Sering Tertawa Sendiri Tanpa Sebab, Bisa karena Gangguan Berikut Ini
Merdeka.com - Tertawa merupakan ekspresi yang umum pada manusia terutama untuk mengekspresikan kegembiraan. Namun tertawa tanpa sebab atau di situasi yang tak tepat bisa menjadi masalah.Jika Anda menyadari Anda atau orang di sekitar sering tertawa tanpa sebab mungkin itu merupakan indikasi kondisi medis yang disebut dengan pseudobulbar affect (PBA).
PBA dapat berdampak besar pada kehidupan mereka yang mengalami kondisi tersebut, dan pada anggota keluarga dan pengasuh mereka. Ini dapat menyebabkan rasa malu dan kecemasan, yang menyebabkan penarikan diri dan isolasi sosial. Ini menciptakan beban tambahan bagi pasien yang sudah memiliki kondisi neurologis mendasar yang serius.
Memahami penyebab sering tertawa sendiri tanpa sebab ini bisa menjadi awal untuk mengelolanya, berikut rangkumannya:
Gejala Pseudobulbar Affect (PBA)
Tanda utama afek pseudobulbar adalah ledakan tawa atau tangis yang tak terkendali dalam situasi yang menurut orang lain tidak lucu atau menyenangkan. Mereka juga dapat beralih dari menangis menjadi tertawa tanpa alasan yang jelas. Episode bisa terjadi kapan saja.
Gejala afek pseudobulbar dapat menyebabkan kecemasan, rasa malu, dan isolasi sosial.
Sebagian besar dari kita pernah mengalami cekikikan di mana kita tidak bisa berhenti tertawa, tidak peduli seberapa keras kita berusaha. Orang dengan PBA merasakan hal ini setiap kali mereka tertawa atau menangis. Tidak peduli apa yang mereka lakukan, mereka tidak dapat menghentikan pencurahan emosi.
ilustrasi © filmonic.com
Penyebab Sering Tertawa Sendiri Tanpa Sebab atau PBATidak sepenuhnya diketahui mengapa pseudobulbar affect (PBA) terjadi, tetapi pada dasarnya selalu dikaitkan dengan gangguan atau penyakit neurologis yang menyebabkan kerusakan atau cedera otak. Gangguan, penyakit, atau cedera yang terkait dengan PBA meliputi:
PBA terjadi ketika ada kekurangan atau hilangnya kontrol sukarela atas respons emosional. Berbagai daerah otak di sepanjang jalur serebro-ponto-serebelar kemungkinan besar bertanggung jawab atas hilangnya kontrol penghambatan atau regulasi pada ekspresi emosi.
Bagian dari jalur ini termasuk otak kecil, yang memainkan peran kunci dalam memodulasi atau memantau respons emosional dan memastikan mereka sesuai dengan situasi sosial. Gangguan jalur saraf (saraf) dari area tertentu di otak ke otak kecil dapat menyebabkan hilangnya atau kurangnya kontrol atas ekspresi emosional. Neurotransmitter, seperti serotonin, norepinefrin, dopamin, dan glutamat, juga dianggap berperan dalam PBA.
Pilihan Perawatan dan Pengobatan untuk Efek Pseudobulbar
Setelah mengetahui penyebab tertawa sendiri tanpa sebab, segera lakukan perawatan dan pengobatan. Secara tradisional, dokter mencoba mempertimbangkan pilihan pengobatan tanpa obat terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus, mengetahui apa yang mempengaruhi pseudobulbar mungkin merupakan langkah pertama yang tepat.
"Ini akan melibatkan penjelasan apa itu PBA, bahwa hal itu bisa umum terjadi pada sejumlah gangguan neurologis ini, dan bagaimana cara kerjanya," kata Frank Longo, MD, PhD, kepala neurologi di Stanford Health Care di Palo Alto, California. “Itu bukan salah orangnya, dan mereka tidak punya kendali atas itu,” katanya.
“Sangat membantu untuk memahami PBA, karena jika Anda mengamatinya tanpa pernah melihatnya sebelumnya atau mengetahui apa pun tentangnya, akan membuat stres untuk melihatnya,” kata Longo.
“Ini rumit, karena terlihat sangat emosional. Semakin banyak orang mengetahui dan memahaminya, semakin baik,” katanya.
Dalam kasus tertentu, jika episode emosional agak ringan dan tidak sering terjadi, pemahaman tentang kondisi tersebut mungkin cukup bagi pasien dan pengasuh untuk mengelola PBA.
Pilihan ObatTujuan pengobatan PBA adalah untuk mengurangi keparahan dan frekuensi episode emosional. Selama bertahun-tahun, PBA diobati dengan obat antidepresan, termasuk serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan antidepresan trisiklik.
Terapi Alternatif dan PelengkapMenurut American Stroke Association, ada beberapa teknik yang dapat membantu mengatasi atau meminimalkan episode PBA, seperti berikut:
Saran-saran ini bukan pengganti saran medis; bicarakan dengan dokter tentang cara menangani episode PBA.
(mdk/amd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaPenuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaTanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pria enggan mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan membutuhkan bantuan, mengapa?
Baca SelengkapnyaMunculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaDepresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca Selengkapnya