Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pepih Nugraha, Jurnalisme Warga, dan "Tongsis"

12 Desember 2014   04:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:29 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14183088791503550387

Di “Berita Terbaru”, hari ini, Kamis, 11 Desember 2014,  Metrotvnews.com, menayangkan wawancara Imam Suwandi dengan pendiri Kompasiana, Pepih Nugraha, mengenai perkembangan dan semakin pentingnya peran sosial media di dunia maya, khususnya jurnalisme warga. Tentu saja Kompasiana sendiri termasuk di dalamnya. Bahkan Kompasiana, yang dikembangkan Pepih, mempunyai peran sangat penting dari perkembangan jurnalisme warga di dunia maya. Berkat Kompasiana pula, peran jurnalisme warga semakin diperhitungkan, sejajar dengan jurnalisme mainstream. Beberapa media berita daring besar pun mulai mengadopsi Kompasiana, dengan mendirikan blog publik serupa. Tak heran, di awal acara itu, Imam Suwandi mengatakan Pepih Nugraha adalah sosok yang sangat terkenal di dunia maya, khususnya media berita, jurnalisme warga, dan blog.

Di tayangan yang berdurasi 6 menit itu, Imam menanyakan kepada Pepih mengenai perkembangan jurnalisme warga tersebut.

Pepih menuturkan bahwa perkembangan jurnalisme warga, terutama di dunia maya, merupakan suatu keniscahyaan, yang tidak mungkin ditolak, bersanding dengan media mainstream. Bahkan jurnalisme warga bisa jauh lebih menarik. Kini, semua orang bisa melakukan reportase dan menyampaikan opininya, baik dalam bentuk tulisan di blog (seperti Kompasiana), maupun tayangan video (yang ditayangkan di dunia maya, seperti YouTube, maupun di media televisi mainstream, seperti di MetroTV yang mempunyai program khusus jurnalisme warga).

Pernyataan Pepih bahwa jurnalisme warga itu bisa jauh lebih menarik daripada jurnalisme mainstream itu bisa dipahami, karena memang demikian adanya. Karena diberitakan, dilaporkan, atau diopinikan oleh warga maka cakupan informasinya pasti jauh lebih luas (bahkan lintas negara), baik dari segi lokasi, wilayah, maupun cakupan topik berita, dan permasalahannya. Sumbernya bisa datang dari siapa saja, di mana saja, tentang apa saja, dan kapan saja. Hal yang tidak mungkin terjadi jika hanya mengandalkan wartawan biasa, yang tak mungkin ada di setiap lokasi -- apalagi di daerah-daerah terpencil, dan tidak mungkin bisa ada di setiap kejadian.

Menurut Pepih, perkembangan jurnalisme warga yang masih terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, kreatifitas, dan inovasi, membuat dunia jurnalisme warga menjadi semakin menarik. Hal ini akan semakin menarik banyak warga biasa yang ikut bergabung di dalam jurnalisme warga dengan segala kemampuan dan kelebihan yang ada padanya, sehingga membuatnya menjadi semakin lama semakin menarik dan penting.

Salah satu inovasi dari jurnalisme warga yang saat itu juga dipraktikkan di acara Metrotvnews.com berupa wawancara Imam Suwandi dengan Pepih Nugraha itu adalah tongsis, alias “tongkat narsis” yang selama ini dikenal hanya sebagai alat main-main yang digandrungi mereka yang suka selfie.

Dengan tongsis itulah yang memungkinkan Imam bisa merekam dia  bersama Pepih yang berjalan santai sambil wawancara dilakukan, tanpa bantuan orang lain (kamerawan) sama sekali.

Pepih mengatakan, tongsis merupakan bagian dari perkembangan inovasi di jurnalisme warga. Sama seperti blog, yang dulu hanya dipakai sebagai media “main-main” (untuk menulis catatan harian, dan hal-hal sepele lainnya), tetapi kini berkembang secara sedemikian signifikannya, demikian juga dengan tongsis yang semula hanya alat main-main (bagi penggermar selfie) kini bisa digunakan secara lebih serius untuk menyampaikan reportase dalam bentuk sebuah wawancara yang menampilkan nara sumber bersama pewawancaranya yang merangkap sebagai “juru kameranya”.

Dari inovasi yang dipertunjukkan oleh Imam bersama Pepih ini pula pasti muncul pula inovasi-inovasi lain dalam memanfaatkan tongsis. Misalnya, ketika kita bisa melaporkan suatu peristiwa sambil menayangkan sosok kita laiknya seorang reporter yang sedang berbicara melaporkan dengan latar belakang kejadian itu, kemudian barulah kita mengfokus gambar videonya ke peristiwa atau nara sumbernya.

Jurnalisme warga dengan memanfaat tongsis juga dapat sebagai alat untuk melatih warga bersangkutan melaporkan sesuatu peristiwa dengan format audio-visual, sehingga bisa lebih up-date, melatih warga biasa bagaimana bertuturkata menyampaikan suatu laporan, atau opini. Jadi, warga biasa pelaku jurnalisme warga itu tidak hanya mahir dalam menulis (tulisan), tetapi juga bisa mahir dalam laporan audio-visual, demikian Pepih menjelaskan.

Pepih menyarankan wartawan mainstream juga bisa belajar dari inovasi-inovasi yang terjadi di jurnalisme warga, contohnya, ya, dengan memanfaatkan tongsis tersebut. Maksudnya, misalnya, jika rekan kamerawannya tak berada di tempat kejadian, atau ada kendala lainnya, tongsis bisa berperan penting sebagai pengganti kamera biasa.

Pada kesempatan itu, Pepih juga menekankan bahwa yang terpenting dalam jurnalisme warga – sama dengan di media mainstream adalah isi, atau kontennya, yang harus berbobot, dan bisa dipercaya.

Sebagai penutup, Pepih menyampaikan tip untuk jurnalisme warga di dunia maya, yang pada intinya sama dengan dunia nyata, yaitu harus mengutamakan etika, fakta dan kebenaran, bisa dipercaya, tidak berbohong, tidak mengfitnah, tidak mendiskreditkan orang lain, dan sebagainya.

Kita sebagai bagian dari jurnalisme warga, yang rajin menulis di Kompasiana, tentu menjadi semakin bangga, dan termotivasi dengan fakta-fakta yang dibeberkan Kang Pepih ini, untuk terus mengembangkan diri, belajar, dan belajar, menulis, dan menulis, menjadi semakin baik, dan semakin bermanfaat bagi bangsa dan negara ini. ***

Untuk melihat video dimaksud, silakan klik link di bawah ini:

http://video.metrotvnews.com/play/2014/12/11/330460/pepih-nugraha-media-arus-utama-perlu-mengadopsi-media-sosial

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun