Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Sirih Merah jika Dikonsumsi Berlebihan, Apa Saja?

Kompas.com - 23/07/2023, 07:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sirih merah atau Piper ornatum merupakan tumbuhan merambat yang kerap dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

Kendati demikian, sama seperti sirih hijau, sirih merah pun kaya akan kandungan yang menyehatkan tubuh.

Dikutip dari laman Universitas Airlangga, daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polevenolad, dan minyak atsiri.

Bahkan, penelitian Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan menemukan, minyak atsiri dalam sirih merah cukup tinggi, sebesar 0,6 persen.

Sirih merah juga kaya akan senyawa karvakrol yang bersifat sebagai disinfektan dan antijamur.

Meski membawa banyak manfaat, daun sirih merah juga memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.

Lantas, apa saja bahaya sirih merah?

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Daun Sirih, Bisa Picu Kecanduan dan Euforia


Bahaya sirih merah

Sirih merah mengandung polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan mampu meningkatkan aktivitas enzim dalam pengambilan radikal bebas dalam tubuh.

Tak heran, konsumsi tanaman herbal ini membantu meredakan radikal bebas penyebab berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.

Namun, penggunaan sirih merah yang keliru atau dikonsumsi berlebihan dapat berbalik membawa dampak buruk bagi tubuh.

1. Mengganggu kesehatan mata

Air rebusan daun sirih merah atau hijau disebut dapat digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan mata, termasuk mata merah dan gatal.

Sayangnya, dilansir dari laman Kominfo, para ahli berpendapat bahwa penggunaan air rebusan sirih sangat tidak disarankan untuk mata.

Pasalnya, tingkat keasaman atau pH pada air rebusan daun sirih tidak sesuai dengan pH normal yang terdapat di permukaan mata.

Imbasnya, mengaplikasikan air rebusan sirih pada mata dapat menimbulkan reaksi perubahan tingkat keasaman pada permukaan mata, terutama lapisan epitel kornea dan konjungtiva.

Kondisi tersebut berpotensi memicu luka pada kornea mata, sehingga meningkatkan resiko infeksi mata.

Bukan hanya itu, daun sirih, baik merah maupun hijau juga mengandung mikroorganisme, seperti jamur yang dapat menimbulkan penyakit keratitis jamur.

2. Meningkatkan risiko kanker

Bahaya sirih merah selanjutnya, yakni dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan, seperti dilansir laman Stylecraze.

Kondisi tersebut berpotensi jika mengunyah sirih merah secara langsung bersama biji pinang, kapur, dan tembakau.

Selain kanker mulut, mengunyah sirih merah terus-menerus turut mengganggu mikroba baik dalam mulut, serta meningkatkan radang dan luka parut.

Baca juga: Dipercaya Merapatkan Vagina, Kenali Efek Samping Manjakani bagi Tubuh!

3. Kecanduan dan euforia

Ilustrasi tanaman sirih merah, daun sirih merah. SHUTTERSTOCK/FAUZIBAIM IMAGE Ilustrasi tanaman sirih merah, daun sirih merah.

Konsumsi daun sirih merah dalam jumlah berlebihan berpotensi menyebabkan tubuh memproduksi keringat lebih banyak dari biasanya.

Tak sampai di situ, konsumsi tanaman herbal ini juga dapat memicu kecanduan dan perasaan euforia.

Perpaduan daun sirih merah, biji pinang, dan tembakau dalam jumlah banyak pun dapat berefek samping:

  • Pusing
  • Tremor
  • Psikosis atau gangguan mental yang ditandai sulit membedakan imajinasi dan kenyataan.

4. Komplikasi ibu hamil dan janin

Hingga saat ini, belum ada penelitian terkait efek samping sirih merah terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Kendati demikian, dilansir dari PharmEasy, konsumsi sirih merah berdampak negatif pada kehamilan dan perkembangan janin.

Senyawa arecoline yang terkandung dalam ramuan sirih merah, biji pinang, dan tembakau pun dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan bayi rendah, hingga keguguran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com