Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Sunan Gresik, Wali Songo Pertama yang Berdakwah di Jawa

Kompas.com - 07/09/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Sunan Gresik adalah anggota Wali Songo sekaligus tokoh sentral penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Dari sembilan anggota Wali Songo, Sunan Gresik menjadi wali pertama yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa.

Ia merupakan ayah dari Sunan Ampel, yang juga dikenal sebagai salah satu anggota Wali Songo.

Dalam berdakwah, Sunan Gresik dikenal sebagai sosok pemberani, juga sangat bijaksana dan tidak memaksakan ajarannya.

Baca juga: Strategi Dakwah Wali Songo

Asal-usul Sunan Gresik

Asal-usul Sunan Gresik masih diperdebatkan. Namun yang pasti, nama aslinya adalah Maulana Malik Ibrahim.

Ia lebih dikenal sebagai Sunan Gresik karena wilayah dakwah pertamanya di Jawa adalah di Gresik, Jawa Timur.

Buku The History of Java karangan Raffles tentang Gresik memberi keterangan bahwa ahli agama Maulana Malik Ibrahim berasal dari Arab.

Ada yang menyebut bahwa Sunan Gresik adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, yakni dari jalur Husain bin Ali dan Fatimah.

Sementara JP Moquette memberikan keterangan dari tulisan yang terdapat pada makam Sunan Gresik bahwa asalnya dari daerah Iran.

Sunan Gresik juga dikenal sebagai Makdum Ibrahim As-Samarkandy. Karena nama ini, ia diduga lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada abad ke-14.

Selain itu, ada pula pendapat yang menyatakan bahwa Sunan Gresik berasal dari wilayah Magribi atau Maroko, Afrika Utara.

Itulah sebabnya, nama lain Sunan Gresik adalah Maulana Magribi.

Baca juga: Peran Wali Songo di Kerajaan Demak

Hijrah ke Jawa

Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik diperkirakan datang ke Gresik, Jawa Timur, pada 1404.

Sebelum sampai di Jawa, Sunan Gresik sempat singgah di Champa (sekarang Vietnam) dan menikah dengan putri Champa bernama Siti Fatimah.

Dari pernikahan itu, lahir Sunan Ampel dan Sayid Ali Murtadha atau Raden Santri.

Dari Champa, Sunan Gresik melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa dan mendarat pertama kali di Desa Sembalo, sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, Kota Gresik, Jawa Timur.

Ketika Sunan Gresik mendarat, Gresik masih menjadi salah satu pelabuhan Kerajaan Majapahit yang dihuni oleh penduduk beragama Hindu dan Buddha.

Baca juga: 9 Wali Songo dan Strategi Dakwahnya

Strategi dakwah Sunan Gresik

Dalam berdakwah, Sunan Gresik dikenal sebagai sosok pemberani yang sangat bijaksana dan tidak memaksakan ajarannya.

Sifatnya yang ramah dan penuh kedamaian tidak hanya ditunjukkan pada umat Muslim, tetapi juga kepada pemeluk agama lain.

Hal itulah yang membuat Sunan Gresik dikagumi dan dihormati, bahkan oleh Raja Majapahit sekalipun.

Ketika berhadapan dengan rakyat dari golongan bawah yang pengetahuannya masih kurang, Sunan Gresik mengajar sesuai kapasitas orang tersebut agar ajarannya mudah dimengerti dan diterima.

Sunan Gresik menerapkan anjuran Nabi, bahwa Islam harus disiarkan dengan cara yang mudah, sehingga umat menjadi nyaman dan tidak terancam.

Selain menjadi guru agama, Sunan Gresik juga berdakwah dengan metode perdagangan, pertanian, dan pengobatan.

Sunan Gresik berdagang berbagai macam kebutuhan pokok, di mana ia bisa berinteraksi dan mendekati masyarakat untuk mengenalkan Islam.

Baca juga: Sunan Muria, Wali Songo Termuda dan Penggagas Ajaran Meruwat Bumi

Di bidang pertanian, penduduk diberi pengetahuan mengolah tanah yang baik agar hasil panen mereka meningkat.

Beberapa keterangan juga menyebut bahwa sejak kedatangannya, hasil pertanian rakyat Gresik meningkat.

Selain itu, Sunan Gresik dikenal sebagai tabib yang melayani pengobatan bagi masyarakat sekitar.

Pengobatan yang diberikan menggunakan ramuan dari bahan alami dan masyarakat tidak perlu membayar alias gratis.

Selama berdakwah, Sunan Gresik tidak hanya membimbing masyarakat untuk mengenal dan mendalami agama Islam, tetapi juga memberi pengarahan agar tingkat kehidupan penduduk menjadi lebih baik.

Seperti para wali lainnya, Sunan Gresik memiliki karomah atau anugerah dari Allah.

Salah satu karomah yang dimiliki Sunan Gresik adalah menurunkan hujan ketika rakyat terjebak kemarau panjang.

Baca juga: Anggota Wali Songo yang Menyebarkan Islam di Jawa Timur

Dalam riwayat disebut bahwa Sunan Gresik melakukan salat sunah Istiqah untuk memohon hujan ketika melihat penduduk melakukan ritual memanggil hujan.

Beberapa saat setelah salat selesai dilakukan, hujan pun turun di tengah kemarau.

Wafat

Selama berdakwah, Sunan Gresik membangun pondok pesantren dan Masjid Pasucian yang berada di Leran, Manyar, Gresik.

Sunan Gresik wafat pada 1419 setelah selesai membangun dan menata pondok sebagai tempat belajar agama Islam.

Makam Sunan Gresik kini terdapat di Kampung Gapura, dekat dengan alun-alun Gresik dan Masjid Jami' Gresik.

 

Referensi:

  • Farobi, Zulham. (2019). Sejarah Wali Songo: Perjalanan Penyebaran Islam di Nusantara. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com