Buku ini saya tulis kurang lebih selama 6 bulan. Sebenarnya beberapa tahun lalu, saya pernah menulis buku dengan materi yang sama dengan judul Kamus Kitab Hukum Kanonik. Namun berbeda dengan buku yang sekarang telah terbit, Kamus Kitab Hukum Kanonik [ bersampul biru ] dari segi isi, bahasa, kata-kata yang digunakan, serta referensi-referensi yang ada, lebih cocok digunakan para imam, frater, atau biarawan biarawati. Juga untuk keperluan studi teologi.
Karena itu, saya ingin agar Kitab Hukum Kanonik tidak hanya dibaca oleh kaum religius, melainkan juga dapat dibaca dengan mudah oleh kaum awam. Munculah buku “Kamus Populer Kitab Hukum Kanonik”. Gagasannya sama, tetapi bahasa lebih sederhana, lebih mudah dipahami serta mencantumkan hal-hal yang relevan untuk kaum awam.
Bukan hanya untuk kaum berjubah
Hukum Gereja bukanlah ilmu yang hanya dipelajari oleh kaum berjubah. Awam pun boleh. Bahkan baik jika mengetahui seluk beluk hukum gereja. Karena di dalam kitab hukum kanonik, diatur seluruh aspek yang menyangkut hidup Gereja. Memang benar, belajar Kitab Hukum Kanonik bukanlah hal yang mudah, apalagi bahasa dasar yang digunakan adalah bahasa latin, ditambah lagi kanon yang satu memiliki keterkaitan dengan kanon yang lain.
Karena itulah, saat awal menulis buku ini, ada satu pikiran dibenak yaitu: bagaimana caranya membuat 1752 kanon yang ada dalam kitab hukum kanonik dapat dijelaskan secara sederhana sehingga dapat ditangkap dan dipahami dengan baik oleh kaum awam.
Memang tidak semua hal dari kitab hukum kanonik dijelaskan dalam buku ini; hanya hal-hal yang kiranya relevan bagi kaum awam saja yang diambil. Akhirnya dipilihlah metode penulisan buku ini yaitu dengan menggunakan istilah-istilah yuridis.
Sejauh mungkin saya mencoba mengumpulkan istilah-istilah yuridis di dalam hukum Gereja dan kemudian menjelaskannya secara sederhana. Dengan membaca istilah-istilah itu, pembaca diharapkan memiliki gambaran tentang hukum gereja. Pembaca secara mudah dapat menemukan istilah-istilah yuridis yang ingin dicari karena istilah-istilah itu disusun menurut urutan alfabetis.
Memang tidak semua ditampilkan dalam buku sederhana ini, hanya istilah-istilah yang cocok dan sering dijumpai oleh umat dalam hidup menggereja. Semoga dengan membaca buku ini, pembaca dapat sedikit memahami isi dari kitab hukum kanonik/ hukum Gereja.
Sehingga gambaran-gambaran bahwa hukum kanonik adalah sesuatu yang sulit, “njlimet”, dan hanya diketahui oleh kaum tertahbis saja, sedikit demi sedikit dikoreksi lewat membaca buku sederhana ini. Selamat menikmati indahnya belajar kitab hukum kanonik.
