Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hajar Aswad, Batu dari Surga yang Dimuliakan

Kompas.com - 26/06/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Hajar Aswad adalah sebuah batu berwarna kehitaman yang sangat dimuliakan umat Islam.

Istilah Hajar Aswad berasal dari dua kata, yakni hajar yang artinya batu, dan aswad yang berarti hitam.

Dengan begitu, secara bahasa Hajar Aswad berarti batu hitam.

Letak batu ini berada di salah satu sudut Kakbah di Masjidil Haram, Mekkah, dan memegang peran penting dalam ritual haji maupun umrah umat Islam.

Lantas, bagaimana sejarah Hajar Aswad?

Baca juga: Apakah Hajar Aswad Pernah Dicuri?

Asal-usul Hajar Aswad

Mengenai asal-usul Hajar Aswad diceritakan dalam beberapa riwayat terkait pembangunan Kakbah oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi menyatakan bahwa Hajar Aswad adalah batu dari batu-batuan surga.

Batu ini sengaja dibawa oleh Malaikat Jibril dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim yang sedang menjalankan pembangunan Kakbah atas perintah Allah.

Ath-Thabari menyebutkan, ketika bangunan Kakbah nyaris sempurna, ternyata ada bagian yang kurang.

Nabi Ismail sempat ingin mengisi bagian tersebut dengan sebuah benda, tetapi Nabi Ibrahim memerintahkannya untuk mencari batu.

Baca juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail Membangun Kakbah

Ketika Nabi Ismail kembali dengan membawa batu, ternyata Nabi Ibrahim sudah mengisi bagian Kakbah yang kosong dengan batu hitam.

Nabi Ismail pun bertanya asal batu tersebut, dan dijawab oleh Nabi Ibrahim bahwa yang membawa batu itu adalah Malaikat Jibril dari langit.

Sedangkan Al-Azraqi yang meriwayatkan dari Ibnu Ishaq, disebutkan bahwa Ibrahim berkata kepada Ismail, "Ambilkan saya sebuah batu untuk diletakkan di sini, agar nanti menjadi tanda dimulainya tawaf untuk umat manusia."

Sebelum Nabi Ismail kembali, Malaikat Jibril telah mendatangi Nabi Ibrahim dengan membawa Hajar Aswad.

Setelah diletakkan pada salah satu sudut Kakbah, Hajar Aswad memancarkan sinar yang sangat terang.

Konon, saking terangnya, cahaya yang dipancarkan menerangi Timur dan Barat, Yaman dan Syam.

Baca juga: Latar Belakang Masuknya Berhala di Kota Mekkah

Kenapa Hajar Aswad hitam?

Diameter Hajar Aswad diperkirakan sepanjang 30 sentimeter dan terletak 1,5 meter di atas tanah.

Sejak diletakkan pertama kali di Kakbah pada masa Nabi Ibrahim, Hajar Aswad telah mengalami serangkaian peristiwa, bahkan pernah dicuri.

Serangkaian peristiwa yang menimpa Hajar Aswad membuat kondisinya pecah menjadi beberapa bagian.

Kini, batu Hajar Aswad yang berwarna hitam kemerah-merahan, dibingkai dengan perak putih.

Bingkai perak putih itu menjaga Hajar Aswad tetap utuh karena telah pecah akibat beberapa peristiwa yang pernah dialaminya, serta memudahkan para jemaah yang beribadah untuk menciumnya.

Menurut sejumlah riwayat, Hajar Aswad mulanya berwarna putih seputih susu.

Hajar Aswad mengalami perubahan dari putih menjadi hitam akibat dosa-dosa yang diperbuat keturunan Nabi Adam.

Baca juga: Hikmah Fathu Mekkah

Hal itu sesuai hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Ibnu Abbas, bahwa "Hajar Aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam."

Hajar Aswad merupakan batu yang sangat dimuliakan, bahkan Rasulullah mengajarkan untuk mencium dan mengusapnya.

Riwayat lain menyebut Hajar Aswad adalah tangan kanan Allah di muka bumi, di mana Allah menjabat tangan para hambanya.

Oleh karena itu, Hajar Aswad mempunyai makna penting bagi ibadah umrah dan haji.

Batu ini dijadikan titik awal dan akhir pelaksanaan tawaf atau ritual mengelilingi Kakbah tujuh putar dengan arah melawan jarum jam, yang dilakukan oleh umat Islam di dunia ketika beribadah ke Masjidil Haram.

 

Referensi:

  • Bakdasy, Said Muhammad. (2018). Sejarah Hajar Aswad & Maqam Ibrahim (Terjemahan, Gumilar Irfanullah). Jakarta: Turos Khazanah Pustaka Islam.
  • Nasution, Muslim. (1999). Tapak Sejarah Seputar Mekkah-Madinah. Jakarta: Gema Insani Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com