanah) dan dibagi atas dua lobus, yaitu :
Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise•
Lobus posterior, merupakan kelanjutan dari hipotalamus (bagian dari otak) merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise.
Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan Hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran.
Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland
Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim.
Kelenjar pituitari merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH).
Pengeluaran hormon GH dirangsang oleh hormon pelepas pertumbuhan (Growth Hormone Relasing Factor/GHRF) yang di reproduksi oleh hipotalamus.
Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa.
Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi.
Selain itu terdapat juga hormon yang fungsinya berlawanan dengan GHRF, yaitu hormon pelepas yang sifatnya menghambat yang juga dihasilkan oleh hipotalamus.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian mengalami penguraian menjadi monoiodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Triiodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetraiodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding Iodine).
Calcitonin is released when calcium ion levels in the blood rise above a certain set point. Calcitonin functions to reduce the concentration of calcium ions in the blood by aiding the absorption of calcium into the matrix of bones. The hormones T3 and T4 work together to regulate the body’s metabolic rate. Increased levels of T3 and T4 lead to increased cellular activity and energy usage in the body.
Kelenjar ini berukuran sebesar beras, berjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.
The parathyroid glands are 4 small masses of glandular tissue found on the posterior side of the thyroid gland.
The parathyroid glands produce the hormone parathyroid hormone (PTH), which is involved in calcium ion homeostasis.
PTH is released from the parathyroid glands when calcium ion levels in the blood drop below a set point.
PTH stimulates the osteoclasts to break down the calcium containing bone matrix to release free calcium ions into the bloodstream.
PTH also triggers the kidneys to return calcium ions filtered out of the blood back to the bloodstream so that it is conserved.
The adrenal glands are a pair of roughly triangular glands found immediately superior to the kidneys. The adrenal glands are each made of 2 distinct layers, each with their own unique functions: the outer adrenal cortex and inner adrenal medulla.
Adrenal cortex: The adrenal cortex produces many cortical hormones in 3 classes: glucocorticoids, mineralocorticoids, and androgens.
Glucocorticoids have many diverse functions, including the breakdown of proteins and lipids to produce glucose. Glucocorticoids also function to reduce inflammation and immune response.
Mineralocorticoids, as their name suggests, are a group of hormones that help to regulate the concentration of mineral ions in the body.
Androgens, such as testosterone, are produced at low levels in the adrenal cortex to regulate the growth and activity of cells that are receptive to male hormones. In adult males, the amount of androgens produced by the testes is many times greater than the amount produced by the adrenal cortex, leading to the appearance of male secondary sex characteristics.
Adrenal medulla: The adrenal medulla produces the hormones epinephrine and norepinephrine under stimulation by the sympathetic division of the autonomic nervous system. Both of these hormones help to increase the flow of blood to the brain and muscles to improve the “fight-or-flight” response to stress. These hormones also work to increase heart rate, breathing rate, and blood pressure while decreasing the flow of blood to and function of organs that are not involved in responding to emergencies.
The adrenal glands are a pair of roughly triangular glands found immediately superior to the kidneys. The adrenal glands are each made of 2 distinct layers, each with their own unique functions: the outer adrenal cortex and inner adrenal medulla.
Adrenal cortex: The adrenal cortex produces many cortical hormones in 3 classes: glucocorticoids, mineralocorticoids, and androgens.
Glucocorticoids have many diverse functions, including the breakdown of proteins and lipids to produce glucose. Glucocorticoids also function to reduce inflammation and immune response.
Mineralocorticoids, as their name suggests, are a group of hormones that help to regulate the concentration of mineral ions in the body.
Androgens, such as testosterone, are produced at low levels in the adrenal cortex to regulate the growth and activity of cells that are receptive to male hormones. In adult males, the amount of androgens produced by the testes is many times greater than the amount produced by the adrenal cortex, leading to the appearance of male secondary sex characteristics.
Adrenal medulla: The adrenal medulla produces the hormones epinephrine and norepinephrine under stimulation by the sympathetic division of the autonomic nervous system. Both of these hormones help to increase the flow of blood to the brain and muscles to improve the “fight-or-flight” response to stress. These hormones also work to increase heart rate, breathing rate, and blood pressure while decreasing the flow of blood to and function of organs that are not involved in responding to emergencies.
Disebut: Adrenalin dan noradrenalin
“fight-or-flight” response to stress dilatasi ><konstriksi (pada arteri koronaria, pembuluh darah otot volunter)
The thymus is a soft, triangular-shaped organ found in the chest posterior to the sternum.
The thymus produces hormones called thymosins that help to train and develop T-lymphocytes during fetal development and childhood.
The T-lymphocytes produced in the thymus go on to protect the body from pathogens throughout a person’s entire life.
The thymus becomes inactive during puberty and is slowly replaced by adipose tissue throughout a person’s life.
The pineal gland is a small pinecone-shaped mass of glandular tissue found just posterior to the thalamus of the brain.
The pineal gland produces the hormone melatonin that helps to regulate the human sleep-wake cycle known as the circadian rhythm.
The activity of the pineal gland is inhibited by stimulation from the photoreceptors of the retina.
This light sensitivity causes melatonin to be produced only in low light or darkness.
Increased melatonin production causes humans to feel drowsy at nighttime when the pineal gland is active.
The pancreas is a large gland located in the abdominal cavity just inferior and posterior to the stomach.
The pancreas is considered to be a heterocrine gland as it contains both endocrine and exocrine tissue.
The endocrine cells of the pancreas make up just about 1% of the total mass of the pancreas and are found in small groups throughout the pancreas called islets of Langerhans.
Within these islets are 2 types of cells—alpha and beta cells.
The alpha cells produce the hormone glucagon, which is responsible for raising blood glucose levels.
Glucagon triggers muscle and liver cells to break down the polysaccharide glycogen to release glucose into the bloodstream.
The beta cells produce the hormone insulin, which is responsible for lowering blood glucose levels after a meal.
Insulin triggers the absorption of glucose from the blood into cells, where it is added to glycogen molecules for storage.
The gonads—ovaries in females and testes in males—are responsible for producing the sex hormones of the body.
These sex hormones determine the secondary sex characteristics of adult females and adult males.
The testes are a pair of ellipsoid organs found in the scrotum of males that produce the androgen testosterone in males after the start of puberty.
Testosterone has effects on many parts of the body, including the muscles, bones, sex organs, and hair follicles.
This hormone causes growth and increases in strength of the bones and muscles, including the accelerated growth of long bones during adolescence.
During puberty, testosterone controls the growth and development of the sex organs and body hair of males, including pubic, chest, and facial hair.
In men who have inherited genes for baldness testosterone triggers the onset of androgenic alopecia, commonly known as male pattern baldness.
The ovaries are a pair of almond-shaped glands located in the pelvic body cavity lateral and superior to the uterus in females.
The ovaries produce the female sex hormones progesterone and estrogens.
Progesterone is most active in females during ovulation and pregnancy where it maintains appropriate conditions in the human body to support a developing fetus.
Estrogens are a group of related hormones that function as the primary female sex hormones.
The release of estrogen during puberty triggers the development of female secondary sex characteristics such as uterine development, breast development, and the growth of pubic hair.
Estrogen also triggers the increased growth of bones during adolescence that lead to adult height and proportions.
Kelenjar endokrin (kelenjar ductless, kelenjar sekresi internal) mengeluarkan hormon langsung ke aliran darah, di mana mereka diangkut ke seluruh tubuh
Hormon ini bekerja pada jaringan jarak jauh (disebut jaringan target) melalui sinyal endokrin