Sukses

Gambar Sunan Kalijaga Asli dari Foto dan Lukisan, Begini Sosoknya

Sosok sesuai gambar Sunan Kalijaga asli juga dikenal karena kesederhanaan dan kebijaksanaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sunan Kalijaga, juga dikenal sebagai Raden Sahur Tumenggung Wilatikta atau Raden Mas Syahid, adalah seorang wali songo terkenal dalam sejarah keberagaman Indonesia. Ia aktif berdakwah melalui saluran kesenian, seperti pertunjukan wayang, gamelan, tari, dan nyanyian. Sunan Kalijaga menggunakan seni dan budaya sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat.

Sosok sesuai gambar Sunan Kalijaga asli juga dikenal karena kesederhanaan dan kebijaksanaannya. Ia tidak mematok tarif bagi penonton pertunjukkan wayangnya, tiket masuknya cukup dengan menyebutkan "Kalimosodo" atau dua kalimat syahadat. Ia mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kasih sayang, dan keadilan kepada masyarakat melalui pesan-pesan yang disampaikan melalui kesenian dan budaya.

Sunan Kalijaga sebagaimana lukisan-lukisan aslinya yang beredar di internet, memiliki warisan spiritual yang sangat berharga. Ia membawa ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari melalui seni dan budaya, menjadikannya dekat dan mudah dipahami oleh masyarakat. Kontribusinya dalam memperkuat harmoni antara Islam dan budaya Jawa, serta penekanan pada nilai-nilai keadilan dan kasih sayang.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang gambar Sunan Kalijaga asli dan sosoknya, Senin (17/7/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nama Aslinya Raden Sahur Tumenggung Wilatikta

Sunan Kalijaga, yang memiliki nama asli Raden Sahur Tumenggung Wilatikta (Raden Mas Syahid), adalah salah satu dari sembilan wali songo yang terkenal aktif dalam berdakwah melalui saluran kesenian. Dalam buku berjudul "Mengenal Wali Songo" karya Hetti Restianti (2013), terdapat beberapa nama lain yang melekat pada Sunan Kalijaga, antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.

Menurut buku "Sunan Kalijaga Dan Mitos Masjid Agung Demak (2021)" yang ditulis oleh Dr. Fairuz Sabiq, M.S.I (2021), Sunan Kalijaga, yang bernama asli Raden Umar Said, dilahirkan sebagai putra adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta, dan Dewi Nawang Arum pada tahun 1450.

Sejarah mencatat perjalanan Sunan Kalijaga sebagai wali songo yang terkenal aktif dalam berdakwah dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya. Dalam buku "Atlas Wali Songo (2016)" karya Agus Sunyoto, disebutkan bahwa wali songo yang menggunakan seni sebagai sarana berdakwah, seperti Sunan Kalijaga, memulai dakwahnya di Desa Kalijaga, Cirebon.

Sunan Kalijaga mahir dalam pertunjukkan wayang dan tidak mematok tarif bagi para penontonnya.

Tiket masuk untuk menyaksikan pertunjukkan wayang Sunan Kalijaga hanya cukup dengan menyebutkan "Kalimosodo" atau dua kalimat syahadat. Hal ini merupakan bagian dari dakwah yang dilakukan melalui saluran kesenian. Sehingga, para penonton pertunjukan wayang yang aktif berdakwah seperti Sunan Kalijaga, dapat langsung memeluk agama Islam.

Dalam buku "Intisari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) (2020)" oleh Siti Wahidoh, disebutkan bahwa Sunan Kalijaga melakukan penyesuaian terhadap kesenian wayang kulit yang pada awalnya mengisahkan cerita Hindu. Ia menggantikan cerita-cerita tersebut dengan kisah-kisah yang berisikan ajaran Islam. Sunan Kalijaga tidak hanya berdakwah melalui wayang, tetapi juga mengintegrasikan ajaran Islam dengan budaya Jawa.

Meskipun banyak sumber yang menyebutkan Sunan Kalijaga lebih terkenal dalam berdakwah melalui kesenian dibandingkan dengan Sunan Bonang, ia menggunakan seni dan budaya sebagai sarana utama dalam berdakwah. Selain pertunjukan wayang, Sunan Kalijaga juga menggunakan gamelan, tari, dan nyanyian sebagai media dakwah yang efektif.

 

3 dari 3 halaman

Kesaktian-Kesaktian Sunan Kalijaga

Dalam buku berjudul "Kesaktian dan Tarekat Sunan Kalijaga" karya Rusydie Anwar, diungkapkan kisah-kisah memukau mengenai kehebatan dan kesaktian Sunan Kalijaga yang telah menorehkan jejak legendaris dalam dunia spiritualitas Jawa.

Sosoknya dikenal sebagai salah satu wali songo yang memiliki tempat istimewa dalam sejarah keberagaman Indonesia. Keilmuan dan karisma spiritualnya yang mengagumkan menjadikan Sunan Kalijaga tokoh yang dihormati dan dikagumi oleh banyak orang, bahkan hingga saat ini.

1. Keahlian Menghilang: Misteri yang Menakjubkan

Sunan Kalijaga dikenal sebagai sosok yang memiliki ilmu dan ajian yang luar biasa, termasuk di antaranya adalah ajian waringin sungsang. Namun, lebih dari itu, kemampuan yang paling mencengangkan adalah kesaktiannya untuk menghilang dengan tanpa jejak.

Kabarnya, beliau mampu menyamarkan diri dan menghilang dari pandangan manusia dengan menggunakan keahliannya yang begitu luar biasa ini. Kisah mengenai kemampuan menghilang ini telah menjadi misteri yang menarik minat banyak kalangan dan memberikan warna magis pada sosok Sunan Kalijaga.

2. Keistimewaan Melaksanakan Shalat Jumat di Tempat Berbeda: Fenomena Spiritual yang Luar Biasa

Selain sebagai seorang pendakwah agama Islam, Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai seorang seniman yang menggabungkan budaya dan kesenian untuk memperkenalkan agama Islam kepada masyarakat. Kesenian yang digunakan beliau sebagai alat dakwah termasuk seni wayang, tari, dan musik tradisional Jawa.

Selain itu, kemampuannya untuk melaksanakan Shalat Jumat di dua tempat yang berbeda secara bersamaan, yaitu di Jawa dan Mekkah, Arab Saudi, menjadi fenomena spiritual yang luar biasa. Hal ini menunjukkan hubungannya yang erat dengan Tuhan serta kedalaman spiritualitasnya yang mengagumkan.

3. Transmutasi Tanah menjadi Emas: Keajaiban Ilmu Spiritual

Salah satu kisah menarik lainnya adalah tentang kemampuan Sunan Kalijaga untuk mengubah tanah biasa menjadi emas. Kisah ini melegenda, di mana beliau pernah memperlihatkan kesaktiannya ini kepada Ki Pandan Arang II, yang pada saat itu menjalankan pemerintahannya dengan congkak dan sombong.

Aksi keajaiban ini menginspirasi orang banyak dan menunjukkan betapa rendah hati serta bijaksananya Sunan Kalijaga dalam menggunakan ilmu spiritualnya.

4. Ilmu Asmak Sapu Jagat: Harta Karun Keluarga Besar Kang Masrukhan

Ilmu Asmak Sapu Jagat, suatu kekayaan spiritual yang telah diwariskan oleh Sunan Kalijaga selama berabad-abad dalam keluarga besar Kang Masrukhan, menjadi salah satu poin menarik dalam kisah-kisah kesaktiannya. Ilmu ini dipercaya memiliki kekuatan dahsyat yang mampu menyelesaikan segala urusan di dunia.

Sebagai penjaga dan pemegang ilmu ini secara turun-temurun, keluarga besar Kang Masrukhan menjadikannya sebagai harta karun spiritual yang sangat berharga, dan kesaktian ini telah memberikan dampak positif bagi banyak orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.