Gunung Merapi. Dok. Istimewa
Gunung Merapi. Dok. Istimewa

Waspada! Potensi Awan Panas Merapi Masih Tinggi

Ahmad Mustaqim • 22 Januari 2024 17:48
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan guguran awan panas Gunung Merapi masih bisa terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Kondisi ini tak lepas dari aktivitas vulkanik yang masih tinggi. 
 
"Suplai magma masih terus berlangsung sampai saat ini sehingga awan panas guguran masih belum berakhir," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dihubungi pada Senin, 22 Januari 2024. 
 
Rentetan awan panas meluncur dalam beberapa waktu terakhir dan terakhir terjadi pada Minggu, 21 Januari 2024. Awan panas pertama terjadi pada pukul 13.55 WIB dengan meluncur maksimal 2 kilometer ke Barat Daya atau Kali Bebeng. Kemudian disusul awan panas pukul 17.19 WIB sejauh 1,5 kilometer ke Barat Daya. 
Agus mengatakan hembusan angin saat terjadi guguran awan panas mengarah ke timur. Kondisi ini mengakibatkan hujan abu di sebagian kawasan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali. 
 
Baca: Gunung Semeru Alami 19 Kali Gempa Letusan

"Jaraknya (abu vulkanik) hingga radius sekitar 30 kilometer (dari puncak Gunung Merapi), karena anginnya memang sedang kencang saat itu," ujarnya. 
 
Dengan potensi kemunculan awan panas disebut memunculkan risiko hujan abu vulkanik di daerah sekitar kaki Gunung Merapi. Pihaknya mengimbau masyarakat mengantisipasi dengan memakai masker saat di luar rumah. 
 
"Memang sudah menjadi perilakunya (Gunung) Merapi yang erupsi selama tiga tahun ini. Jadi aktivitasnya berupa pertumbuhan kubah lava, kemudian guguran awan panas sesekali, ada peningkatan suplai (magma)," ujarnya. 
 
Agus menambahkan, peningkatan intensitas guguran awan panas belum memengaruhi status Gunung Merapi. Ia menegaskan status Gunung Merapi masih siaga atau level III. 
 
"Kalau misalnya (luncuran material erupsi) itu sudah diperkirakan akan melebihi potensi bahaya dan akan berdampak ke pemukiman, baru kami nanti evaluasi (untuk memperbarui status)," ungkapnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WHS)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif