Mohon tunggu...
kiti kirana
kiti kirana Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa S2 di Tsinghua University

Belajar bersyukur dan melihat sisi baik dari segala hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karikatur UN 2014, Rugi Kalau Tidak Dibaca

16 April 2014   05:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:37 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13975755572101569410

Mengomentari  gambar kiriman temanku, yang sedang bertarung dengan UN 2014 membuat saya tersenyum kecut. Walaupun sangat menghibur, tetapi begitulah  fakta yang tidak terbantahkan.

Terutama pada tulisan :

Perjuangan Selama 3 Tahun :


  1. Bangun pagi
  2. Macet-macetan
  3. Belajar 8 jam sehari (di sekolah 8 jam, belum tentu belajar)
  4. Les sampai sore
  5. Tugas numpuk
  6. Waktu main dirampas
  7. Biaya sekolah mahal


Sebenernya bisa saya tambahkan juga


  1. Pergaulan yang buruk, narkoba, rokok, film porno
  2. Di-bully lewat tindakan dan ucapan
  3. Atau malah jadi pem-bully karena merasa berkuasa
  4. Pelaku tawuran atau malah korban tawuran
  5. Terlatih mencontek, karena hampir semua nyontek massal dan dibiarkan guru
  6. Selepas ulangan / UN lupa semua
  7. dll, dsb, dkk

Pengalaman yang di atas, stres 7 + 7  adalah kenyataan dan  fakta.

Saya sendiri sempat mencicipi 1 semester belajar di  SLTA. Namun saya memutuskan cukup sampai 1 semester di sekolah formal yang tidak membuat saya optimal. Dengan pertimbangan matang, dan pergaulan yang benar, saya nyemplung  ke komunitas teman-teman yang sudah lebih dulu menikmati homeschooling,

Apa sih homeschooling?

Mungkin banyak yang belum tahu, homeschooling itu bagaimana sistemnya, kurikulum, cara belajarnya, pengakuan negara, dan biayanya.

Satu hal yang PASTI bisa saya aminkan adalah   Homeschooling itu jauuuuuh dari ke 7+7  stres tadi. Makanya temen homeschooling saya selalu happy belajar dan happy juga mengisi waktunya dengan hal-hal positif. Serius! Mereka memilih homeschooling karena sadar bahwa 8 jam di sekolah + berjam-jam lainnya untuk mengerjakan tugas sekolah, MERAMPAS waktu efektifnya. Waktu untuk mempertajam rekor, mengasah bakat seni, atau menggeluti bisnisnya.

Untuk Generasi Bing-UNg (bingung heheh)

Temen-temen yang masih haha hehe, masih belum mau serius memikirkan masa depannya, sekolah itu jelas-jelas merampok waktu bermain. (setuju dengan karikatur Om Mice deh). Sekolah bisa bikin hidup jadi susah banget, waktu habis dari pagi sampai malam, PR dan tugas bertumpuk. Kalau nggak dikerjain,  bakal bikin hidup tambah susah, dimaki-maki guru dan dipermalukan di kelas, bahkan bisa diejek satu sekolah.

Makanya saya ingin berbagi saja, homeschooling itu jalan keluar, solusi yang cocok buat semua teman yang seide dan nggak mau terpenjara dengan 7 + 7 stres seperti di atas.

Tidak bersosialisasi?

aduuuuuh kemane aje bro and sista?

Homeschooler itu pasti diimbangi dengan ekskul. Yang pasti di MercySmart Homeschooling, wajib untuk ekskul KEWIRAUSAHAAN. Nah, inti wira usaha adalah sosialisasi, kan? Gimana mau dapat duit kalau tidak punya network, gimana bisa punya network luas kalau tidak bergaul???

Selain itu, secara pribadi saya  berlatih dan melatih karate, 5x seminggu.  Ya, saya wirausaha dengan membuka Dojo atau Tempat latihan karate. Hobi yang bisa dibisniskan.

Saya juga  ikut paduan suara 2x seminggu. Di situ jelas saya bersosialiasi sehat dengan teman-teman yang seumur maupun para senior dan junior saya.  Yang ini belum saya bisniskan, karena saya sendiri masih kudu belajar dan belajar. Mimpinya mau jadi Pemenang Indonesian Idol gitu loh. heheh.

Oya, kebanyakan sosialisasi bagi homeschooler bukan cuma gaul, nongkrong sana sini, konsumtif dan basa basi. Sosialiasi bagi bagi homeschooler  harus mampu mencetak prestasi. Saya sendiri sedang mengincar juara karate tingkat DKI Jakarta, karena saya sudah juara tingkat Jakarta Utara. Doain yaaa.

Lalu selain sosialisasi dunia nyata,  Hare gene, facebook, twitter, whatsap0, BBM, instagram, path, snapchat semuanya tempat kita bersosialisasi. Saya selalu keep in touch dengan teman-teman yang masih homeschooling  atau yang sudah lulus, di Jakarta, di luar Jakarta, bahkan di luar negeri.

Obrolan gres homeschooler  saat ini adalah kasihan banget ngeliat temen-temen udah stres di sekolah, eh stres lagi di Ujian Nasional. Beda nasib ya dengan kita yang berani memilih jalur homeschooling.

Kenapa ragu berhomeschooling?

Buat teman, atau orangtuanya, yang mulai SADAR bahwa sekolah formal itu bukan segala-galanya lagi, kenapa ragu berhomeschooling.?

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bertanggungjawab pada homeschooling. Bahkan ujian negara diselenggarakan oleh Kemdikbud, diawasi Kemdikbud, dan dinilai oleh Kemdikbud.

Jadi yuk kita homeschooling.

Yang mau tahu, dan mau tahu banget, boleh deh berteman dengan saya. Ntar saya info cara belajar yang asyik dan biaya yang terjangkau. Yang mau akselerasi alias lulus SMA dalam 2 tahun juga bisa saya bocorkan rahasianya, semua pasti bisa.

Sekian dulu, semoga bermanfaat.

Happy Homeschooler, Kiti Kirana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun