Mohon tunggu...
Dwiki Setiyawan
Dwiki Setiyawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#Blogger #Solo #Jakarta | Penyuka #Traveling #Sastra & #Politik Indonesia| Penggiat #MediaSosial; #EventOrganizer; #SEO; http://dwikisetiyawan.wordpress.com https://www.facebook.com/dwiki.setiyawan http://twitter.com/dwikis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Foto Teman-temanku di Top 10 Hasil Pencarian Gambar Google

7 Oktober 2009   21:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:37 2425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari kiri ke kanan Dwiki Setiyawan, Ichwan Kalimasada dan Ahmad Zainul Arif (dok dwiki)

dari kiri ke kanan Dwiki Setiyawan, Ichwan Kalimasada dan Ahmad Zainul Arif (dok dwiki)

MENJELANG usia satu tahun Blog Personal pada 28 Oktober mendatang, iseng-iseng saya mengetikkan nama-nama yang melintas di langit pikiran pada Pencarian Gambar Google: Chappy Hakim, Prayitno Ramelan, Linda Djalil, Pepih Nugraha, Iskandar Jet, Ichwan Kalimasada, Eko Eshape dan lain-lain. Saya gembira alang kepalang, hasil pencarian gambar dengan rujukan ke blog personal itu masuk Top 10 Google.

Deretan nama-nama di atas, teman di Kompasiana. Sementara itu, di lingkungan tempat tinggal, mulai dari Lurah Kalisari Pasar Rebo Jaktim Gunadi hingga Ketua RW 010 Ridwan Dumroh, Ketua RT 008/010 Wagiyo, dan Bendahara RT Zaenal Asikin juga nangkring di Top 10 hasil pencarian gambar Google.

Demikian pula teman-teman tatkala saya aktif di sebuah organisasi ekstern mahasiswa menjelang reformasi 1998. Bila pembaca mengetikkan nama-nama berikut di pencarian gambar Google: Anas Urbaningrum, M Alfan Alfian, Viva Yoga Mauladi dan sebagainya juga bercokol di Top 10 Google.

Mengapa harus bertengger di Top 10? Sebenarnya sepele, jika postingan anda (teks atau foto) berada di halaman-halaman belakang hasil pencarian sebuah mesin pencari, lupakan saja orang lain akan mengklik postingan itu. Orang pasti akan mencari cara termudah. Jika sesuatu yang dicari di search engine sudah muncul di halaman muka, mengapa pula harus mengklik lagi di halaman selanjutnya. Memboroskan waktu saja.

Hal yang saya kemukakan di atas bukan sebagai pamer diri. Toh bila untuk pamer diri tidak ada faedahnya sama sekali buat diri pribadi. Namun semata-mata untuk meyakinkan para blogger betapa pentingnya upload foto di sebuah postingan. Beruntung saya punya banyak stok foto-foto lama, dan juga suka potret-memotret. Disamping juga punya kesabaran dan ketekunan untuk meng-upload-nya dalam postingan. Sehingga kini "memetik hasil jerih payah" itu.

Jika blog personal anda ingin bersaing agar mampu nangkring di Top 10 Google, anda tentu harus mengeluarkan seribu satu jurus maut SEO (search engine optimization). Apabila blog anda tersebut belum begitu dikenal dan PageRank-nya kecil, dipastikan blog anda itu susah menembus Top 10 Google. Kecuali anda mampu merumuskan "tag" yang gampang diendus mesin pencari. Oleh karenanya saran saya, sering-seringlah meng-upload foto dalam postingan, disertai "caption" atas foto tersebut. Lambat laun, foto-foto yang anda posting itu akan menyodok foto-foto lain yang sebelumnya terpampang di Top 10 Google.

Berkenaan dengan caption dimaksud, saya juga merasa menyesal beberapa postingan saya di Kompasiana tidak disertai nama-nama orang yang terpampang pada postingan foto. Yang otomatis tidak mungkin terindeks mesin pencari. Walaupun belum terlambat, dan masih bisa disunting kembali pada Blog Personal

****

Salah satu kelemahan blogger Indonesia (termasuk saya tentunya) yakni postingan yang miskin foto. Suatu foto untuk mendukung kekuatan postingan sekaligus sebagai pemanis. Jikapun ada foto, itu bukan hasil jepretan sendiri, namun hasil comot sana comot sini. Sehingga, di hasil pencarian gambar Google, foto-foto yang sama saling bertarung memperebutkan Top 10 Google.

Kelemahan lainnya, hasil upload foto para blogger itu kadang tidak menghargai hak cipta (copyright) seseorang. Dengan tidak meminta izin terlebih dahulu pemilik hak cipta, atau minimal mencantumkan kredit sumber fotonya. Agar tidak terjebak soal dimaksud, masukan saya buat para blogger hendaknya selalu mencantumkan sumber asal-usul foto. Di mesin WordPress, cara paling aman memajang foto tanpa kita tersandung soal hak cipta yakni dengan upload foto melalui URL-nya langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun