Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pertama Kali, Stasiun Luar Angkasa Internasional Dihuni Manusia

Kompas.com - 02/11/2019, 10:29 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 17 tahun lalu, tepatnya 2 November 2002, tiga orang kru Expedition I tiba di International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Sejak itu, stasiun ini selalu dihuni oleh manusia. Stasiun luar angkasa internasional dibangun sebagai bagian dari eksplorasi luar angkasa.

Stasiun ini merupakan tempat penelitian dan "rumah" bagi para astronot yang dikirim ke luar orbit.

Sejarah mencatat, sebelum menjadi "rumah" bagi para peneliti, stasiun ini pada awalnya dihuni oleh tiga orang astronot.

Kedatangan mereka menandai adanya kerja sama internasional luar angkasa pertama dan adanya tempat tinggal terbesar manusia di luar angkasa yang berlanjut hingga hari ini.

Melansir History, ISS didirikan oleh badan luar angkasa dari 15 negara berbeda, yaitu Amerika Serikat (AS), Rusia, Kanada, Jepang, dan negara-negara Eropa.

Pada awalnya, kesepakatan pendirian ISS ini dilakukan pada tahun 1998. Adapun komponen pertama stasiun diluncurkan ke orbit pada akhir tahun 1998.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jasad Stalin Dipindahkan dari Makam Lenin

Pembangunan dan pengiriman seluruh komponen ISS melibatkan banyak pihak dan perjalanan, yakni lima kali penerbangan pesawat ulang alik dan dua penerbangan pesawat tak berawak milik Rusia.

Kemudian, seluruh komponen yang telah berada di orbit tersebut dirakit oleh dua orang kosmonot Rusia, yaitu Yuri Gidzenko dan Sergei Krikalev.

Mereka didampingi oleh awak NASA, Bill Sheperd dan bergabung menjadi kru di tim Expedition 1.

Tugas besar kru ini antara lain merakit komponen-komponen ISS dan mengaktifkan seluruh alat yang ada di dalamnya.

Ketiganya tiba di ISS dengan roket Soyuz yang dibuat oleh Rusia dan diluncurkan dari Kazakhstan.

Sepanjang waktu mereka di luar angkasa, dua buah roket diluncurkan khusus untuk mengirimkan suplai dan bahan baku makanan kepada ketiga orang astronot serta kosmonot tersebut.

Tak hanya berperan dalam pembangunan ISS, ketiganya juga merupakan manusia pertama yang berada di luar angkasa dalam jangka waktu lama.

Shepherd, Gidzenko dan Krikalev menjadi manusia pertama yang menyesuaikan diri dengan kehidupan jangka panjang di orbit rendah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Peringatan Hari Uang dan Kisah di Baliknya

Mereka bahkan mengelilingi bumi sekitar 15,5 kali sehari dan berolahraga setidaknya dua jam sehari untuk mengimbangi atrofi otot yang terjadi pada gravitasi rendah.

Setelah seluruh pekerjaan pemasangan komponen di ISS tuntas, pesawat ulang alik Discovery membawa lagi tiga orang astronot yang akan tinggal di stasiun tersebut.

Sejak saat itu, manusia terus tinggal di ISS.

Hingga hari ini, setidaknya terdapat 2.236 orang dari berbagai disipilin ilmu dan dari 18 negara yang telah mengunjungi stasiun luar angkasa internasional.

Mereka datang bukan hanya untuk mempelajari dan mengamati kegiatan di luar angkasa, tetapi juga untuk meneliti hal lain seperti biologi, kelayakan umat manusia melakukan perjalanan, kesehatan, dan lain-lain.

Sejarah ISS

Laman Britannica menyebutkan, proyek ini awalnya merupakan ambisi AS untuk mengeksplorasi luar angkasa namun tertunda karena masalah pendanaan dan teknis.

Proyek yang awalnya disebut Freedom in the1980s tersebut pertama kali dicetuskan oleh Presiden Ronald Reagan yang memberi wewenang kepada NASA untuk membangun seluruh komponennya.

Badan antariksa ini kemudian merakit seluruh komponen ISS dalam waktu 10 tahun.

Namun, pada dekade 1990-an, seluruh komponen ISS dirancang ulang untuk mengurangi biaya dan memperluas keterlibatan dunia internasional.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Satu Tahun Jatuhnya Lion Air JT 610

Pada tahun 1993, Amerika Serikat dan Rusia sepakat untuk menggabungkan rencana untuk membangun stasiun pemantauan di luar angkasa.

Setelah adanya persetujuan dari kedua negara, beberapa badan antariksa lain yakni dari Eropa dan juga Jepang juga tertarik untuk bekerja sama.

Perakitan ISS dimulai dengan peluncuran modul kontrol Rusia Zarya pada 20 November 1998 dan simpul penghubung yang dibangun AS bulan berikutnya, yang dihubungkan di orbit oleh astronot luar angkasa AS.

Pada pertengahan tahun 2000, modul buatan Rusia ditambahkan ke dalam komponen ISS.

Setelah seluruh komponen diterbangkan ke orbit, pada 31 Oktober 2000, tiga orang kru terbang dengan pesawat ruang angkasa Soyuz.

Sejak saat itu, ISS selalu dihuni oleh manusia dan menjadi ruang eksplorasi serta bentuk kerja sama berbagai negara di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com