COO Miss Universe Indonesia Diduga Jadi Inisiator Foto Telanjang

Jakarta: COO (Chief Operating Officer) Miss Universe Indonesia diduga menjadi inisiator foto telanjang para finalis. Padahal ada finalis telah menolak hingga menangis, tetapi sesi itu tetap dilakukan.
 
Pihak kuasa hukum korban, yakni Melissa Anggraini, mengatakan bahwa COO Miss Universe Indonesia merupakan inisiator adanya proses body checking yang mengharuskan setiap finalis diperiksa tanpa busana.
 
"Itu COO (sebagai inisiator sesi body checking)," kata Melissa Anggraini.
Ketika proses body checking, para finalis mengaku ada yang menangis dan menolak untuk mengikuti proses tersebut. Mereka bertanya-tanya tentang proses itu.
 
"(Para korban) menolak. Ada yang menangis, ada yang mempertanyakan 'Kenapa harus difoto?' dan 'Kenapa harus saya yang difoto?'," ungkap Melissa.
 
Salah satu alasan mereka menolak karena tempat yang disediakan tidak sesuai dengan standar tempat body checking. Seharusnya tempat yang digunakan lebih privat dan tertutup agar menciptakan rasa aman serta nyaman untuk setiap para finalis.
 
Ada salah satu korban yang mengaku bisa melihat temannya yang sedang tidak berbusana dari luar bilik. Jadi, mereka yang ada di sana bisa melihat satu dengan yang lainnya.
 
"Ada keterangan salah satu korban (yang) menyampaikan, ketika dia di luar, di bilik yang disusun, seperti tempat ganti, mereka bisa melihat temannya yang setengah tidak berbusana," tutur Melissa.
 
Para korban tetap melakukan sesi itu karena merasa terintimidasi. Melissa juga menjelaskan bahwa para korban juga telah membicarakan hal itu kepada pihak keluarga.
 
"Kita terintimidasi. Mereka berkomunikasi (dan) konsultasi sama keluarga. Akhirnya mereka bisa menyimpulkan tidak seharusnya checking body," jelas Melissa.
 
Menurutnya, pihak kepolisian akan memanggil para terlapor dalam waktu dekat. Salah satu orang yang dilaporkan adalah COO Miss Universe Indonesia.
 
"Tentu-tentu (COO adalah terlapor). Dalam waktu dekat, pihak Polda PPA akan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan atas apa yang disampaikan para korban hari ini," ucap Melissa.
 
Pada Senin, 14 Agustus 2023, pihak kepolisian telah memeriksa tujuh korban dan dua orang saksi. Mereka memberikan keterangan terkait proses body checking yang berujung ke pelecehan seksual.
 
"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap tujuh korban dan dua saksi," ujar Melissa.
 
(Rafi Alvirtyantoro)
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News