Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dikira Sama, Kenali Perbedaan Katak dan Kodok

Kompas.com - 03/03/2023, 20:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Katak dan kodok kerap dikira sama oleh banyak orang.

Kedua hewan ini sekilas memang mirip, sehingga tak sedikit orang, khususnya orang awam, akan sulit membedakan keduanya.

Katak dan kodok memang sama-sama merupakan hewan amfibi yang tidak berekor.

Selain itu, mereka mempunyai cara berkembang biak yang sama, yakni dengan bertelur.

Mereka juga mempunyai kesamaan hidup di iklim tropis, daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa.

Akan tetapi, katak dan kodok merupakan hewan yang berbeda. Perbedaan tersebut mendasar dan cukup mencolok.

Baca juga: Kodok Raksasa Toadzilla Ditemukan di Austalia, Bobotnya Seberat Bayi Manusia

Perbedaan katak dan kodok

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa perbedaan yang terdapat pada kodok dan katak:

- Kulit

Dikutip dari LiveScience, perbedaan cukup mencolok antara katak dan kodok ada pada kulitnya.

Katak memiliki kulit yang halus dan berlendir. Warnanya kuning hingga coklat cerah serta mempunyai bercak di bagian belakang matanya.

Lendir dari katak tersebut disebabkan oleh sekresi dari kelenjar di kulit yang membuatnya tetap lembap dan kenyal.

Sedangkan kodok mempunyai kulit yang kering dan terdapat tonjolan-tonjolan kecil seperti kutil.

Tonjolan ini menjadikan kulitnya bergelombang dan biasanya berwarna gelap, yakni kecoklatan.

Baca juga: Video Viral Katak Disebut Mirip Tuyul Air, Begini Penjelasan LIPI

Telur katak yang telah dibuahi melalui fertilisasi eskternalwikimedia.org Telur katak yang telah dibuahi melalui fertilisasi eskternal

- Letak telur

Terdapat perbedaan pada letak mereka bertelur yang cukup mencolok.

Katak meletakkan telurnya pada rumput atau tempat yang lengket, sedangkan telur kodok biasanya diletakkan pada tali atau serabut yang memanjang.

- Kaki

Dikutip dari Britannica, katak mempunyai kaki yang lebih panjang dari kepala dan badannya.

Sebaliknya, kaki belakang kodok biasanya lebih pendek dari kepala dan badannya, sehingga terlihat jongkok dan gemuk.

Kodok hanya melompat kecil dikarenakan kondisi kakinya, bahkan terkadang kodok terlihat seolah-olah sedang merangkak untuk berpindah tempat.

Baca juga: Cara Mengusir Kodok yang Berisik dari Pekarangan Rumah

- Lokasi

Karena katak membutuhkan tempat yang lembap untuk menjaga kulitnya tetap lembap, maka biasanya katak ditemukan di sungai, danau, dan sumber air lainnya.

Kaki tersebut memberikan kemampuan untuk melompat jauh dan berenang dengan cepat di air.

Sebaliknya, kodok tidak perlu kelembapan untuk menjaga tubuhnya. Kodok biasanya ditemukan di tempat-tempat kering yang jauh dari air.

Baca juga: Mike Tyson Nyaris Meninggal akibat Racun Kodok Bufo Alvarius, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Jalan Kaki 45 Menit Membakar Berapa Kalori?

Tren
Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Jam Buka dan Harga Tiket Animalium BRIN Cibinong 2024

Tren
Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Diduga Cemburu, Suami di Minsel Bacok Istri hingga Tewas

Tren
Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com