KOMPAS.com - Rasa kantuk adalah hal yang banyak dirasakan orang saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Terutama di siang hari.
Konsumsi makan sahur yang berlebihan disebut-sebut sebagai penyebab dari timbulnya rasa kantuk di siang hari.
Namun, benarkah demikian?
Ahli Gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Perdana Samekto meluruskan hal tersebut.
"Kantuk akibat kelebihan makan biasanya terjadi segera setelah makan," kata Samekto saat dihubungi Kompas.com (25/4/2020)
Dia menjelaskan bahwa kantuk saat puasa kemungkinan karena dua sebab.
Baca juga: Sering Ngantuk pada Siang Hari? Mungkin Anda Mengidap Hipersomnia
Pertama karena jam tidur yang berkurang akibat aktivitas ibadah bulan ramadan seperti shalat malam, sahur, dan lain-lain.
Penyebab kedua karena saat puasa, tubuh berusaha untuk mengkonservasi cadangan energi agar tidak terlalu banyak mengeluarkan energi. Sehingga timbul rasa kantuk dan letih.
Samekto juga menjelaskan bahwa puasa meningkatkan pembakaran lemak.
Lelah, lapar, atau kantuk adalah tanda bahwa tubuh sedang mengubah metabolisme dari membakar karbohidrat menjadi membakar lemak.
"Kantuk dan lelah hanya sebentar, kalau kita terus beraktivitas seperti biasanya, kantuk dan lelah itu akan hilang," kata Samekto.
Pola makan seimbang
Samekto juga menyebutkan bahwa makan yang cukup dengan pola makan seimbang saat sahur dan berbuka bisa menjadikan puasa semakin sehat.
Namun dia tak lupa mengingatkan untuk menghindari makanan yang memiliki kandungan karbohidrat berlebih. Karbohidrat dapat ditemukan dalam makanan seperti nasi, roti, dan pasta.
Baca juga: Ramadhan di Tengah Wabah Corona di AS, Terasa Sepi dan Sunyi...
Selain itu sayur dan kacang-kacangan juga dapat menjadi sumber asupan wajib saat puasa. Kacang-kacangan memberikan kombinasi dari serat larut dan tidak larut.
Serat akan membantu menjaga usus bekerja dengan baik dan memperlambat penguraian makanan menjadi glukosa dalam darah.
Membatasi konsumsi gula
Konsumsi gula tidak boleh berlebih saat puasa. Gula yang dikonsumsi bukan hanya dari makanan, tetapi juga minuman.
Untuk laki-laki, maksimal mengonsumsi gula sebanyak 37,5 gram per hari atau sekitar tiga sendok makan.
Adapun, perempuan maksimal sebanyak 25 gram per hari atau sekitar dua sendok makan.
"Di kurma misalnya, gula bisa 6-16 gram per buah. Jadi kalau sudah makan kurma 1-2 buah hendaknya tidak minum (manis) lagi, " kata Samekto.
Baca juga: Eksperimen Tidak Makan Selama 3 Hari, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.