Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Keong Mas Sahabat yang Sedikit Nakal

4 September 2012   16:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:55 1452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13467842432104070113

[caption id="attachment_210540" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (Yustinus Slamet Witokaryono)"][/caption] Memasuki dunia pertanian dan bisnis yang melingkupi memberikan banyak kisah dan cerita. Bergumul dengan keseharian petani, menyelami suka dan duka serta polemik yang terus bertaburan sepanjang matarahi terus terbit di ufuk timur. Suka ketika panen betemu dengan ketersediaan komoditas yang tidak melimpah, uang membanjir masuk kedalam saku. Namun duka bertemu di pasar komoditas ketika panen petani lain melimpah seperti banjir yang meninggalkan banyak persoalan. Bukan untung yang didapat namun kerugian telah datang lebih dulu. Nasib-nasib karna bergaji atas hasil kerja sendiri. Begitulah celoteh para sahabat KUBE Rangkiang Pengolahan Limbah. Menjadi petani organik dan pembedayaan masyarakat memiliki cerita indah untuk dipelajari akar permasalahan dan juga solusi yang mampu meningkatkan penghasilan petani. Salah satunya adalah permasalahan kenakalan sahabat tani bernama keong mas, bukan keog racun. Keong Mas adalah sahabat ketika petani membutuhkan pembersihan gulma di sela padi. Namun ia akan menjadi sahabat yang nakal ketika padi masih berusia muda. Maklum keong mas suka yang muda-muda. Bagi petani menambah pekerjaan ketika keong mengeluarkan jurus nakal. Pekerjaan tambahan itu adalah menyisip padi yang dimakan oleh keong mas. Dari bincang-bincang dengan petani keluhan ini adalah hal yang menyesakkan pekerjaan dan membutuhkan solusi. Di beberapa daerah yang memiliki peternakan bebek, permasalahan keong mas dapat teratasi. Sebab keong adalah sumber protein untuk bebek. Namun bagi kawasan yang tidak memiliki peternakan bebek maka keong mas adalah sahabat yang sangat meningkat perilakunya. Apakah solusi permasalahan ini? ada beberapa pendekatan yang kami gunakan untuk menimalisir kenakalan keong mas sahabat sekaligus musuh bagi petani. Terkhusus tanam padi organik tanam satu batang untuk pemanen 3 kali. Solusi pertama. Membuat selokan di sekeliling pematang sawah. Manfaat ini adalah memudahkan untuk mengontrol ketinggian air dan media penyimpanan stok air bagi padi pada usia pertumbuhan anak dan awal padi berbuah. Selokan ini juga membelah areal pertengahan sawah dengan ukuran disesuaikan dengan kondisi debit air. Solusi kedua. Memelihara ikan majalengka, istilah di ranah minang ikan lambau. Manfaat memelihara ikan majalengka adalah untuk memakan keong mas yang masih berusia muda dan masa pertumbuhan. Hal ini membantu dalam mengurangi pertumbuhan keong mas dan juga perilaku nakal ketika kekurangan makanan pengganti diareal sawah. Solusi ketiga. Memanen keong mas untuk sumber protein bebek dan ikan. Pekerjaan ini selaras dengan proses masuk sawah membersihkan gulma yang tidak terselesaikan oleh keong mas. Solusi keempat. Panen telur keong mas dan pemeliharaan induk dengan memberikan pakan berupa hijauan gulma yang berada di pematang sawah. Hal ini membutuhkan disiplin pemberian makan keong mas. Solusi kelima. Memasukkan beberapa jenis tanaman yang memiliki kadar racun organik berupa surian, bunga kuning dan beberapa tumbuhan lainnya untuk mengusir keberadaan keong yang tumbuh berkembang membentuk koloni besar. Solusi keenam. Menjadikan pendapatan tambahan dengan mengumpulkan keong mas untuk diberikan kepada petani bebek dan ayam. Begitulah beberapa solusi sederhan yang kami terapkan untuk mendapatkan hasil maksimal dalam pengembangan padi organik sekali tanam tiga kali panen. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun