Isi Lengkap Tulisan Asli Soetan Goenoeng Moelia, Persatuan di Jong Sumatranen Bond, Bagian 1

- Kamis, 26 Mei 2022 | 14:05 WIB
Soetan Goenoeng Moelia, tulisan asli soal Jong Sumatranen Bond. (Istimewa)
Soetan Goenoeng Moelia, tulisan asli soal Jong Sumatranen Bond. (Istimewa)

Nusantara62Soetan Goenoeng Moelia adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia periode 1945 - 1946 dalam Kabinet Sjahrir I dan II.

Soetan Goenoeng Moelia dengan nama lengkap Todoeng Soetan Moelia Harahap, lahir di Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada 21 Januari 1896 dan meninggal di Amsterdam, Belanda, pada 11 November 1966.

Soetan Goenoeng Moelia aktif di pergerakan Jong Sumateranen Bond, ia juga tercatat sebagai salah satu pemrakarsa pembentukan Partai Kristen Indonesia.

Baca Juga: Isi Lengkap Tulisan Asli Moewardi, Menyoal Kepanduan Jong Java, Bagian 7

Saat masa pergerakan, ia mengulas tentang persatuan pemuda Sumatera melalui tulisannya dalam Bahasa Belanda berjudul “Is de opbouw van een Sumatraansche natie mogelij?” di edisi khusus majalah Gedenk nummer van Jong Sumatra, 1917-1922.

Berikut isi lengkap tulisan asli Soetan Goenoeng Moelia yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:

Dengan mengesampingkan pertanyaan apakah masalah persatuan penduduk Sumatera pada saat ini mempunyai arti yang praktis, dalam tulisan singkat ini persoalan tersebut dibahas dalam batas-batas yang telah ditetapkan oleh pertumbuhan politik dewasa ini.

 Baca Juga: Isi Lengkap Catatan Tan Malaka, Pidato di Kongres Persatuan Perjuangan 1946, Bagian 12 [Habis]

Penduduk pulau Sumatera memang beraneka ragam dalam segala hal.

Dalam suatu kawasan suku bangsa tumbuh suatu masyarakat dengan bahasa, susunan dan pengertian hukum tersendiri, yang bagi penduduk yang beraneka ragam itu merupakan suatu ciri khas.

Namun di samping tidak ada hubungan batin yang sebagian disebabkan oleh unsur-unsur kejiwaan, dan sebagian lagi karena letak daerah-daerah itu sendiri secara alamiah, masyarakat-masyarakat tersebut tidak menampakkan gambaran suatu masyarakat yang dalam segala bagian serba teratur dengan suasana penghidupan tersendiri, melainkan lebih banyak merupakan suatu kumpulan aneka warna republik kecil yang merdeka.

 Baca Juga: Menguak Angkatan Pujangga Baru dan Angkatan 45: Chairil Anwar Disebut Plagiator, Bagian 2

Campur tangan pemerintah Belanda telah banyak sekali merubah keadaan pada umumnya.

Oleh karena tujuannya yang utama pada saat menanamkan kekuasaan, ialah agar peralihan susunan hukum lama kepada susunan hukum yang baru dapat berlaku tanpa menimbulkan goncangan-goncangan, maka cara penyesuaian kepada lembaga-lembaga masyarakat yang telah ada adalah cara yang sungguh tepat.

Halaman:

Editor: Y Fernando Hamonangan

Sumber: Maju Setapak

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rio Reifan Kapok, Lima Kali Terlibat Narkoba

Sabtu, 4 Mei 2024 | 08:19 WIB
X