Ilustrasi. Perajin tahu dan tempe.
Ilustrasi. Perajin tahu dan tempe.

Perajin Tempe di Surabaya Mengaku Serba Salah Hadapi Konsumen

Antara • 03 Maret 2022 06:35
Surabaya: Para perajin tempe di Surabaya mengaku serba salah menghadapi para pelanggan yang terus melontarkan protes, khususnya terkait harga bahan baku kedelai yang saat ini mencapai Rp12 ribu dari sebelumnya Rp8 ribu per kilogram.
 
"Kalau saya naikkan harga tempe menyesuaikan bahan baku kedelai yang mahal, pelanggan protes karena kemahalan," kata Tumiasih, pembuat tempe di Jalan Sukomanunggal Gang 1, Surabaya, Rabu, 2 Maret 2022.
 
Menurutnya para pelanggan memang menginginkan harga tempe yang murah atau setidaknya sama dengan yang dulu, sebelum harga kedelai melambung tinggi.
Baca juga: 32 Warga Cirebon Meninggal Akibat Covid-19 selama Februari
 
"Selanjutnya saya kecilkan ukurannya. Saya jual dengan harga tetap seperti dulu. Tetap saja menuai protes. Pelanggan bilang kok kekecilan. Kami jadi serba salah," ujarnya, mewakili pembuat tempe lainnya.
 
Di sepanjang Jalan Sukomanunggal Gang 1 Surabaya, terdata sebanyak 12 perajin tempe kedelai dan delapan pembuat tempe menjes, sehingga terkenal sebagai salah satu Kampung Tempe di Surabaya. Mereka menggeluti usaha ini secara turun temurun dari keluarganya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)




LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif