Menurut Djoko, Sabtu (15/4), dari 34 ribu kilometer jalan di Tanah Air sekitar 19 persen keadaannya rusak. Untuk memperbaiki dan membangun jalan baru, Departemen PU membutuhkan dana sekitar Rp 30 triliun dalam waktu tiga tahun. Padahal, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun ini, dana yang disediakan hanya Rp 6 triliun. Karenanya, Djoko meminta agar Departemen Keuangan menambahkan anggarannya hingga Rp 2,5 triliun dalam APBN Perubahan. Jika permintaannya ini tidak dipenuhi maka perbaikan akan dipilih jalur-jalur yang menjadi prioritas utama [baca: Perbaikan Jalur Lintas Terhambat Dana].
Dikatakan Djoko, perbaikan dan pembangunan jalan itu sangat bergantung pada dana yang diberikan Departemen Keuangan. Untuk itu, Djoko mengharapkan agar departemen ini bisa secepatnya meluluskan permintaannya.
Terkait dengan permintaan Menteri PU itu, anggota Komisi V DPR Syarfi Hutauruk menilai permintaan tambahan dana sangat masuk akal mengingat banyaknya jalan yang harus diperbaiki dan dibangun.
Advertisement
Rencana perbaikan dan pembangunan jalan oleh pemerintah ditanggapi secara pesimistis oleh Alex Noerdin Bupati Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Alex mencontohkan jalan di wilayahnya yang telah bertahun-tahun tidak diperbaiki. Padahal banyak kerugian yang diderita akibat rusaknya jalur lintas Sumatra ini. Pihaknya tahun lalu telah mengeluarkan biaya lebih dari Rp 100 miliar untuk memperbaiki jalan. Belum lagi kerugian akibat terhambatnya perjalanan yang membuat harga hasil pertanian melonjak [baca: Jalan Rusak, Harga Sembako Melonjak].(IAN/Linda Putri Mada dan Nurwanto)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.