Rencananya, hasil uji kelayakan dan kepatutan itu akan diputuskan Komisi I DPR hari ini. Selanjutnya keputusan itu diserahkan kepada Badan Musyawarah DPR untuk disetujui Ketua DPR Agung Laksono. Sebelum diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat palu diketuk Ketua Komisi I Theo L. Sambuaga sebagai tanda acara telah berakhir, beberapa anggota Dewan melakukan interupsi. Mereka masih tidak puas dengan jawaban dari Djoko. Ketika melihat beberapa wakil rakyat memprotes keputusan menutup dan menunda acara sidang uji kelayakan, Djoko hanya bisa tersenyum.
Sedianya, setelah mendengar jawaban dari Djoko, para anggota Dewan melakukan rapat internal untuk memutuskannya sebagai panglima TNI. Namun, akibat uji kelayakan berakhir molor, hingga 14 jam, rapat internal akan dilanjutkan hari ini sekitar pukul 09.00 WIB [baca: Uji Kelayakan Calon Panglima Dilanjutkan Kamis Ini].
Advertisement
Menurut anggota Komisi I DPR Happy Bone Zulkarnaen, kejadian ini tak akan terjadi bila sistem waktu dibarengi dengan kedewasaan dari para anggota DPR. "Calon panglima TNI diberi kesempatan memberi jawaban sampai selesai. Rapat uji kelayakan selesai pada waktunya (pukul 23.30 WIB), kata Happy saat berbincang dengan reporter SCTV Ariyo Ardi dalam Dialog Liputan 6 Pagi, Jakarta, Kamis (2/2).
Hanya, Happy menyayangkan adanya anggota Dewan yang memberondong pertanyaan yang tidak berbobot kepada Djoko. Hal itu dinilainya membuang-buang waktu, sehingga rapat berlangsung lama. "Ada pertanyaan-pertanyaan yang 10 menit, 20 menit, dan bahkan ada yang 30 menit," ungkap dia.
Walau dihujani pertanyaan, Happy mengatakan, Djoko mampu menjawab semuanya. Anggota Fraksi Partai Golongan Karya di DPR ini menambahkan, fit and proper test terbuka ini adalah proses pembelajaran bagi semuanya. Dengan uji kelayakan yang berlangsung terbuka ini masyarakat tak hanya menilai calon panglima, tapi juga kinerja anggota DPR.
Happy memastikan pula, hasil uji kelayakan terhadap Djoko akan diputuskan pada hari ini. Dia memperkirakan tidak akan terjadi voting. Namun bila nanti terjadi pemungutan suara, menurut Happy, itu bukanlah hal yang mengejutkan.(DNP/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.