Isi Lengkap Tulisan Asli Sanusi Pane, Persoalan Jong Bataks Bond dan Nasionalisme

- Selasa, 13 Juni 2023 | 21:20 WIB
Sanusi Pane, pendiri Jong Bataks Bond atau Jong Batak. (Istimewa)
Sanusi Pane, pendiri Jong Bataks Bond atau Jong Batak. (Istimewa)

Nusantara62Sanusi Pane adalah pendiri Jong Bataks Bond atau dikenal dengan Jong Batak.

Sanusi Pane (14 November 1905 – 2 Januari 1968) merupakan sastrawan Pujangga Baru yang juga tokoh perintis pergerakan nasional.

Ia mengusung nasionalisme sebagai tujuan pembentukan Jong Bataks Bond. Seperti yang ia tulis dalam artikel berbahasa Belanda dengan judul “Nationalisme” dan dimuat di Majalah Jong Batak pada Januari 1916, Nomor 1, halaman 12.

Baca Juga: Tulisan Asli Tjipto Mangoenkoesoemo soal Pergerakan Pemuda, Jong Indonesia 1927, Full

Berikut isi lengkap terjemahan tulisan asli Sanusi Pane itu:

Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya!

Mengingat sifat hakekatnya saya tidak dapat memberikan pengertian sepenuhnya mengenai nasionalisme.

Baca Juga: Isi Lengkap Pidato Soekarno 1 Juni 1945, Lahirnya Pancasila

Saya hanya akan memperbincangkan aspekaspek yang terdapat di dalam lingkungan masyarakat Batak.

Dalam bergeloranya ombak gagasan timbul pikiran tentang perdamaian dunia bagaikan sebuah bintang pada pekatnya langit hitam di Cakrawala, sambil mendendangkan lagu bagi orang-orang yang haus akan pembebasan dari lumpur hidup yang melandasi segala tipu daya politik, dengan kata-kata sebagai berikut:

"Pilihlah saya yang sedang kemilau di atas segala orang besar sedunia sebagai penunjuk jalanmu! Ikutilah saya ke ruangan penuh berisikan kebahagiaan rohani, ke ruang-ruang tanpa batas penuh dengan paduan suara menggelora dengan riangnya! Saya adalah utusan Sang Cahaya nan Remaja Kembali, saya adalah nada Symphoni yang mengelu-elukan tuan dari Kehidupan Abadi. Mari, kemari, ikutilah saya!".

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Anda Memercayai Insting Anda? Cari Tahu Sekarang dengan Memilih Notebook!

Namun lagu dari Dunia Kemilau itu hanya separuh dipahami orang.

Mereka yang membangunkan cinta internasionalisme dari deburan ombak di masa itu, masih dinamakan kaum utopia, tukang mimpi yang tak berdaya yang hanya mampu melagukan lagu tentang indahnya bulan dan damainya kelap-kelipnya bintang di langit.

Halaman:

Editor: Y Fernando Hamonangan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Rio Reifan Kapok, Lima Kali Terlibat Narkoba

Sabtu, 4 Mei 2024 | 08:19 WIB
X