SILANEWS-Panorama Gunung Bromo merupakan sebuah “magnet” tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di Gunung yang merupakan salah satu bagian dari jajaran pegunungan Tengger dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, serta Kabupaten Malang ini, kita dapat menyaksikan keindahan ciptaan Tuhan Yang Maha Agung: kawah di tengah lautan pasir yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Baca Juga: Indonesia VS Vietnam, Bisa Nonton Melalui Link Live Streaming Ini!
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo
Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo juga dijangkau relatif mudah. Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, kita bisa menikmati hamparan lautan pasir yang membentang luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Kitapun juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.
Eksotisme ketika matahari terbit dan tenggelam sungguh merupakan pemandangan yang mengagumkan. Saat mentari muncul malu-malu dari “tempat tidur”-nya, kita akan menyaksikan cahaya terang memancar perlahan di ufuk.
Baca Juga: Toyota Menetapkan Target Penjualan Global 3,5 juta Kendaraan Listrik Pada Tahun 2030
Para pelancong bahkan rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen berharga ini. Kita pun tidak selalu bisa melihat peristiwa indah tersebut, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.
Tapi tatkala langit cerah, kita dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi “penerangan” sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Perjalanan mencapai kaki gunung Bromo sungguh merupakan sebuah romantika tersendiri. Kita bisa memilih opsi berjalan kaki atau menyewa kuda tunggangan dengan kisaran harga Rp 70.000-Rp 100.000.
Baca Juga: Peneliti Oxford: Omicron Masih Dapat Menginfeksi Orang yang Divaksinasi Lengkap
Meski pilihan berjalan kaki mungkin bukanlah opsi yang tepat karena kita akan menghadapi teriknya sinar mentari, jarak yang relatif jauh, serta debu yang beterbangan dan membuat perjalanan menjadi tidak nyaman, namun tak ada salahnya untuk dicoba sekaligus menikmati nuansa pemandangan sekeliling Bromo.
Tiba di Kaki Gunung Bromo kita kemudian akan meniti 250 anak tangga menuju ke kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut ini, kita dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap putih.
Saat melayangkan pandangan ke bawah, terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Begitu menakjubkan.
Artikel Terkait
Gunung Semeru Meletus, Korban 13 Orang Meninggal Dunia dan 41 Orang Luka-luka
Meletus, Begini Kuatnya 'Mitos' Gunung Semeru di Masyarakat! Ada Mitos Pulau Jawa Terbelah
Kembali Meletus, Warga dan Tim Evakuasi Diminta Tidak Mendekati Gunung Semeru
Aksi Solidaritas Erupsi Gunung Semeru, Pemprov DKI Berangkatkan Tim dan Logistik!
Jokowi: 'Pemerintah Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru'
Aksi Solidaritas BPIP, Ajak Elemen Bangsa Gotong Royong Bantu Korban Terdampak Gunung Semeru
Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Pengungsian dan Kerusakan Infrastruktur Akibat Erupsi Gunung Semeru
Pesona Gunung Tambora dengan Salah Satu Kaldera Terluas di Dunia