Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Diyakini Bisa Jadi Pemenang Perang Dunia Ke-III, Disebut Skenario Mimpi Buruk

Kompas.tv - 13 Maret 2021, 14:30 WIB
rusia-diyakini-bisa-jadi-pemenang-perang-dunia-ke-iii-disebut-skenario-mimpi-buruk
File foto Rabu, 24 Juni 2020, rudal balistik RS-24 Yars Rusia di Lapangan Merah pada parade militer Hari Kemenangan yang menandai peringatan 75 tahun kekalahan Nazi di Moskow, Rusia. Rusia dan Amerika Serikat bertukar dokumen Selasa 26 Januari 2021, untuk memperpanjang perjanjian nuklir New START, pakta kontrol senjata terakhir mereka, kata Kremlin. Presiden Rusia Vladimir Putin Tandatangani RUU Perpanjangan Traktat Senjata Nuklir dengan AS (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File)
Penulis : Haryo Jati

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Ahli Pertahanan mengungkapkan Rusia akan memenangkan Perang Dunia Ke-III, jika hal itu benar terjadi.

Kemungkinan itu diungkapkan oleh berdasarkan laporan Badan Penelitian Pertahanan Swedia.

Mereka juga mengungkapkan bahwa Rusia akan melakukan skenario yang bakal menjadi mimpi buruk di Eropa Utara.

Baca Juga: Batal Nikah karena Calon Suami Kembali dengan Mantannya, Wanita Ini Foto Pre-Wedding Sendirian

Militer Rusia diyakini akan melakukan serangan mengejutkan ke Lithuania.

Mereka akan menggagalkan serangan balik yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengambil alih negara-negara Baltik.

Pada laporan tersebut diasumsikan bahwa senjata nuklir tak akan digunakan, dan secara hipotesis mengatakan serangan akan dimulai dari Belarusia.

Baca Juga: Makan Batu Selama 32 Tahun, Ramdas Bodke: Sakit Perut Jadi Hilang

“Di atas kertas, korelasi kekuatan memberikan Rusia peluang bagus untuk sukses jika konflik bisa dibuat pendek, dan hasilnya ditentukan lebih awal,” bunyi laporan itu dikutip dari Daily Star.

Laporan tersebut juga mengungkapkan akan sangat krusial untuk tentara Rusia dati Moskow untuk terhubung dengan pasukan yang ditempatkan di daerah Kaliningrad, yang terletak antara Polandia dan Lithuania.

Hal itu akan memudahkan mereka untuk menggempur sebelum AS, Inggris dan Prancis mulai melakukan serangan udara jarak jauh.

Baca Juga: Lindungi Warga Myanmar, Pemerintah AS Beri Izin Tinggal dan Bekerja Sementara Warga Myanmar di AS.

Berdasarkan laporan itu, mereka secara teori mampu melanjutkan untuk menciptakan kemenangan bersejarah di Kawasan Baltik.

Sementara itu, Pasukan NATO diperkirakan akan fokus untuk menahan superioritas udara Rusia dengan pasukannya, sembari menunggu pesawat tempur mereka tiba.

“Masalah bagi NATO adalah bahwa pasukan daratnya yang ringan, dengan artileri yang lemah, akan memilih untuk bergantung pada dukungan udara terdekat,” tambah laporan tersebut.

Baca Juga: WHO: Tidak Ada Alasan Hentikan Vaksinasi Dengan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Meski simulasi memperkirakan bahwa tak ada pemenang yang keluar setelah pertempuran empat hari, Rusia memiliki kedudukan yang lebih baik untuk mengamankan kesuksesan operasional di lapangan.

Selain itu. Laporan tersebut juga mengungkapkan beberapa faktor utama di balik kesuksesan Rusia.

Antara lain, keuntungan dalam inisiatif, jumlah tentara dan peralatan, mekanisasi, serta volume dan jangkauan tidak langsung (seperti artileri dan amunisi jarak jauh lainnya).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x