Ilmuwan Amati Jenis Ledakan Baru di Luar Angkasa
Merdeka.com - Para ilmuwan mengamati jenis ledakan yang benar-benar baru terjadi di luar angkasa.
Para astronom mengatakan, ledakan itu bisa mengubah pemahaman kita terkait bagaimana bintang meledak. Dan jenis mereka – mikronova, ledakan termonuklir – sebenarnya bisa menjadi hal umum di seluruh alam semesta.
Tapi ledakan itu hanya bertahan beberapa jam, sehingga sangat sulit untuk benar-benar dikenali.
Ledakan itu terjadi di permukaan beberapa bintang. Walaupun ledakan itu sebentar, tapi sangat kuat, dengan cepat membakar melalui sejumlah besar material bintang.
Dikutip dari The Independent, Kamis (21/7), para peneliti mengamati fenomena ini di tiga katai putih, yang merupakan sisa-sisa bintang mati atau bintang kecil yang tidak lagi bersinar. Dalam setiap kasus, mereka melahap bintang pendamping.
Para ilmuwan, dipimpin peneliti dari Universitas Durham, mengamati ledakan itu melalui Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA. Pesawat ruang angkasa itu biasanya digunakan untuk mengamati exoplanet atau planet di luar tata surya, atau dunia lain di luar sistem tata surya kita.
"Mengamati melalui data astronomis yang dikumpulkan TESS NASA, kami menemukan sesuatu yang tidak biasa: kilatan cahaya optik yang terang yang berlangsung selama beberapa jam. Pencarian lebih lanjut, kami menemukan beberapa sinyal serupa," jelas Nathalie Degenaar, astronom dari Universitas Amsterdam.
Para ilmuwan saat ini berharap menggunakan temuan ini untuk menemukan lebih banyak micronova. Itu bisa membantu mengubah pemahaman kita bagaimana bintang meledak dalam ledakan termonuklir.
"Kami telah menemukan dan mengidentifikasi untuk pertama kalinya apa yang kami sebut mikronova," jelas pimpinan penulis penelitian, Simone Scaringi dari Centre for Extragalactic Astronomy Universitas Durham.
"Fenomena ini menguji pemahaman kami bagaimana ledakan termonuklir pada bintang-bintang terjadi. Kami berpikir kami mengetahui hal ini, tapi penemuan ini memberikan cara yang benar-benar baru untuk menggapai mereka."
"Itu menunjukkan betapa dinamisnya Alam Semesta. Peristiwa ini sebenarnya cukup umum, tetapi karena sangat cepat sehingga sulit untuk ditangkap dalam tindakan."
Temuan ini diterbitkan dalam makalah baru, 'Ledakan termonuklir lokal dari bertambahnya katai putih magnetik', di jurnal Nature.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu yang akan terjadi pada tubuh astronot adalah Sindrom Neuro-Okular atau kepala jadi bengkak.
Baca SelengkapnyaSebagai penghormatan atas jasanya dalam bidang astronomi, ilmuwan ini diabadikan pada sebuah kawah di Bulan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Mesir kuno terkenal dengan kepercayaan agama dan pengetahuan astronomi mereka
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Planet ini masuk dalam kategori planet orbit pendek yang berada di luar tata surya Bima Sakti.
Baca SelengkapnyaBerikut rentetan peristiwa astronomi yang akan terjadi pada 2024.
Baca SelengkapnyaAwalnya dianggap sepele. Karena benda ini berada di ribuan satelit luar angkasa.
Baca SelengkapnyaTerungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan.
Baca SelengkapnyaCopernicus akhirnya dimakamkan di kuburan yang diberi tanda, sebelumnya tidak. .
Baca SelengkapnyaKalimat tertua di dunia yang ditulis menggunakan abjad pertama berhasil ditemukan pada sebuah sisir yang terbuat dari gading binatang.
Baca Selengkapnya