WISATA

Pantai Tanjung Papuma, dari Tempat Bertapa Dewi Sriwulan hingga Destinasi Favorit Berburu Milky Way

A. Firdaus
Rabu 14 Desember 2022 / 22:01
Jember: Berada di Selatan Jawa Timur dan berbatasan langsung ke Samudera Hindia, Kabupaten Jember punya pilihan destinasi pantai yang beragam. Salah satu yang terkenal adalah Pantai Tanjung Papuma.

Papuma merupakan singkatan dari Pasir Putih Malikan. Ini merupakan sebuah kawasan pantai pasir putih yang indah, berpadu dengan kawasan hutan lindung, sehingga relatif masih terjaga keasriannya.

Pantai ini berjarak 35 km dari Pusat Kota Jember, atau hanya membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai ke Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan. Masih wilayah Perhutani atau hutan lindung, Papuma memiliki luas 21,9 hektare.


Tanjung Pantai Papuma juga menjadi tempat bersandar perahu nelayan. (Foto: Dok. HAM)

"Papuma mulai dibuka dan diresmikan sebagai objek wisata pada 1989," ucap Kuako, pemandu wisata Pantai Tanjung Papuma.
 

Goa Jepang


Lantaran masuk dalam hutan lindung, jangan panik kalau suatu saat kamu melihat beberapa satwa liar di sini. Seperti monyet, rusa, burung, ataupun biawak.


Jangan kaget jika di sekitarmu ada monyet saat berada di Pantai Papuma. (Foto: Dok. HAM)

"Selain itu, di pantai ini juga terdapat Goa Jepang. Konon katanya, goa ini merupakan tempat favorit bertapa bagi Dewi Sriwulan, yang juga masih keluarga Nyi Roro Kidul," terang Kuako.
 

Wihara Sri Wulan


Dewi Sriwulan juga dijadikan nama Wihara yang berada di Tanjung Pantai Papuma. Wihara ini awalnya berupa pendopo berbentuk klenteng yang dibangun oleh warga Lumajang, yang hengkang ke Papuma dengan berjalan kaki. Kemudian ada warga lokal yang memang ingin memoles wihara itu, sehingga menjadi seperti sekarang ini.


Wihara Sriwulan. (Foto: Dok. HAM)

"Wihara ini tak begitu ramai, cuma dihuni oleh orang-orang yang memang sukarela merawat wihara tersebut," ujar Kuako.
 

Destinasi favorit berburu milky way


Yang datang ke Papuma sangat beragam. Selain dari wisatawan nusantara, ada juga mancanegara yang rela jauh-jauh untuk bisa mewujudkan keinginan mereka, yaitu berburu milky way.

"Wisatawan yang datang selain dari lokal yang dari Bali, juga dari mancanegara. Usai pandemi dinyatakan turun statusnya, mulai banyak wisman dari Korea, Malaysia, hingga Australia. Kalau dari malaysia dan Korea, biasanya mereka datang saat bulan Mei hingga Juli, demi berburu milky way," ucap Kuako.
 

Tujuh batu berjejer


Yang menarik dari pantai ini adalah, kamu bakal menemukan batu-batu besar yang berdiri tegak ketika kamu memandang lautan, Setidaknya ada 7 batu dengan memiliki nama, di antaranya Watu Ulo, Watu Kodok, Watu Genteng, Watu Tumpang, Watu Narodo, Watu Kajang, dan Watu Tipis.

Kamu juga bisa menikmati sunrise di bukit Siti Hingil. Di atas sana, kamu juga bisa melihat sekeliling Pantai Papuma yang memesona.



Untuk masuk ke Tanjung Pantai Papuma, kamu hanya merogoh kocek Rp18 ribu saat weekday dan Rp25 ribu saat weekend. Jika ingin bermalam, di Papuma ini banyak pilihan. Kamu bisa bermalam di penginapan atau camping di sekitar pantai.

"Ada 16 penginapan di sini, harganya mulai dari Rp250 ribu hingga Rp700 ribu. Kalau camping, kami hanya menyediakan tempat secara gratis, sementara alat-alatnya seperti tenda disarankan membawa sendiri," terang Kuako.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(FIR)

MOST SEARCH