Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prediksi Intelijen, Orang-orang Ini Bakal Gantikan Jokowi pada 2024

1 Agustus 2019   11:03 Diperbarui: 1 Agustus 2019   11:19 12888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
grafis. Marsda Pur Prayitno Ramelan.

Ramalan Jayabaya Tentang Pemimpin Nasional

Ramalan dibuat oleh Prabu Jayabaya, Raja Kediri sekitar Tahun 1135 M dalam "Serat Jangka Jayabaya" yang mampu memprediksi kejadian-kejadian, jauh melampaui zamannya.

Disebut Jangka karena seperti alat jangka yang mampu menarik /mengukur jarak secara tepat, maksudnya waktunya. Tidak hanya bersifat ramalan, tetapi akurasinya terukur. Ramalan ini dikenal khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga.

Prabu Jayabaya meramalkan pemimpin nasional Indonesia mempunyai nama yang berakhiran No-To-No / Na-Go-Ro. Noto berarti menata, nagoro berarti negara. Jadi pemimpin Indonesia juga disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk menata negara.

Suku kata tersebut ditulis dalam huruf Jawa yaitu honocoroko (ada utusan), dotosowolo (berbeda pendapat), podojoyonyo (sama-sama menang), mogobotongo (sama-sama kalah).

Dalam dua puluh huruf Jawa itu mudah diberi huruf hidup hanya dengan menambahkan tanda. Ditambah tanda di depan atau dibelakang yang disebut ditaling tarung maka huruf "A" akan berubahp menjadi "O".)

Dikaitkan dengan ramalan. maka urutan pimpinan nasional yang memenuhi syarat setelah kemerdekaan adalah, NO adalah Soekarno, TO adalah Suharto, (setelah itu, BJ Habibie, Gus Dur dan Mega dalam urutan saat itu sebagai presiden tidak memenuhi syarat karena tidak memerintah satu periode penuh atau lebih/lima tahunan).

NO selanjutnya yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, setelah itu presiden Indonesia menurut ramalan berakhiran Go atau Ga. Tetapi yang menjadi presiden adalah Joko Widodo.

grafis. Marsda Pur Prayitno Ramelan.
grafis. Marsda Pur Prayitno Ramelan.
Di sinilah noktah yang menurut penulis merupakan persaingan antara ramalan Jayabaya dengan ridha Allah kepada pak Jokowi.

Setelah pilpres Jokowi bisa berdoa di dalam Kabah serta di dalam makam Rasulullah, bahkan bersama isterinya.

Untuk pertama kali Raja Arab Saudi mengijinkan wanita masuk kedalam ruang makam tersebut. Jokowi menang pada pilpres tetapi baru akan dilantik pada 20 Oktober 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun