Menguak misteri hilangnya bensin Premium di SPBU
Merdeka.com - Bambang Wiyoto (43) sudah melewati tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta Selatan untuk mencari bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Putus asa dengan indikator bensin motornya yang semakin menipis, bapak tiga anak ini pun memutuskan mengisi dengan Pertamax. Meski harus merogoh koceknya lebih dalam.
Tak hanya Jakarta, kelangkaan Premium sudah terjadi sejak tahun lalu di Sumatra. Pengawas SPBU Batang Lingkin Kecamatan Pasaman, Santoso di Simpang Empat mengakui dalam satu minggu ini BBM jenis Premium langka. Dia terpaksa mengarahkan pembeli ke jenis Pertalite dan Pertamax.
Kekosongan stok Premium juga akibat pembatasan dan pengurangan jatah Premium oleh Pertamina kepada SPBU. Pihaknya mengaku belum mengetahui sampai kapan kondisi itu terjadi. Selain di SPBU Batang Lingkin, sejumlah SPBU lainnya seperti SPBU Batang Toman dan SPBU Sarik juga seringkali kehabisan stok Premium.
Kondisi ini diamini oleh Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azam Asman. Dia bercerita ketika dirinya melakukan kunjungan ke Surabaya, ada lima SPBU tidak tersedia Premium.
Maka dari itu, dia meminta Pertamina tidak mengurangi pasokan Premium ke beberapa daerah. "Di Surabaya saya keliling 5 SPBU itu tidak ada (Premium). Cepat habis, seperti setan masuknya Premium itu," katanya.
Dengan tidak tersedianya Premium, dia menilai jika Pertamina memaksa masyarakat untuk menggunakan Pertalite dan Pertamax. Padahal pemerintah sendiri tidak mengklaim mengurangi menjual Premium.
"Kalau tidak menjual BBM tertentu dia akan dikeluarin (Pertamina). Secara tidak langsung memaksa memakai Pertalite dan Pertamax," ujarnya.
Azam heran dengan pengurangan Premium ini, padahal satu SPBU dipasok 8.000 liter 1 kali per hari. Maka dia meminta penjelasan kepada pihak Pertamina atas hal tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca Selengkapnya